Apakah Lubang Hitam Mengancam Bumi dan Menyebabkan Kiamat? Ini Jawaban Ilmuwan
Menurut teori, obyek sebesar planet dapat lenyap ke dalam lubang hitam, termasuk Bumi. Benarkah?
![Apakah Lubang Hitam Mengancam Bumi dan Menyebabkan Kiamat? Ini Jawaban Ilmuwan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/newsCover/2025/1/28/1738039753144-tawe2.jpeg)
Lubang hitam, salah satu objek paling misterius di alam semesta, dikenal memiliki daya tarik gravitasi yang sangat kuat hingga mampu menarik benda apa pun di sekitarnya, termasuk cahaya. Bahkan, dalam teori, obyek sebesar planet dapat lenyap ke dalam lubang hitam.
Namun, apakah mungkin lubang hitam menelan Bumi suatu saat nanti? Para ilmuwan memberikan jawaban yang cukup menenangkan.
-
Bagaimana lubang hitam terbentuk? Lubang hitam terbentuk dari bintang-bintang yang mengalami kehancuran di akhir siklus hidup mereka.
-
Mengapa lubang hitam dikaitkan dengan perluasan alam semesta? Sejumlah peneliti baru-baru ini mengemukakan sebuah teori yang menyatakan bahwa lubang hitam atau black hole dapat menjadi faktor penyebab di balik perluasan alam semesta yang terus berlangsung.
-
Apa itu lubang hitam? Lubang hitam, atau yang dikenal dengan istilah black hole, adalah objek di luar angkasa yang memiliki kemampuan menarik cahaya karena gaya gravitasi yang sangat kuat.
-
Bagaimana Lubang hitam terbentuk? Lubang hitam terbentuk dari sisa-sisa bintang besar yang mengalami ledakan supernova. Ketika bintang besar mencapai akhir masa hidupnya, ia akan meledak, melemparkan sebagian besar materinya ke luar angkasa, tetapi meninggalkan inti bintang. Inti inilah yang kemudian menjadi lubang hitam.
Meski secara teori lubang hitam mampu menarik benda sebesar Bumi, peluang hal itu terjadi pada tata surya kita sangat kecil.
Menurut Doug Gobielle, profesor fisika dari University of Rhode Island, kemungkinan Bumi bertabrakan atau terhisap lubang hitam hampir tidak ada dalam waktu setidaknya 5 miliar tahun ke depan.
"Kemungkinan pertemuan antara tata surya kita dengan lubang hitam hampir mustahil," ujar Gobielle dikutip Newsweek, Selasa (28/1).
Ia menambahkan, situasi ini serupa dengan kemungkinan bintang melintasi tata surya, yang sangat jarang terjadi. Pendapat ini diperkuat oleh Jonathan Zrake, asisten profesor fisika dan astronomi di Clemson University.
Menurut Zrake, galaksi kita dipenuhi oleh miliaran bintang, tetapi pertemuan langsung antara objek-objek ini sangat jarang terjadi.
"Risiko bertemunya lubang hitam dengan Bumi hampir tidak ada, sama seperti kita tidak perlu khawatir tentang bintang yang melintas dekat tata surya," jelasnya.
Lubang Hitam Terdekat dengan Bumi
Lubang hitam yang paling dekat dengan tata surya diketahui adalah V616 Monocerotis, atau V616 Mon. Meskipun disebut "dekat," jaraknya sebenarnya mencapai lebih dari 3.000 tahun cahaya dari Bumi. Dengan jarak sejauh itu, dampaknya terhadap Bumi praktis tidak ada.
"Jarak V616 Mon sangat jauh sehingga kita hanya dapat mendeteksinya menggunakan alat observasi astronomi canggih. Tidak ada dampak langsung terhadap Bumi," tambah Gobielle.
Lubang hitam umumnya terbagi menjadi dua jenis utama: lubang hitam bintang dan lubang hitam supermasif. Lubang hitam bintang, seperti V616 Mon, biasanya memiliki massa beberapa kali lebih besar dari matahari dan terbentuk dari sisa ledakan supernova.
Sementara itu, lubang hitam supermasif, yang terletak di pusat galaksi seperti Sagitarius A* di galaksi Bima Sakti, memiliki massa jutaan hingga miliaran kali lebih besar dari matahari.
Walaupun lubang hitam memiliki daya tarik gravitasi yang mengerikan, risiko Bumi terhisap olehnya sangat kecil, bahkan dalam rentang waktu miliaran tahun.
Para ilmuwan menegaskan bahwa tata surya kita berada di posisi yang cukup aman dalam galaksi, jauh dari ancaman lubang hitam yang signifikan.