78 persen pembeli online kecewa pada produk belanjaannya
Merdeka.com - Rakuten mendapati kurang dari seperempat pebelanja online yang betul-betul menuntaskan proses belanja lewat internet.Dalam laporannya yang berjudul Rakuten Smart Shopping Survey juga menemukan 78 persen pembeli online kecewa pada produk belanjaannya.
Mayoritas memilih hanya berselancar dan mencari produk online, tapi sering akhirnya batal membeli lantaran tak jelas apakah penjual atau produknya dapat dipercaya, begitu juga saat mendapati harganya terlalu mahal.
Riset yang dilakukan Rakuten Smart Shopping Survey melibatkan lebih dari dua ribu konsumen di Taiwan, Indonesia, Thailand, dan Malaysia.
-
Bagaimana pengguna TikTok berbelanja dibandingkan non-pengguna? Dalam acara TikTok Mega Sale Insight 2024 yang berlangsung di Jakarta, Rabu (18/9), Sitaresti Astarini, Head of Business TikTok Indonesia, mengungkapkan bahwa pengguna TikTok berbelanja 1,6 kali lebih sering dibandingkan non-pengguna.
-
Dimana bisa beli produk di online shop ini? Nikmati menu eksklusif dan spesial dari kami hanya melalui aplikasi.
-
Di mana bisnis online menjangkau pasar? Dengan bisnis online, Anda dapat memperluas jangkauan pasar secara signifikan dengan menargetkan pelanggan di seluruh dunia, mengingat bisnis online tidak pernah terbatas oleh geografi.
-
Modus penipuan online apa yang sering terjadi saat belanja? Penipuan online bisa terjadi kapan saja, yang paling sering adalah saat belanja online. Diskon fantastis yang ditawarkan membuat konsumen rentan terkena tipu-tipu saat barang yang dikirim nggak sesuai.
-
Kenapa harus beli di online shop ini? Kami hadir untuk penawaran yang lebih besar. Khusus hari ini, dapatkan promo cashback Rp50 ribu untuk setiap pembelian produk seharga minimal Rp300 ribu.
-
Kenapa bisnis online shop berkembang pesat? Melansir laman CIMB Niaga, usaha online shop kian menjamur di berbagai wilayah usai pandemi covid-19. Tidak hanya barang yang diperlukan saja, bahkan kebutuhan sehari-hari, seperti obat, frozen food, dan sayur, sudah dibeli secara online.
Sementara konsumen akan selalu menjadikan harga sebagai faktor sebelum memutuskan untuk berbelanja. Pemilik online shop juga dapat menyediakan tool yang memungkinkan konsumen memberikan rating terhadap online shop tersebut atau produknya.
Rakuten Smart Shopping Survey mendapati bahwa 78 persen pebelanja online kecewa terhadap pembelian mereka, setelah menerima kiriman barangnya. Seperti kasus yang menimpa Ruby Supriadi, 36 tahun, seorang guru sekolah swasta di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Pada tiga tahun lalu, ungkap Rakuten, Ruby memesan souvenir pernikahan dari sebuah toko online pribadi, yang pemilik dan tokonya beralamat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Si pemilik toko ternyata penipu karena barang tak pernah diterimanya sampai kini. Lantaran waktu yang mepet, Ruby akhirnya berbelanja di toko lain, juga toko online independen, yang beralamat di Jakarta.
Tapi barang yang diterima ternyata tak seperti yang terlihat di gambar. Padahal, jumlah barang yang dibelinya banyak. Untungnya toko online itu menerima pengembalian barang. Hanya saja Ruby terlanjur kecewa karena itu sempat mengganggu proses persiapan pernikahannya.
Bagi sebuah toko online, kasus seperti itu adalah publikasi yang buruk. Itu bisa diterjemahkan menjadi penambahan ongkos pengembalian barang, penurunan loyalitas pelanggan, dan terutama penjualan jadi lebih rendah. Foto produk yang berkualitas maupun detil spesifikasi produk juga dapat membantu pembeli merasa lebih aman ketika mengambil keputusan untuk membeli dan memastikan kenyamanan mereka menerima barang yang dipesan.
Tapi itu tak cukup. Anda harus selalu ada dan punya saluran komunikasi yang terbuka dengan pelanggan juga membantu meningkatkan kenyamanan pelanggan. Ruby sendiri menyatakan, saluran komunikasi antara dirinya dan pemilik toko online itu hanya via telepon. Itu pun beberapa kali penjual tak bisa dihubungi.
RBO mendapati sebanyak 40 persen pebelanja online jarang atau bahkan tak pernah berinteraksi dengan toko online tempat mereka berbelanja.
Meskipun toko online sudah menyediakan alamat e-mail untuk menjawab pertanyaan soal produk, penting juga menyediakan saluran yang lain bagi pelanggan supaya bisa berhubungan dengan pemilik toko online, termasuk media sosial seperti Facebook dan kamar chatting langsung, supaya pelanggan potensial dapat menerima jawaban langsung atas pertanyaan mereka.
Baca Juga:
Teknologi semakin maju, aksi penipuan juga semakin marak
Jualan dan belanja online segera diatur dan dikenakan pajak
Cari supplier kaos untuk toko online Anda?
Jaket kulit handmade Indonesia mendunia
Lazada luncurkan promo 'Lifestyle Monday with Mastercard' (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepinya pengunjung Pasar Tanah Abang membuat omzet para pedagang terus ambruk.
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaKemudahan transaksi digital juga mempengaruhi kebiasaan belanja generasi Z ini.
Baca SelengkapnyaMasih banyak masyarakat yang lebih senang belanja offline dibanding belanja online.
Baca SelengkapnyaKondisi Pasar Kenari yang sepi pengunjung membuat pedagang buku memutar otak untuk mendapatkan pembeli.
Baca SelengkapnyaNama Pasar Gembrong sangat familiar bagi warga Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaHanya 25 persen generasi milenial, atau mereka yang lahir di periode 1980-1995, membeli satu produk atau merk karena media sosial.
Baca SelengkapnyaNinja Xpress bekerja sama dengan Populix mengadakan survei Suara UKM Negeri Vol 5 tentang ‘Fenomena Affiliate Marketing pada Social Commerce’.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli pedagang Pasar Tanah Abang jadi perhatian pemerintah.
Baca Selengkapnya"Justru pedagang yang harus belajar online. Memang lama-lama akan digital," kata Mendag
Baca SelengkapnyaStrategi khas China ini tidak akan bertahan lama kecuali produk mereka memenuhi standar ketat.
Baca Selengkapnya