Hacker Alibaba retas situs sendiri demi kue, jadi pahlawan China!
Merdeka.com - Kasus peretasan unik baru saja dialami oleh e-commerce raksasa Alibaba. Empat pegawai mereka nekat melakukan hal gila demi mendapat kue bulan.
Ya, Alibaba dilaporkan baru memecat empat pegawai mereka di kantor China yang terbukti meretas sistem Alibaba sendiri demi mendapatkan kue bulan. Perlu diketahui, bagi warga China kue bulan adalah makanan tradisional populer di festival musim gugur seperti saat ini.
Empat pegawai tadi ingin mendapatkan kue bulan spesial yang dijual oleh Alibaba. Caranya, mereka memasukkan program baru di situs penjualan kue bulan yang mengalihkan penjualan 100 kotak kue bulan sisa agar bisa dibeli keempatnya dan beberapa pegawai lain.
-
Siapa yang dituduh sebagai hacker oleh China? Kementerian Keamanan Nasional China menuduh kelompok hacker yang diduga didukung oleh militer Taiwan, yaitu Anonymous 64, melakukan serangan siber dengan tujuan sabotase antipropaganda terhadap sejumlah target di China.
-
Bagaimana hacker China menyerang? Dalam pernyataan bersama, FBI dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency/CISA) mengungkapkan bahwa mereka tengah menyelidiki akses ilegal ke infrastruktur telekomunikasi komersial yang dilakukan oleh pelaku yang berhubungan dengan Republik Rakyat China (hacker China).
-
Kapan hacker China menyerang? Menurut laporan, hacker asal China sedang melancarkan serangan terhadap jaringan telekomunikasi di Amerika Serikat, dengan fokus pada ponsel calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, serta Senator JD Vance.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa yang dilakukan hacker di toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Bagaimana pekerja IT tawarkan jasa hacker? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
Tak disangka, aksi itu justru mendapat respon positif dari netizen China. pegawai-pegawai Alibaba tadi dianggap sebagai pahlawan di media sosial lokal berkat kemampuan mereka di dunia hacker dan tekat besar mendapatkan kue bulan.
Perusahaan antivirus China, Qihoo, menawarkan pekerjaan pada empat pegawai Alibaba tadi pasca dipecat. Bahkan penawaran yang sama juga digulirkan oleh JD.com, perusahaan e-commerce saingan Alibaba.
"Kita harus memperlakukan insinyur keamanan digital dengan baik. Silakan kirimkan resume kalian ke kami via email," tulis JD.com di postingan mereka di WeChat.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca SelengkapnyaTersangka SZ terlibat dalam kasus penipuan online berkedok like dan subscribe pada konten tertentu.
Baca Selengkapnyakasus bermula dari 189 laporan polisi tersebar di sejumlah Polda.
Baca SelengkapnyaPerusahaan e-commerce Temu juga beroperasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAset yang disita diduga hasil tindak pidana penipuan sindikat yang beroperasi dari Dubai.
Baca SelengkapnyaDia pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di China.
Baca SelengkapnyaAkun WA itu terhubung dengan nomor ponsel yang sudah teregister atas nama orang lain.
Baca SelengkapnyaOtaki Penipuan Online dengan Korban 800 Orang, WN China Ditangkap Bareskrim
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, praktik judi online ini melibatkan WN Tiongkok.
Baca SelengkapnyaTokopedia akhirnya buka suara terkait kabar 450 karyawannya di PHK.
Baca SelengkapnyaPenyidikan pun masih terus berlanjut, sampai mengarahkan penyidik ke Dubai.
Baca SelengkapnyaTotal sudah lima tersangka ditangkap polisi terkait kasus penipuan tersebut.
Baca Selengkapnya