Menakjubkan! Ini Patung Karya AI Pertama di Dunia, Gabungkan Gaya 5 Maestro
Bagaimana jadinya jika AI dapat menghidupkan kembali karya seniman terhebat dalam sejarah? Hasilnya adalah sebuah mahakarya modern yang belum pernah ada sebelumnya. Simak selengkapnya!
Menakjubkan! Ini Patung Karya AI Pertama di Dunia, Gabungkan Gaya 5 Maestro Dunia
Bagaimana jadinya jika AI dapat menghidupkan kembali karya seniman terhebat dalam sejarah?
Hasilnya adalah sebuah mahakarya modern yang belum pernah ada sebelumnya. Mari simak selengkapnya!
Inilah ‘The Impossible Statue’ atau ‘Patung yang Mustahil’
The Impossible Statue menampilkan sosok androgini yang memegang bola dunia warna emas dengan selembar kain menutupi bagian bawah tubuhnya.
Patung itu memiliki tinggi 150 cm. Sementara, beratnya mencapai 500 kg.
Mahakarya ini diciptakan oleh Sandvik, sebuah perusahaan mesin industrial asal Swedia.
Sandvik mengkolaborasikan kecanggihan AI dan manufaktur presisi dalam menciptakan The Impossible Statue.
Istimewanya, The Imposible Statue dirancang dengan perpaduan gaya seni patung selama 500 tahun dari tiga benua.
Ada lima maestro patung terhebat dan terkenal di dunia yang gayanya digunakan sebagai data AI dalam membuat The Impossible Statue.
Pertama, pose dinamis yang tidak seimbang dari seniman Italia, Michelangelo (1475-1564).
Kedua, otot dan pantulan ala pematung Prancis, Auguste Rodin (1840-1917).
Ketiga, perasaan ekspresionis Kathe Kollwitz (1867-1945).
Keempat, ada sentuhan gaya seniman Jepang, Kotaro Takamura (1883-1956) yang fokus pada momentum dan massa yang diperlihatkan.
Kelima, The Impossible Statue juga menggambarkan gaya pembangkangan dalam sosok pematung Amerika Serikat, Augusta Savage (1892-1962).
"Ini adalah patung yang dibuat oleh lima maestro berbeda yang tidak akan pernah bisa berkolaborasi dalam kehidupan nyata,"
kata Pauliina Lunde, juru bicara grup teknik mesin Swedia Sandvik.
Lalu, bagaimana AI dapat menciptakan ‘karya’ 5 maestro terhebat dalam sejarah yang tak pernah bisa berkolaborasi di dunia nyata itu?
Insinyur Sandvik melatih AI dengan memberinya banyak gambar pahatan yang dibuat oleh lima seniman.
Perangkat lunak tersebut mengusulkan beberapa gambar dalam 2D yang diyakini mencerminkan aspek kunci dari masing-masing seniman. Gambar terbaik dimasukkan ke dalam pemodelan 3D.
Dikutip Euronews.com dari AFP pada Sabtu (17/6).