Ada 200 toko aplikasi lokal, Google Play tak lagi laku di China
Merdeka.com - Pengguna Android memang menjadi raja di berbagai negara di dunia melampaui pengguna iOS. Namun, walaupun Android semakin populer, hal ini sangat berbeda di China untuk kategori mobile game.
Google Play kehilangan popularitasnya di China, karena negara tirai bambu ini memiliki lebih dari 200 toko aplikasi yang berbeda. Masing-masing toko aplikasi menyajikan aplikasi game yang banyak dicari oleh pengguna Android di China.
Seperti dilansir dari Phone Arena, toko aplikasi China yang terkenal seperti 360 Mobile Assistant, Myapp, dan Baidu Mobile Assistant memiliki sedikitnya 400 juta pengguna. MyApp bahkan dikabarkan ada 110 juta download aplikasi setiap hari. Baidu yang merupakan mesin pencarian terbesar di negara tersebut mempunyai 2 aplikasi yang paling banyak diunduh di tahun 2014.
-
Apa yang didominasi China dalam perlombaan global? China mendominasi perlombaan global dalam paten kecerdasan buatan generative atau AI Generative.
-
Teknologi apa yang dikuasai China? China memimpin dalam 37 dari 44 teknologi yang dilacak dalam proyek selama setahun oleh lembaga thinktank, The Australian Strategic Policy Institute. Bidang itu meliputi baterai listrik, hipersonik, dan komunikasi frekuensi radio canggih seperti 5G dan 6G.
-
Apa yang ditawarkan China untuk turis? Pemerintah kota di China memberikan tawaran wisata yang tak biasa bagi turis dengan menyajikan paket perjalanan yang memungkinkan mereka menjelajahi rute pengasingan kuno.
-
Apa yang ditemukan di China? Peneliti di China menemukan pecahan fosil dinosaurus yang tidak dikenal, yang kemudian diketahui merupakan spesies baru.
Sementara Google berusaha untuk membuat banyak pengguna Android di China menggunakan Google Play Store, berbeda dengan App Store milik Apple. Toko aplikasi Apple ini masih menjadi satu-satunya sumber download aplikasi untuk penggunanya di China.
China memang pasar iOS paling laris kedua dan menjadi negara yang download game paling banyak, setelah Amerika. Lalu, bagaimana kelanjutan Google Play Store di China?
(mdk/lar)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TikTok sempat mengalami kesulitan untuk terhubung langsung dengan konsumen, karena dianggap sebagai ancaman keamanan nasional.
Baca SelengkapnyaChina menjadi negara paling penting bagi Amerika jika melihat data penjualan.
Baca SelengkapnyaPenghapusan ini dilakukan di China. Pemerintah negara itu meminta Apple "memblokir" dua aplikasi tersebut di App Store-nya.
Baca SelengkapnyaAplikasi serupa Tiktok ini dilarang beroperasi di Indonesia selama tidak memiliki izin.
Baca SelengkapnyaSelama ini, izin platform TikTok di Indonesia hanya aplikasi media sosial, bukan e-commerce
Baca SelengkapnyaKeberhasilan yang diraih TikTok tersebut membuat Pemerintah AS panas.
Baca SelengkapnyaSetelah Inggris, kini TikTok meluncurkan bisnis e-commerce di Amerika Serikat (AS) untuk menjual barang-barang buatan China.
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa iPhone 15 tak laku di China.
Baca SelengkapnyaStrategi khas China ini tidak akan bertahan lama kecuali produk mereka memenuhi standar ketat.
Baca SelengkapnyaPengusasaan platform asing terutama dari China cepat atau lambat bakal mengancam usaha kecil-menengah.
Baca SelengkapnyaBadan anti monopoli Korea pun didesak untuk mengambil tindakan hukuman terhadap dua perusahaan tersebut.
Baca SelengkapnyaAntrean tersebut cukup mengejutkan di tengah kekhawatiran lesunya permintaan iPhone 15.
Baca Selengkapnya