Activision Blokir 60 Ribu Pengguna Cheat di Call of Duty: Warzone
Merdeka.com - Salah satu gim online bergenre battle royale yakni Call of Duty: Warzone, memblokir lebih dari 60 ribu pengguna cheat di platformnya. Gim besutan Activision tersebut mendeteksi digunakannya cheat EngineOwning.
Pelarangan ini masuk dalam salah satu yang terbesar yang pernah ada untuk gim online kompetitif populer Warzone.
Induk Call of Duty: Warzone, Activision mendepak lebih dari 60.000 akun karena menggunakan kecurangan, menurut tiga sumber yang mengetahui perusahaan tersebut.
-
Bagaimana hacker menargetkan para gamer? Kaspersky menyelidiki ancaman yang disamarkan sebagai video game anak-anak populer dan menganalisis periode dari 1 Juli 2023 hingga 30 Juni 2024. Selama periode yang dilaporkan, terdeteksi lebih dari 6,6 juta percobaan serangan, di mana penjahat siber mengeksploitasi merek game anak-anak sebagai umpan.
-
Mengapa ratusan ribu HP diblokir? Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Pol Adi Vivi mengatakan, pemblokiran ratusan ribu HP itu lantaran menyalahi aturan pendaftaran nomor IMEI.
-
Bagaimana cara Satgas Judi Online memberantas judi online? Pembentukan satgas judi online bertujuan melakukan percepatan pemberantasan kegiatan perjudian daring secara tegas dan terpadu dalam rangka melindungi masyarakat.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Mengapa hacker menargetkan Minecraft? Dari 18 game yang dipilih untuk penelitian ini, sebagian besar serangan terkait dengan Minecraft, Roblox, dan Among Us. Menurut statistik Kaspersky, lebih dari 3 juta percobaan serangan dengan kedok Minecraft diluncurkan selama periode yang dilaporkan.
-
Siapa saja yang terjebak judi online? Berdasarkan data dari Desk Pemberantasan Perjudian Daring yang mencatat periode 4-19 November 2024, sekitar 8,8 juta warga Indonesia telah terjebak dalam judi online.
Larangan itu datang hanya sehari setelah pemain dan streamer Call of Duty yang populer mengumumkan bahwa dia keluar dari Warzone karena gim tersebut dipenuhi oleh para peretas.
"Gim ini dalam kondisi terburuk yang pernah ada. Activision sebenarnya tidak membahas berapa banyak peretas yang ada di gim tersebut," kata pemain yang dikenal sebagai Vikkstar123, seperti dikutip dari Vice via Tekno Liputan6.com.
Streamer populer lainnya bernama Jackfrags juga mengecam masalah kecurangan tersebut pekan lalu.
Pemblokiran Terbesar
Ini adalah gelombang besar larangan ketiga yang dilakukan Activision terhadap penipu Warzone sejak game tersebut dirilis pada tahun 2020. Pada April tahun lalu, perusahaan tersebut memblokir lebih dari 70.000 akun.
Kemudian pada bulan September itu melarang sekitar 20.000 akun, yang sebagian besar menggunakan EngineOwning, aplikasi cheat populer.
Kali ini, sepertinya gelombang larangan menghantam pelanggan EngineOwning sekali lagi.
"Siapapun yang menggunakan EngineOwning sejak banwave terakhir dihapus," kata salah satu sumber yang mengetahui tentang larangan tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Pembaruan Cheat
Pada situs resmi EngineOwning, pengembang cheat menunjukkan bahwa mereka "memperbarui" cheat. Di saluran Discord, penipu mengeluh bahwa akun mereka diblokir.
"[EngineOwning] terdeteksi. RIP," tulis seorang pengguna.
Dalam pelanggan Discord of EngineOwning lainnya, seorang pengguna mengatakan bahwa semua orang dilarang.
Setelah cerita ini diterbitkan, Activision mengkonfirmasi berita larangan tersebut.
"Fokus kami adalah untuk memerangi para penipu dan penyedia cheat. Hari ini kami melarang 60.000 akun untuk kasus yang dikonfirmasi menggunakan perangkat lunak curang di Warzone, sehingga total kami hingga saat ini lebih dari 300.000 akun di seluruh dunia sejak diluncurkan," tulis perusahaan dalam sebuah keterangan.
Sumber: Liputan6.comReporter: Arief Rahman Hakim
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkominfo Budi Arie Setiadi terus berupaya meningkatkan pemberantasan judi online.
Baca SelengkapnyaKemenkoinfo dari 17 Juli 2023 hingga 23 Juli 2024 telah mengajukan pemblokiran 573 akun e-wallet terkait judi online kepada Bank Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelain platform sosial media, Menkominfo juga mengultimatum pihak Internet Service Provider (ISP) untuk aktif memberantas judi online.
Baca SelengkapnyaIni metode baru dan akan dikoordinasikan dengan operator seluler.
Baca SelengkapnyaKementerian Komunikasi dan Informatika mengirimkan surat teguran kedua kepada PT Bigo Technology Indonesia pada Rabu, 21 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPemblokiran dilakukan dalam waktu dekat jika Bigo Live masih memfasilitasi aktivitas pornografi hingga judi online.
Baca SelengkapnyaBudi memastikan akan terus melakukan pemantauan 24 jam terhadap puluhan ribu situs judi online yang makin menggila.
Baca SelengkapnyaPemblokiran tersebut dilakukan dalam rangka memberantas praktik judi online yang semakin marak di masyarakat
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2018 hingga 19 Juli 2023, Kominfo blokir 846.047 konten perjudian online.
Baca Selengkapnya“Judi online sudah merusak ke semua sendi kehidupan. Karena itulah, ini sudah tidak bisa lagi ditolerir," kata Budi
Baca SelengkapnyaJudi online semakin marak. Kominfo aktif memblokir situs bermuatan judi slot.
Baca SelengkapnyaKemkomdigi mengatakan telah memblokir saluran Telegram yang terafiliasi dengan judi online. Hal ini disampaikan melalui akun YouTube Kemkomdigi TV
Baca Selengkapnya