Laser Dianggap Lebih Efektif Dijadikan Senjata Penghancur Drone daripada Pakai Rudal
Laser dianggap lebih efektif daripada rudal untuk menghancurkan drone.
Laser dianggap lebih efektif daripada rudal untuk menghancurkan drone.
Laser Dianggap Lebih Efektif Dijadikan Senjata Penghancur Drone daripada Pakai Rudal
Penggunaan drone dianggap begitu efektif dalam kondisi peperangan. Mampu memata-matai target dan melesatkan peluru seperti laiknya pesawat tempur. Terutama jika musuhnya adalah kapal perang.
Hal ini membuat banyak institusi melakukan riset agar kapal perang juga bisa melawan drone saat di medan perang.
-
Apa yang dilakukan laser untuk wahana antariksa? Dikutip dari laman Technoscience.net, uji coba transmisi sinar laser ini membuat para peneliti terkesan seperti uji coba pertama pada transmisi video 'Taters' berdurasi 15 detik dari jarak 31 kilometer. Uji coba kedua memungkinkan komunikasi dengan Bumi dari jarak 53 juta kilometer sementara rekor terbaru transmisi ini dengan mengirim sinyal melintasi jarak 460 juta kilometer.
-
Dimana laser ditembakkan dari dan ke? Laser yang ditembakkan tersebut menempuh jarak sekitar 100 kilometer (62 mil) dari orbit ke permukaan Bulan, mengenai target yang lebarnya hanya 5 sentimeter (2 inci).
-
Kenapa laser ditembakkan ke luar angkasa? EX-Fusion berupaya memusnahkan potongan-potongan kecil sampah luar angkasa dengan sinar laser yang ditembakkan dari Bumi.
-
Bagaimana laser bekerja? Idenya adalah menembakkan laser secara berkala ke puing-puing dari arah berlawanan untuk memperlambatnya. Dengan berkurangnya kecepatan mengorbit, puing-puing tersebut akan memasuki atmosfer bumi untuk terbakar.
-
Bagaimana drone petasan digunakan? Ketika drone yang membawa petasan itu ditembakan, beberapa pria lari kocar-kacir menghindar. Meski menjauhkan diri, drone tersebut tetap menembakan ke arah pria yang sedang berusaha ‘menyelamatkan diri’.
-
Apa itu laser gravitasi? Dia menemukan bahwa gelombang gravitasi memungkinkan menciptakan sebuah laser setara gravitasi.
Bisa saja menggunakan rudal yang dimiliki kapal perang untuk menjatuhkan drone. Namun, tidak efisien dan banyak pertimbangan.
Pasalnya, menembak jatuh drone tidaklah mudah dan biasanya dari segi biaya penembakan rudal masing-masing bisa menghabiskan biaya hingga £1 juta.
“Terlebih jika sebuah rudal meleset dari sasarannya, pada akhirnya ia akan mendarat di suatu tempat dan tetap meledak,” kata Gianluca Sarri, Profesor dari Sekolah Matematika dan Fisika, Queen's University Belfast yang dikutip IFLScience, Minggu (28/1).
Mereka membuat senjata baru penghancur drone dari laser. Hasil itu kemudian telah dilakukan uji coba di pantai Skotlandia. Menembakan drone penghancur menggunakan laser hingga terjatuh di laut.
Dibandingkan dengan rudal standar, sistem laser berkekuatan tinggi memiliki sejumlah keunggulan strategis.
Pengoperasiannya ternyata sangat murah. Menjalankan DragonFire selama sepuluh detik biayanya kurang dari £10 per tembakan.
Laser juga bebas dari risiko kerusakan tambahan. Sekalipun laser meleset dari sasarannya, ia akan terus merambat ke atas dan akhirnya diserap dan tersebar di atmosfer.
Laser adalah seberkas cahaya, sehingga hanya merambat dalam garis lurus, terlepas dari gravitasinya.
Selain itu, tindakan ini biasanya mencakup area kecil sekitar beberapa milimeter – serupa dengan intervensi bedah.
Oleh karena itu, laser adalah senjata pertahanan yang paling unggul; mereka hanya dapat digunakan untuk menghentikan ancaman yang masuk, tidak menimbulkan kerugian yang berarti.
Laser juga jauh lebih rentan terhadap tindakan penanggulangan. Berdasarkan sifatnya sebagai berkas cahaya, laser bergerak dengan kecepatan tercepat: kecepatan cahaya.
Sekali sinar laser ditembakkan, tidak ada hal lain di alam ini yang dapat mengejar dan menetralisirnya.
Sinar laser telah digunakan di medan perang selama beberapa waktu. Namun, ini adalah pertama kalinya teknologi jenis ini terbukti efektif dalam penerapan disruptif.