BPOM: Jangan beli obat dan kosmetik di internet
Merdeka.com - Maraknya peredaran kosmetik dan obat-obatan palsu di internet membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan bertindak. Ketua BPOM, Roy Sparingga, pun meminta masyarakat waspada.
Seperti yang dilansir Antara (26/2), kewaspadaan ini salah satunya bisa dilakukan dengan cara selektif membeli obat dan kosmetik dengan izin khusus di toko online. Hal ini dikarenakan tak semua obat dan kosmetik yang dijual di dunia maya memiliki izin dari BPOM.
"Jangan beli secara online. Bahaya sekali. Belilah di tempat-tempat yang legal (mempunyai izin)," kata Roy.
-
Mengapa judi online sangat berbahaya? Pertama, masalah keuangan. Salah satu dampak paling nyata dari judi online adalah masalah keuangan yang serius bagi pemain dan keluarganya. Banyak yang terjebak dalam siklus utang karena kesulitan mengendalikan kebiasaan berjudi mereka.
-
Kenapa judi online dianggap bahaya? Publik dihadapkan dengan kabar akibat buruk dari judi online. Namun, upaya pemberantasan judi online belum terlihat efektivitasnya.
-
Kenapa harus menghindari judi online? Meskipun berpotensi menyenangkan dan menghibur, aktivitas ini juga dapat menjadi sumber stres, keuangan, dan hubungan yang serius jika tidak diatur dengan baik.
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
-
Kenapa situs itu dirahasiakan? Ketika para ahli menemukan situs seni cadas di Kazakhstan, mereka terkadang lebih memilih untuk merahasiakan lokasinya hingga bisa dicatat dan dipublikasikan dengan baik, kata Novozhenov, dengan mencatat perusakan situs seni cadas semacam itu oleh perusak atau orang lain terkadang menjadi masalah.
-
Kenapa teknologi ini dianggap menjaga privasi? Algoritma yang digunakan hanya mampu untuk mendeteksi posisi tubuh seseorang, bukan memperlihatkan wajah, atau bahkan penampilan seseorang. Sehingga, adanya teknologi ini menawarkan cara baru untuk menjalankan sistem pengawasan namun tetap mempertahankan anonimitas atau privasi seseorang.
Dampak dari membeli obat palsu sendiri bisa berbahaya. Hal ini dikarenakan banyaknya unsur pembuat obat tersebut yang tidak diawasi sehingga bisa saja malah jadi racun.
BPOM sendiri sekarang sudah mulai bekerja sama dengan Polri untuk memberantas peredaran obat dan kosmetik palsu di internet. Sebanyak 129 situs jual beli obat sudah diblokir berkat kerja sama ini.
"Transaksi elektronik itu rumit, oleh karena itu kami akan bekerjasama dengan PPATK untuk menelusurinya," sambungnya. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan komitmennya untuk menindak tegas jaringan mafia skincare.
Baca SelengkapnyaSaat membeli skincare dan kosmetik jangan lupa untuk selalu melihat kandungannya karena ada beberapa bahan yang bisa membahayakan kesehatan.
Baca SelengkapnyaMeskipun bahan baku skincare telah terdaftar, namun jika overclaim tetap akan ditindak BPOM.
Baca SelengkapnyaKepala BPOM Taruna Ikrar, menyebut produk kosmetik impor ilegal tersebut sebagian besar produk berasal dari China, Filipina, Thailand dan Malaysia.
Baca SelengkapnyaMeracik perawatan kulit sendiri tengah menjadi tren di kalangan remaja.
Baca SelengkapnyaRata-rata produk obat yang dilakukan penarikan diketahui Tidak Memenuhi Syarat (TMS) keamanan maupun izin edar.
Baca SelengkapnyaPemerintah memperketat pengawasan dan pengendalian barang asal impor.
Baca SelengkapnyaProduk kosmetik impor ilegal berhasil diamankan pada operasi ini di berbagai wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, NTT, Sulawesi, dan lain-lain.
Baca SelengkapnyaRatusan kosmetik ilegal ini berasal dari China, Filipina, Thailand, dan Malaysia dengan nilai mencapai Rp11,4 miliar.
Baca SelengkapnyaProduk kosmetik impor ilegal berhasil diamankan dari berbagai wilayah di antaranya Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, dan Papua.
Baca SelengkapnyaPenegakan ketentuan izin edar bagi pelaku jastip kosmetik bertujuan untuk melindungi masyarakat sebagai konsumen.
Baca Selengkapnya