Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Perbedaan Siaran TV Digital dengan TV Analog

Ini Perbedaan Siaran TV Digital dengan TV Analog Warga nonton siaran televisi analog terakhir. ©2022 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Siaran televisi (tv) analog akan dihentikan dengan hitung mundur mulai malam Rabu (2/11), yang menandakan beralihnya siaran tv analog ke digital.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan perbedaan antara siaran tv digital dengan tv analog dalam Sosialisasi Analog Switch Off (ASO) dan Seremoni Penyerahan Bantuan STB Kementerian Kominfo RI bersama Komisi I DPR RI di YouTube.

Staf Khusus Menkominfo Rosarita Niken Widiastuti menyebutkan perbedaan pertama adalah siaran tv analog dirancang untuk suara dan gambar saja, sementara siaran tv digital dirancang untuk suara, gambar, dan data.

Selain itu, sinyal yang dipancarkan oleh siaran tv analog adalah sinyal yang ditangkap antena. Sementara, sinyal yang dipancarkan siaran tv digital merupakan sinyal sistem siaran digital. Dengan demikian, hasil yang diterima pun berbeda.

Perbedaan lainnya ada pada kualitas gambar. Niken mengatakan bahwa kualitas gambar siaran tv analog sangat dipengaruhi oleh jaraknya dengan pemancar, yang mana semakin dekat umumnya akan semakin jernih. Sedangkan, kualitas siaran tv digital lebih stabil dan minim terpengaruh pemancar.

"Kalau siaran tv analog, kalau jauh dari pemancar kan kresek kresek, kalau hujan, kadang-kadang bintik-bintik ada semutnya, tapi kalau digital benar-benar gambarnya bersih dan suaranya jernih," papar Niken.

Siaran tv analog menggunakan pancaran dengan memodulasikannya langsung pada pembawa frekuensi. Sementara pada siaran tv digital, data terlebih dahulu dikodekan dalam bentuk digital, baru setelahnya dipancarkan. Pun biaya untuk siaran analog disebut lebih tinggi daripada siaran digital.

Niken juga menegaskan bahwa siaran tv digital tidak sama dengan siaran pada tv kabel atau TV berlangganan dari beberapa provider penyedia internet.

"Jadi tidak harus membayar bulanan. Hanya sekali saja membeli Set Top Box (STB), kemudian setelah itu sudah. Bisa langsung menikmati siaran tv digital," kata Niken.

Niken menambahkan, siaran tv digital tidak membutuhkan kuota data seperti saat kita memakai internet, serta tidak membutuhkan internet itu sendiri.

Sumber: Liputan6/Giovani Dio Prasasti (mdk/faz)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tidak Mudah, Begini Perjalanan TV Digital Masuk Daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan Indonesia
Tidak Mudah, Begini Perjalanan TV Digital Masuk Daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan Indonesia

Membangun infrastruktur penyiaran di daerah ini butuh ekstra perjuangan.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Mengusir ‘Semut’, Kehadiran TV Digital Juga Membawa Manfaat Lain Bagi Indonesia
Tak Hanya Mengusir ‘Semut’, Kehadiran TV Digital Juga Membawa Manfaat Lain Bagi Indonesia

Hadirnya TV digital di Indonesia memiliki banyak manfaat, baik dari segi teknologi maupun ekonomi dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Tak Kekang Kebebasan Pers, DPR Sebut Revisi UU Penyiaran untuk Harmonisasi UU Cipta Kerja
Tak Kekang Kebebasan Pers, DPR Sebut Revisi UU Penyiaran untuk Harmonisasi UU Cipta Kerja

Menurut dia, revisi UU Penyiaran merupakan sebuah kewajiban

Baca Selengkapnya
Masyarakat Bisa Menerima Peringatan Dini Bencana Langsung dari TV sesuai Lokasi, Begini Caranya
Masyarakat Bisa Menerima Peringatan Dini Bencana Langsung dari TV sesuai Lokasi, Begini Caranya

Pemerintah melakukan upaya mengumumkan peringatan dini bencana kepada masyarakat melalui televisi. Namun ada syarat yang harus dilakukannya.

Baca Selengkapnya
Bos SCM Optimis Penonton TV Tetap Tumbuh di Tengah Gempuran Media Digital
Bos SCM Optimis Penonton TV Tetap Tumbuh di Tengah Gempuran Media Digital

Transformasi media konvensional ke digital jadi tantangan bagi dunia televisi.

Baca Selengkapnya
Survei BPS: Masyarakat Tinggalkan Playstation dan Rokok Konvensional
Survei BPS: Masyarakat Tinggalkan Playstation dan Rokok Konvensional

VCD/DVD Player hingga Playstation (PS) mulai ditinggalkan masyarakat pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Ini yang Perlu Diketahui Saat Berkunjung ke Bali di Hari Raya Nyepi
Ini yang Perlu Diketahui Saat Berkunjung ke Bali di Hari Raya Nyepi

Sejumlah aturan telah ditetapkan demi berlangsungnya perayaan Nyepi secara sakral di Pulau Bali.

Baca Selengkapnya
Warga Banyumas Sambut Gembira Pembagian Set Top Box (STB) oleh Grup SCM/EMTEK
Warga Banyumas Sambut Gembira Pembagian Set Top Box (STB) oleh Grup SCM/EMTEK

Grup SCM/EMTEK Kembali mendistribusikan STB terkait dengan penghentian siaran televisi analog atau Analog Switch Off (ASO).

Baca Selengkapnya
Frekuensi Bekas TV Analog Bakal Segera Dilelang untuk 5G, Ini Bocorannya
Frekuensi Bekas TV Analog Bakal Segera Dilelang untuk 5G, Ini Bocorannya

Pemerintah saat ini sedang menggodok kapan lelang frekuensi bisa dilakukan.

Baca Selengkapnya
Ini Jenis Siaran Favorit Mulai dari Gen X hingga Z
Ini Jenis Siaran Favorit Mulai dari Gen X hingga Z

Pola setiap generasi dalam mengonsumsi jenis siaran favorit berbeda-beda.

Baca Selengkapnya
Perkembangan Teknologi Sejarah Indonesia, Lengkap dengan Penjelasannya
Perkembangan Teknologi Sejarah Indonesia, Lengkap dengan Penjelasannya

Perkembangan teknologi sejarah di Indonesia dari masa ke masa ini menarik untuk disimak.

Baca Selengkapnya
Heboh Edaran Siaran Azan Maghrib Diganti Teks saat Misa Paus Fransiskus, Kominfo Buka Suara
Heboh Edaran Siaran Azan Maghrib Diganti Teks saat Misa Paus Fransiskus, Kominfo Buka Suara

Sebelumnya, beredar surat Kemenag ke Kominfo dengan nomor B6/DJ.V/BA.03/ 09/2024 tertanggal 1 September 2024 ditandatangani Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin

Baca Selengkapnya