DIGIDES Tawarkan Ekosistem Smart City untuk Desa
Merdeka.com - Dengan misi mewujudkan mimpi desa-desa untuk menjadi bagian dari smart system, Sidik Permana menciptakan sebuah sistem informasi digital untuk administrasi desa bernama DIGIDES pada tahun 2019.
Tidak sendirian, Sidik sebagai CEO merintis Business to Government (B2G) ini bersama dua kawannya, Kasman Suherman sebagai CPO dan Taufiqurrahman sebagai CTO. Ketiganya merupakan talenta digital asal Sulawesi Selatan.
Sidik mengatakan, DIGIDES awalnya dibuat untuk daerah kelahirannya itu. Pertama kali digunakan oleh Kabupaten Barru untuk 15 desa pada 2020. Kini, berdasarkan pembaruan data statistik di website nya, DIGIDES telah digunakan oleh 646 desa, 110 kabupaten, dan 10.697 pengguna.
-
Di mana program Digitalisasi Kelurahan diluncurkan? Di antaranya dengan meluncurkan program Digitalisasi Kelurahan di Kantor Kecamatan Banyuwangi, Jumat (18/8).
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
-
Apa tujuan Banyuwangi meluncurkan program Digitalisasi Kelurahan? Peluncuran tersebut, menurut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, sebagai upaya mewujudkan peningkatan layanan publik dan penguatan data.
-
Bagaimana Singaraja bangun smart city? Penyusunan masterplan smart city tersebut secara gotong-royong digarap oleh Tim Pelaksana Smart City yang terdiri dari perwakilan seluruh perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Buleleng.
-
Siapa yang menjalankan program Desa Devisa? Desa Devisa adalah program pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan potensi komoditas ekspor sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, seperti dilansir dari laman resmi Diskominfo Jatim.
-
Bagaimana KEK Singhasari mendukung ekonomi digital? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
Saat ini, DIGIDES paling banyak digunakan di Sulawesi, Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera. Ia pun menambahkan bahwa DIGIDES menyasar desa-desa di wilayah tier 3.
"DIGIDES ingin menghadirkan ekosistem smart city di latar desa. Ingin masyarakat merasa bahwa teknologi sudah sampai di desa mereka," kata Sidik saat diwawancarai belum lama ini.
Sidik menjelaskan bahwa sistem informasi ini berupa aplikasi dan website. Aplikasi tersebut terkoneksi ke website dan aplikasi pelayanan warga. Warga sebagai pengguna bisa mengurus berbagai administrasi melalui DIGIDES, misalnya permohonan surat dan pencatatan pajak. Website desa dapat digunakan sebagai webprofil untuk meningkatkan potensi wisata.
"Di aplikasi juga ada marketplace. Desa punya peran agar warganya nggak berjuang sendirian untuk perekonomian dan hadir membantu UMKM," ujar Sidik menambahkan.
Ia mengungkap bahwa ada 75 ribu desa di Indonesia dan DIGIDES bahkan belum meng-cover 1 persennya. Pun menurut dia urusan administrasi desa di Indonesia sudah lama menjadi momok, tetapi belum ada yang ingin mengurus digitalisasinya dengan serius.
"Karena berasal dari Indonesia Timur, ketika membangun produk ini kami merasa seperti membantu keluarga sendiri," kata dia.
Sidik mengutarakan bahwa kesulitannya sering kali ada pada masalah internet dan literasi digital warga desa, kebanyakan lebih suka menggunakan internet untuk hiburan sehingga mempertanyakan untuk apa mereka menggunakan aplikasi ini. Kendati demikian, kepala desa selalu mendampingi DIGIDES dalam melakukan sosialisasi.
Di akhir sesi, Sidik mengungkapkan bahwa DIGIDES adalah cita-citanya sejak 2015. Ia ingin membangun perusahaan digital dari Indonesia Timur. Apalagi sangat sedikit start up yang lahir dari wilayah ini.
"Ibaratnya dulu leluhur Sulawesi Selatan itu membangun Pinisi, sekarang kami membangun DIGIDES," ujar Sidik.
Reporter: Dinda Khansa Berlian
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendagri menegaskan, penguatan desa perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya urbanisasi.
Baca SelengkapnyaMasih ada tantangan dalam pemenuhan data pemerintah yang berintegritas tinggi.
Baca SelengkapnyaKabupaten Buleleng dipertimbangkan karena potensi dan kemampuan pemerintah daerahnya yang dinilai layak untuk mengembangkan Kota Singaraja menjadi smart city.
Baca SelengkapnyaProgram ini disebut bisa mengentaskan kemiskinan dan menurunkan angka stunting
Baca SelengkapnyaBudiman memuji kegiatan yang dihadiri pegiat Gerakan Desa Membangun (GDM) dari sejumlah kabupaten di Jateng bagian selatan itu.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani diundang memaparkan tentang progres program Smart Kampung, sistem digitalisasi di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaAhmad Luthfi mengatakan, digitalisasi desa sebagai solusi untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan serta mendukung ekonomi dan literasi digital digital.
Baca SelengkapnyaMendagri menggarisbawahi pentingnya peran kepala desa atau lurah sebagai garda terdepan yang berhadapan langsung dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKegiatan Mupeso, kata Ismail dalam praktiknya dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan/Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Maluku Tengah.
Baca SelengkapnyaInaugurasi Desa BRILiaN Batch 1 2024, BRI Beri Apresiasi Bagi 40 Desa Terpilih
Baca SelengkapnyaDari sektor kesehatan hingga keagamaan dibuat untuk mempermudah masyarakat
Baca SelengkapnyaASEAN Smart City Network (ASCN), dihadiri delegasi 10 negara anggota ASEAN, di Luang Prabang, Laos.
Baca Selengkapnya