Mengupas penggunaan IPv6 untuk jaringan 4G LTE di APNIC 40
Merdeka.com - Jaringan 4G/LTE yang menggunakan arsitektur jaringan berbasis IP (Internet Protocol) sudah cukup banyak digelar di berbagai negara. Akan tetapi penambahan jaringan baru banyak terbentur dengan kendala habisnya IPv4, yang membuat operator seluler besar mulai melirik ke penggunaan IPv6 di jaringan 4G LTE mereka.
Misalnya saja, Verizon dan T-Mobile di Amerika sudah secara agresif menggelar IPv6 di jaringan seluler mereka, yang mengakibatkan meningkatnya statistik penggunaan IPv6 di negara itu. 79 Persen pelanggan Verizon dan 61 persen pelanggan T-Mobile akan otomatis menggunakan IPv6 apabila mengunjungi situs yang mendukung IPv6 seperti Google, Facebook dan lain sebagainya.
Bagaimana dengan Asia? Di acara APNIC 40 yang saat ini sedang berlangsung di hotel Ritz Carlton Jakarta, ada 2 sesi menarik di hari Rabu (9 September 2015) yang menunjukkan bahwa operator seluler Asia juga sudah mulai bergerak kearah yang sama.
-
Kapan 6G akan menjadi arus utama? Sehingga, nantinya 6G diharapkan dapat menjadi arus sinyal utama pada tahun 2030 nanti.
-
IPTEK apa sebenarnya? Secara umum, pengertian IPTEK adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi.
-
Bagaimana IPTEK berkembang? Dalam perkembangannya, ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan beriringan membentuk sebuah kemajuan.
-
Bagaimana 6G dapat terhubung dengan jaringan di darat? Mereka menekankan bahwa jaringan komunikasi di masa depan, termasuk teknologi 6G, akan melebihi batasan jaringan yang ada di darat. Bahkan seharusnya dapat menjadi jaringan global yang menggabungkan simpul-simpul komunikasi di darat.
-
Apa arti dari IPTEK? IPTEK adalah singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang merupakan istilah yang sering digunakan untuk merujuk pada bidang studi dan penerapan pengetahuan serta teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
-
Kapan jaringan 4G akan aktif di Bulan? Pada akhir tahun ini, pendarat bulan swasta direncanakan akan membawa jaringan seluler 4G Nokia ke permukaan bulan.
SK Telecom, operator seluler terbesar di Korea Selatan, baru-baru ini berhasil mengimplementasikan protokol IPv6 di jaringan LTE mereka. 13 Persen dari pelanggan mereka dideteksi menggunakan IPv6 untuk berkomunikasi dengan situs2 yang mendukung protokol baru ini.
Di sesi berjudul "Internet – Mobility Nexus: Are We Ready for Real Mobile/Wireless Broadband?", Deoknyong Ko dari SK Telecom akan menceritakan bagaimana cara menerapkan IPv6 di jaringan LTE mereka.
Park Jin-hyo, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi jaringan SK Telecom mengatakan, SK Telecom akan memberikan kontribusinya ke ekosistem global IPv6 dengan membagi pengalaman dalam mengkomersialisasikan IPv6.
Sesi lainnya berupa tutorial yang berjudul "Hypes? Fanfares? Fads? Wading through the muddy IPv6 puddle", di mana Sunny Yeung dari Telstra dan Masataka Mawatari dari JPIX akan mengulas salah satu teknologi transisi IPv6 yang dinamakan 464XLAT. Teknologi ini terbukti dapat membantu proses implementasi IPv6 di jaringan seluler.
Seluruh sesi konferensi APNIC 40 akan ditayangkan langsung melalui YouTube live, dan rekamannya (termasuk transkrip) dapat dilihat di http://conference.apnic.net/40.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adopsi IPV6 memang tergolong rendah, namun ada pertumbuhan yang begitu signifikan.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta-fakta mengenai penyebab rendahnya implementasi IPv6.
Baca SelengkapnyaIndonesia siap menyongsong era teknologi 5G yang membuat negara ini semakin ngebut mengikuti perkembangan zaman.
Baca SelengkapnyaPrototipe yang akan dibuat berbentuk chip semikonduktor dengan menggunakan wafer silikon.
Baca SelengkapnyaDimulai sejak 2014, kecepatan internet di Indonesia mulai naik hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaJumlah pelanggan 5G disebut dari tahun ke tahun terus meningkat secara global.
Baca SelengkapnyaCakupan Hyper 5G Telkomsel saat ini telah mencakup sejumlah rute strategis di Jakarta dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaXL Axiata gencar membangun jaringan 4G, antara lain penambahan lebih dari 120 BTS 4G di NTT.
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa penerapan 5G terkesan lama.
Baca SelengkapnyaSiaran ini memanfaatkan teknologi pembagian jaringan (network slicing) khusus yang memanfaatkan infrastruktur 5G Standalone (SA) terkini.
Baca SelengkapnyaMelalui ATVSI Business Forum 2024 ini, para stakeholder diharapkan mendapat perkembangan terbaru atas teknologi 5G.
Baca SelengkapnyaIndosat dan Nokia memiliki visi bersama untuk menjawab tantangan perkembangan pesat sektor telekomunikasi di Indonesia.
Baca Selengkapnya