Google mau beli Twitter?
Merdeka.com - Sejak malam Jumat (23/09) kemarin, berhembus kabar bila perusahaan sosial media raksasa, Twitter, 'menawarkan diri' untuk diakuisisi oleh perusahaan lain.
Seperti dilansir oleh Reuters, Twitter kabarnya sedang mencari pembeli yang tepat untuk perusahaan mereka. Pengamat percaya bila calon pembeli yang paling berpeluang mendapatkan Twitter adalah Google.
Setelah Google, ada nama Salesforce.com dan Verizon yang kelihatannya berminat membeli Twitter. Sayangnya, semua calon pembeli potensial ini masih belum mengeluarkan pernyataan resmi.
-
Mengapa Google membeli Youtube? Google melihat peluang yang luar biasa dari pertumbuhan pesat YouTube dan memutuskan untuk mengakuisisinya sebagai bagian dari ekspansi bisnis mereka di bidang video online.
-
Kenapa Facebook dan Google rugi besar? 1 hariDalam waktu satu hari semenjak internet padam secara keseluruhan, berbagai raksasa platform digital dapat mengalami kerugian yang besar. Facebook dan Google bisa kehilangan lebih dari Rp 6 triliun dalam pendapatan iklan di antara mereka.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Siapa yang mendirikan perusahaan Twitter? Twitter merupakan platform micro-blog yang didirikan oleh Jack dorsey pada tahun 2006.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Kenapa Telkomsel bermitra sama Google untuk RCS? 'Kolaborasi dengan Google untuk meningkatkan pengalaman pelanggan melalui kehadiran layanan RCS dengan RBM merupakan langkah yang sejalan dan menjadi wujud komitmen kami untuk menyediakan solusi khusus melalui teknologi terkini kepada para pelanggan bisnis di Indonesia,' kata Wong Soon Nam, Direktur Planning & Transformation Telkomsel saat konferensi pers di Jakarta, Senin (29/1).
Menurut Reuters, penjualan Twitter terjadi akibat kegagalan mereka memenuhi ekspektasi pasar dan investor. Ya, kepopuleran sosial media berbasis micro-blog ini terus menurun sejak tahun lalu. Ketidakpopuleran Twitter itu bahkan membuat Doris Shenwick, salah satu investor Twitter, melayangkan gugatan ke sosial Twitter.
Menurut Shenwick, Twitter disebut dengan sengaja memberikan prediksi pertumbuhan perusahaan yang salah pada investor. Shenwick menyatakan bila di bulan November 2014, Twitter meyakinkan investornya jika jumlah pengguna sosial medianya akan meningkat 550 juta dalam waktu dekat dan ke angka lebih dari satu miliar pengguna dalam jangka panjang.
Masalahnya, hingga Juni 2016 lalu, jumlah pengguna aktif bulanan Twitter masih bertahan di angka 313 juta pengguna. Selama triwulan kedua 2016 saja, Twitter hanya mampu menarik 3 juta pengguna baru.
Twitter gagal bersaing dengan sosial media lain, misalnya Instagram yang kini sudah disesaki 500 juta lebih pengguna bulanan. Bahkan, jumlah pengguna aktif harian Twitter kini disalip oleh Snapchat, sosial media yang notabene pertama online tahun 2011 (Twitter lahir tahun 2006).
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Linda Yaccarino salah seorang yang saat ini benar-benar pusing dengan keinginan Elon Musk.
Baca SelengkapnyaSaham Trump Media terus anjlok dengan penurunan 41 persen bulan ini, mengancam masa depan Truth Social.
Baca SelengkapnyaNilai Platform X kini turun di angka 71 persen dari harga awal.
Baca SelengkapnyaDisebutkan bahwa banyaknya pengiklan loyal Twitter yang kabur karena khawatir tentang moderasi konten.
Baca SelengkapnyaBahkan, IBM, Apple, dan Disney, yang menghentikan kampanye iklan mereka pada platform X minggu lalu.
Baca SelengkapnyaHampir semua investor X merasa menyesal telah berinvestasi di platform besutan Elon Musk. Tapi ada satu orang yang klaim tak menyesal.
Baca SelengkapnyaGugatan tersebut menuduh Litinsky dan Moss telah gagal dalam mengelola perusahaan mereka.
Baca SelengkapnyaTwitter kini berganti X. Elon Musk benar-benar serius terkait rencananya itu.
Baca SelengkapnyaTransaksi akuisisi Tiktok terhadap Tokopedia bukan semata-mata demi pelaku usaha kecil-menengah dan produk dalam negeri.
Baca SelengkapnyaGoogle merayakan 20 tahun sejak IPO yang berhasil mengubahnya menjadi raksasa teknologi dengan kapitalisasi pasar USD2 triliun.
Baca SelengkapnyaTokopedia telah memiliki ekosistem yang matang dalam mendukung bisnisnya sebagai e-commerce.
Baca SelengkapnyaMeski pamor Google mulai turun akibat TikTok, namun pendapatan TikTok masih belum bisa melebihi pendapatan Google.
Baca Selengkapnya