Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

77 Persen mahasiswa Amerika kecanduan aplikasi SMS mesum

77 Persen mahasiswa Amerika kecanduan aplikasi SMS mesum Ilustrasi sexting. ©shutterstock.com/Panosgeorgiou

Merdeka.com - Kegemaran orang Amerika akan aplikasi sexting terbesar yang pernah ada, Snapchat, memang sudah tidak bisa dibendung lagi. Menurut sebuah laporan terbaru, sekitar 77 persen mahasiswa di sana ternyata sudah kecanduan Snapchat.

Seperti yang dilansir oleh Mashable (24/2), menurut data yang dikumpulkan Sumpto, kecanduan ini terlihat dari bagaimana 77 persen mahasiswa ini minimal sehari sekali mengakses Snapchat. Sementara, ada 70 persen yang mengaku berkirim foto dan pesan mesum lewat aplikasi ini tiap hari libur, Sabtu dan Minggu.

Menurut data yang sama, para mahasiswa ini menggunakan Snapchat untuk menyalurkan kreativitas (37 persen), berhubungan dengan teman (27 persen), dan sexting (2 persen).

Orang lain juga bertanya?

Dari data itu sendiri memang tidak dijelaskan bahwa Snapchat banyak digunakan untuk kegiatan sexting. Namun, sudah cukup melekat di benak siapa saja bahwa sebenarnya aplikasi ini sering digunakan untuk tujuan nyeleneh tersebut.

Snapchat sendiri adalah aplikasi fenomenal yang coba dibeli Facebook dengan nilai USD 3 miliar. Namun angka ini ditolak sehingga menarik banyak analis untuk meneliti sebenarnya apa aset yang dimiliki Snapchat hingga harganya begitu mahal. (mdk/nvl)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
WHO: Remaja Eropa Sudah Kecanduan Media Sosial, Dampak Buruknya Sudah Terjadi
WHO: Remaja Eropa Sudah Kecanduan Media Sosial, Dampak Buruknya Sudah Terjadi

WHO memperingatkan adanya efek buruk dari penggunaan media sosial.

Baca Selengkapnya
Survei: Setengah dari Generasi Z Berharap TikTok dan X Tidak Pernah Ada
Survei: Setengah dari Generasi Z Berharap TikTok dan X Tidak Pernah Ada

Generasi Z menganggap media sosial paling banyak berdampak negatif.

Baca Selengkapnya
"Saya Kecanduan Nonton Porno, Saya Ingin Berhenti Tapi Tidak Bisa"

Jepang menghadapi masalah serius terkait tingginya tingkat kecanduan pornografi internet, khususnya di kalangan pemuda.

Baca Selengkapnya
Orang AS Kini Malas Pakai Smartphone, Malah Ingin “Membuangnya” Jauh-jauh
Orang AS Kini Malas Pakai Smartphone, Malah Ingin “Membuangnya” Jauh-jauh

Ini alasan mengapa orang-orang AS malas memakai smartphone.

Baca Selengkapnya
Banyak Orang Dibuat Terkejut setelah Tahu Seberapa Sering Menatap Layar HP
Banyak Orang Dibuat Terkejut setelah Tahu Seberapa Sering Menatap Layar HP

Riset ini membuat banyak orang tak sadar berapa lama mereka menatap layar HP.

Baca Selengkapnya
Riset BRIN: 13,9 Persen Remaja Pakai Aplikasi Kencan buat Cari Pasangan Seksual
Riset BRIN: 13,9 Persen Remaja Pakai Aplikasi Kencan buat Cari Pasangan Seksual

Kondisi tersebut memunculkan ancaman baru di dunia digital berupa kekerasan digital berbasis gender.

Baca Selengkapnya
Melalui Literasi Digital, Pelajar Diingatkan Bahaya Narkoba dan Judi Online
Melalui Literasi Digital, Pelajar Diingatkan Bahaya Narkoba dan Judi Online

Data dari BNN, BRIN, NPS di 2021, membuktikan penggunaan narkoba relatif meningkat di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan oleh Bocah SMP di Palembang, DPR Minta Akses Situs Porno Dibatasi
Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan oleh Bocah SMP di Palembang, DPR Minta Akses Situs Porno Dibatasi

Menurutnya, pekerjaan rumah besar pemerintah saat ini salah satunya membatasi akses internet atau situs porno di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa UGM Teliti Pengaruh Tiktok Terhadap Kemampuan Membaca Bagi Pelajar, Begini Hasilnya
Mahasiswa UGM Teliti Pengaruh Tiktok Terhadap Kemampuan Membaca Bagi Pelajar, Begini Hasilnya

Berdasarkan data dari UNESCO, Indonesia merupakan negara dengan tingkat minat baca terendah kedua di dunia.

Baca Selengkapnya
Pelaku Judi Online Lebih Sering Transaksi Pakai E-Wallet
Pelaku Judi Online Lebih Sering Transaksi Pakai E-Wallet

Transaksi pejudi online di e-wallet paling rendah Rp100.000.

Baca Selengkapnya