Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Awas, netizen lansia jadi target empuk penipuan online

Awas, netizen lansia jadi target empuk penipuan online Ilustrasi lansia menggunakan internet. © memecenter

Merdeka.com - Dari segi demografi, memang kebanyakan pengguna internet adalah pemuda atau kaum 'milenial'. Namun dengan semakin berkembangnya smartphone, kini banyak netizen yang berumur di atas 50 tahun. Kabar buruknya, merekan menjadi target kejahatan siber.

Berdasarkan penelitian Kaspersky Lab dan B2B International, dari 12.546 responden di seluruh dunia, terungkap bila generasi yang lebih tua sebenarnya target yang sangat menarik bagi penjahat cyber.

Pasalnya, ketika sedang online, kebanyakan dari mereka berbelanja, melakukan aktivitas perbankan dan berkomunikasi dengan orang-orang yang mereka cintai tanpa melindungi diri sendiri secara efektif, serta hal lain yang penting bagi mereka, dari ancaman penjahat cyber. Mereka juga mereka cenderung tidak melindungi perangkat mobile atau mengubah perilaku ketika online supaya tetap aman.

Pengguna internet dengan umur lebih dari 55 tahun diketahui tidak menggunakan pengaturan privasi di browser lebih tinggi dari generasi lain. Tercatat, Mmereka yang menggunakan fungsi keamanan dalam perangkat mereka (seperti 'Find My Device') hanya 28 persen dan VPN 10 persen.

Ketika berbagi informasi pun, hanya 35 persen melakukan double-check sebelum mengirim pesan dan hanya 16 persen menghindari berbagi informasi ketika sedang kelelahan (versus 44 persen dan 31 persen di antara responden termuda). Celakanya, kelompok usia ini lebih mungkin ketimbang generasi lain melakukan transaksi keuangan melalui Internet, dengan 90 persen berbelanja dan beraktivitas perbankan secara online (dibandingkan dengan rata-rata 84 persen pengguna di semua kelompok usia).

Ironisnya lagi, hanya setengah dari kelompok usia ini (49 persen) yang merasa khawatir tentang kerentanan mereka ketika membeli produk secara online dan sebagian besar (86 persen) tidak percaya mereka adalah target bagi penjahat cyber.

Akibatnya, generasi ini menjadi korban penjahat cyber. Menurut laporan Kaspersky Lab, 20 persen dari pengguna internet secara keseluruhan memiliki kerabat yang lebih tua yang berhadpan dengan software berbahaya, dan 14 persen memiliki kerabat di kelompok usia yang sama telah tertipu dengan hadiah palsu yang menarik lewat online.

Selain itu, 13 persen memiliki kerabat yang telah berbagi terlalu banyak informasi pribadi secara online dan 12 persen memiliki kerabat yang telah menjadi korban penipuan online, melihat konten yang tidak pantas, atau berkomunikasi dengan orang asing yang berbahaya secara online. (mdk/bbo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tiga Game Ini Jadi Incaran Hacker
Tiga Game Ini Jadi Incaran Hacker

Menurut laporan Kaspersky, hacker mulai menyerang permainan game anak muda.

Baca Selengkapnya
Alasan Kenapa Manusia Mudah Tertipu, Bahkan Orang Pintar Juga Mudah Jadi Sasaran Penipuan
Alasan Kenapa Manusia Mudah Tertipu, Bahkan Orang Pintar Juga Mudah Jadi Sasaran Penipuan

Memiliki pendidikan lebih baik dan kepintaran tidak membuat seseorang dijamin kebal dari penipuan. Kenali mengapa mereka tetap rentan menjadi korban tipuan ini:

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Masyarakat Berpendidikan Tinggi Bisa Jadi Korban Penipuan Keuangan Digital
Hati-Hati, Masyarakat Berpendidikan Tinggi Bisa Jadi Korban Penipuan Keuangan Digital

Modus operandi penipuan terkait keuangan ilegal juga semakin lama semakin canggih meskipun sektor jasa keuangan (SJK) terus melakukan inovasi.

Baca Selengkapnya
Tiga Tips dari Polisi Agar Terhindar Penipuan Online
Tiga Tips dari Polisi Agar Terhindar Penipuan Online

Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bicara pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital agar terhindar dari penipuan online.

Baca Selengkapnya
Daftar Negara yang Warganya Sering Jadi Sasaran Aplikasi Penguntit, Indonesia Juga Termasuk
Daftar Negara yang Warganya Sering Jadi Sasaran Aplikasi Penguntit, Indonesia Juga Termasuk

Berikut deretan negara-negara yang warganya sering dikuntit secara digital.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Pengguna Internet Indonesia Ternyata Dikuasai Orang-orang Ini
Terungkap, Pengguna Internet Indonesia Ternyata Dikuasai Orang-orang Ini

Siapa mereka? Berikut orang-orang yang menguasai internet Indonesia.

Baca Selengkapnya
Satgas Ungkap 80.000 Anak di Bawah Usia 10 Tahun Jadi Pemain Judi Online
Satgas Ungkap 80.000 Anak di Bawah Usia 10 Tahun Jadi Pemain Judi Online

dua persen dari total pemain judi online di Indonesia ternyata anak-anak di bawah 10 tahun.

Baca Selengkapnya
Wamenkominfo Was-was Deep Fake Makin Liar
Wamenkominfo Was-was Deep Fake Makin Liar

Langkah-langkah antisipasi sudah disiapkan pemerintah guna menangkal video palsu.

Baca Selengkapnya
Melalui Literasi Digital, Pelajar Diingatkan Bahaya Narkoba dan Judi Online
Melalui Literasi Digital, Pelajar Diingatkan Bahaya Narkoba dan Judi Online

Data dari BNN, BRIN, NPS di 2021, membuktikan penggunaan narkoba relatif meningkat di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Riset BRIN: 13,9 Persen Remaja Pakai Aplikasi Kencan buat Cari Pasangan Seksual
Riset BRIN: 13,9 Persen Remaja Pakai Aplikasi Kencan buat Cari Pasangan Seksual

Kondisi tersebut memunculkan ancaman baru di dunia digital berupa kekerasan digital berbasis gender.

Baca Selengkapnya
Ini Harus Segera Dilakukan Jika KTP Anda Sudah Terlanjur Disalahgunakan untuk Pinjaman Online
Ini Harus Segera Dilakukan Jika KTP Anda Sudah Terlanjur Disalahgunakan untuk Pinjaman Online

Jika Anda dirugikan terjadinya penyalahgunaan KTP pada pinjaman online, Anda bisa membuat laporan ke polisi.

Baca Selengkapnya
Riset ini Beberkan Efek Negatif Konten TikTok Hingga Praktik Pengumpulan Data
Riset ini Beberkan Efek Negatif Konten TikTok Hingga Praktik Pengumpulan Data

Penelitian dari Amnesty Internasional menunjukkan bahaya dari konten TikTok, terutama untuk anak-anak dan remaja.

Baca Selengkapnya