Elon Musk Akui Stres Gara-gara AI Sampai sebut Teknologi yang Berbahaya
Merdeka.com - Bos Twitter, Elon Musk berkata terus terang bahwa ia benar-benar khawatir akan kecepatan pengembangan dan adopsi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Kecemasannya itu dirinya sampaikan saat acara Tesla’s Investor Day, belum lama ini.
Dilaporkan DailyStar, Selasa (7/3), dia tak menyangka betapa cepatnya AI ini berkembang.
-
Siapa yang khawatir dengan pengaruh Elon Musk? Beberapa anggota parlemen khawatir bahwa Musk dapat memengaruhi kebijakan AS demi kepentingan finansialnya.
-
Kenapa Elon Musk khawatir tentang waktu? 'Jika kita tidak meningkatkan laju kemajuan kita, saya pasti akan meninggal sebelum kita pergi ke Mars,' kata Musk. 'Saya tidak ingin meninggal sebelum kita pergi ke Mars.'
-
Apa yang dikritik Elon Musk dari Meta? Pertengkaran ini juga terjadi setelah serangkaian kritik dari Musk terhadap produk dan layanan Meta. WhatsApp, layanan perpesanan terenkripsi, menjadi target kritik Musk ketika dia menuduh aplikasi tersebut mengekspor data pengguna setiap malam.
-
Apa potensi konflik kepentingan Elon Musk? Namun, hal ini juga membuka potensi konflik kepentingan yang belum pernah terjadi sebelumnya jika Musk mendapat peran sebagai penasihat efisiensi pemerintah.
-
Kenapa Elon Musk merasa perubahan penting? Beberapa orang tidak suka perubahan, tetapi kamu perlu menerima perubahan jika alternatifnya adalah bencana.
-
Apa yang membuat teknologi AI di perangkat wearable menimbulkan kekhawatiran? Meskipun masyarakat sudah menggunakan perangkat seperti ponsel cerdas dan asisten pintar di rumah mereka, perangkat yang dapat dikenakan, terutama yang memiliki kamera seperti kacamata pintar atau pin AI, cenderung menimbulkan lebih banyak kewaspadaan. Sifat dari perangkat ini dapat menimbulkan kekhawatiran bagi individu yang sadar akan privasi, dengan asumsi perangkat tersebut mendapatkan popularitas.
Padahal di awal munculnya kecerdasan buatan, ia termasuk skeptis lantaran menduga bahwa AI akan berkembang butuh waktu yang lama.
Dirinya mengatakan hal itu karena ia merupakan salah satu mantan investor OpenAI, pembuat ChatGPT.
Itu dulu, namun sekarang lain cerita. Di hadapan publik, ia menyebut dibuat stress oleh AI dan mungkin secara tidak langsung berkontribusi terhadap percepatan adopsi kecerdasan buatan.
"Saya sedikit khawatir tentang AI ini," katanya.
Dia pun meminta teknologi tersebut harus diawasi oleh badan pengawas untuk memastikannya beroperasi demi kepentingan umum.
"Ini teknologi yang cukup berbahaya. Saya khawatir saya mungkin telah melakukan beberapa hal untuk mempercepatnya. Beberapa hal AI jelas berguna, seperti yang Tesla lakukan dengan self-driving," katanya. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elon musk selalu mengampanyekan bahaya keberadaan AI. Tapi itu dulu. Sekarang lain hal.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan dalam laporan Bloomberg yang menyebut xAI dapat investasi jumbo.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini hanya sementara karena ada yang tidak beres dalam penggunaan data Twitter.
Baca SelengkapnyaApa yang dikatakannya ternyata benar-benar terjadi saat ini.
Baca SelengkapnyaHadirnya AI dikhawatirkan mampu mengancam para musisi. Namun, Iwan Fals berusaha untuk tenang dan tak khawatir soal itu.
Baca SelengkapnyaHal itu terungkap saat Iwan Fals diundang menjadi tamu di podcast Armand Maulana.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, tantangan pers sekarang semakin banyak di era kemajuan digital termasuk adanya Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaYann LeCun dan Elon Musk beradu pendapat di X dan saling sindir.
Baca SelengkapnyaJelang Pilpres, pemerintah AS memperketat aturan mengenai AI.
Baca SelengkapnyaMenyiapkan diri, bangsa, dan negara memanfaatkan AI dan menanggulangi dampak buruknya bukan lagi suatu pilihan, namun menjadi keharusan.
Baca SelengkapnyaElon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, membagikan sebuah video pertunjukan fashion show yang dihasilkan oleh AI.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah ilmuwan yang khawatir terhadap dampak buruk AI.
Baca Selengkapnya