Guru ini didenda gara-gara ajarkan teori Charles Darwin

Merdeka.com - Di masa lalu, teori evolusi Charles Darwin masih merupakan suatu hal yang tabu, termasuk untuk diajarkan di sekolah-sekolah berbasis agama. Salah satu korbannya adalah John T. Scopes.

Pada tanggal 21 Juli tahun 1925, Scopes yang masih berprofesi sebagai seorang guru sains di sebuah sekolah menengah atas (SMA) di negara bagian Tennessee, Amerika Serikat, didakwa atas pelanggaran undang-undang Butler Act.

Butler Act sendiri adalah undang-undang yang melarang pengajaran pokok bahasan yang tidak bertentangan dengan isi kitab suci agama yang dianut sebagian masyarakat Tennessee.

Alhasil, teori Charles Darwin yang menyatakan bila nenek moyang manusia sesungguhnya berasal dari makhluk hidup atau spesies yang lebih sederhana, termasuk kera, masuk kategori yang dilarang oleh Butler Act.

Akan tetapi Scopes yang punya pandangan berbeda terhadap ilmu pengetahuan tetap mengajarkan teori evolusi yang terdapat pada buku paket yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika, Civic Biology.

Meskipun teori yang dicetuskan oleh Darwin setelah melakukan perjalanan ke pulau Galapagos ini masuk dalam buku paket, ternyata pemerintah Tennessee tetap menyatakan Scopes bersalah dan didenda USD 100 atau setara Rp 1,2 juta.

Dalam nota pembelaanya Scopes menyatakan bila teori evolusi tidak menyinggung agama-agama yang ada di dunia. Dia juga menyatakan bila sampai saat itu belum ada agama yang mampu menyatakan bila teori evolusi Charles Darwin salah atau benar.

Butler Act pada akhirnya dihapus setelah guru Tennessee lain bernama Gary L. Scott mengajukan peninjuan ulang karena undang-undang tersebut tidak senada dengan Undang-undang dasar Amerika Serikat yang menyatakan kebebasan berbicara dan berpendapat.

Teori evolusi Darwin hingga saat ini pun masih terus memunculkan pro dan kontra. Dalam bukunya the Origin of Species yang diterbitkan tanggal 24 November 1859, ahli biologi paling kontroversial dalam sejarah ini menyatakan konsep seleksi alam yang mendorong makhluk hidup paling sederhana seperti hewan bersel satu untuk berevolusi hingga menjadi manusia seperti saat ini.

Tak pelak konsep ilmiah Darwin sering dianggap bertentangan dengan banyak isi kitab suci yang menyatakan bila manusia adalah unik dan diciptakan berbeda dari makhluk hidup lainnya. (mdk/bbo)