Meski Menyiksa, Mengapa Seseorang Bisa Ketagihan Pedas?
Merdeka.com - Indonesia sudah sangat identik dengan budaya makanan pedasnya. Belum lagi beberapa tahun terakhir sedang 'ngetren' makanan pedas dengan level yang makin tinggi makin pedas.
Jika makanan pedas sendiri menyebabkan lidah terbakar, perut mulas, serta diare, mengapa banyak orang bisa ketagihan dan menggilai makanan yang pedas?
Penjelasan tentang rasa pedas yang bisa berbahaya sama sekali bukan bualan. Rasa pedas diperoleh dari senyawa bernama capsaicin, yang ada dalam cabai. Capsaicin merupakan neurotoxin yang berbahaya dalam jumlah besar. Namun makin banyak jumlahnya orang makin ketagihan. Ada apa dengan cabai?
-
Mengapa orang menyukai makanan pedas? Mengapa begitu banyak orang di wilayah ini lebih menyukai rasa pedas yang membakar? Beberapa teori menarik telah muncul untuk menjelaskan fenomena ini.
-
Kenapa orang senang makan pedas? Bagi sebagian besar orang, menikmati makanan pedas adalah sebuah pengalaman yang penuh tantangan. Rasa pedas yang membakar lidah serta keringat yang mengucur deras ini menjadi kenikmatan bagi banyak orang.
-
Kenapa orang suka makan pedas? Meskipun sensasi ini sering kali dianggap menyiksa, banyak orang masih menyukai makanan pedas. Alasan utama di balik hal ini tampaknya berkaitan dengan teori risiko dan penghargaan.
-
Apa yang menyebabkan rasa pedas? Protein telur akan menyerap zat kimia yang menyebabkan pedas Dalam telur rebus, terkandung antara tujuh hingga tiga belas gram protein yang memadai untuk menyerap senyawa kimia penyebab rasa pedas. Oleh karena itu, telur rebus sangat efektif dalam mengurangi sensasi pedas.
-
Kenapa pentol pedas bisa digemari? Rasanya yang enak dan gurih, membuat pentol digemari semua kalangan.
-
Kenapa makanan pedas bisa memicu keinginan merokok? Makanan pedas dan manis dapat meningkatkan hasrat merokok dan sebaiknya dihindari.
Ternyata hal ini merupakan produk evolusi. Berdasarkan jurnal tahun 1998 berjudul 'Antimicrobial Functions of Spices: Why Some Like it Hot,' yang ditulis oleh Jennifer Billing dan Paul W. Sherman dari Neurology and Behavior, Cornell University, Ithaca, Amerika Serikat, menyatakan bahwa rasa pedas dari cabai memproteksi manusia zaman dahulu dari bakteri dan jamur.
Jadi manusia zaman dahulu yang belum menemukan sanitasi dan belum tahu soal higienis, lebih memilih untuk banyak makan cabai untuk proteksi diri dari penyakit.
Di era sekarang, sanitasi sudah baik dan semua hal makin higienis. Namun karena nenek moyang kita mengonsumsi pedas dan mereka baik-baik saja, makanan pedas pun tetap dikonsumsi meski menyiksa.
Dalam kesempatan lain, seorang psikolog bernama Paul Rozin memiliki teori lain. Di tempat seperti Meksiko, masyarakatnya menganggap rasa pedas adalah hal yang dimiliki secara turun temurun oleh budaya mereka. Bahkan anak-anak sudah memakan cabe mulai usia balita, dan binatang di sana juga memakan sisa-sisa cabai yang tak habis dimakan manusia.
Hal ini jadi teori yang sedikit bertolak belakang dengan bawaan nenek moyang, yakni mereka suka pedas karena terbiasa. Hal ini sama persis dengan mengapa seseorang suka kopi yang pahit dan orang Jepang terbiasa memakan sushi dengan cocolan wasabi.
Teori lain memaparkan aspek yang juga berbeda. Menurut peneliti dari Pennsylvania State University bernama Nadia Byrnes dan John Hayes, seseorang akan menyukai pedas karena seseorang suka tantangan dan 'nendangnya' rasa cabai adalah tantangan.
Hal ini menunjukkan ada keterhubungan antara kepribadian yang 'menyukai tantangan' dengan menyukai masakan pedas.
Di China, hal ini terimplementasi dengan baik. Bagaimana tidak, di Sichuan dan Hunan, dua tempat yang sangat populer dengan masakan pedas, cabai adalah simbol kekuatan.
Mao Zedong, pendiri Republik Rakyat China yang kebetulan kelahiran Hunan, menyatakan bahwa seseorang yang tidak mampu memakan cabai berarti tidak bisa bertarung.
Menurut Anda, mengapa Anda suka pedas?
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Manusia merupakan makhluk pencinta rasa termasuk rasa pedas. Walau membuat menderita, mengapa kita tetap menyukai rasa dari makanan pedas ini?
Baca SelengkapnyaRasa pedas sangat digemari dan disukai banyak orang walau kadang terasa menyiksa. Kenali mengapa hal ini terjadi?
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia yang tinggal dengan kondisi panas, cenderung menyukai makanan pedas yang justru bikin berkeringat. Mengapa?
Baca SelengkapnyaKonsumsi makanan pedas bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaMakanan pedas meskipun memiliki efek samping, namun dapat bermanfaat.
Baca SelengkapnyaOrang Sunda yang tinggal di wilayah pegunungan kerap mengusir hawa dingin dengan memakan pedas.
Baca SelengkapnyaMengonsumsi makanan pedas yang mengandung capsaicin, seperti cabai, dapat memicu reseptor panas di mulut dan lidah.
Baca SelengkapnyaTubuh merespons dengan melepaskan keringat sebagai bagian dari mekanisme pendinginan alami.
Baca SelengkapnyaKonsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaMenurut Prof. Siska Mayasari Lubis, seorang dokter spesialis anak, kecanduan gula dapat disamakan dengan kecanduan terhadap zat tertentu.
Baca Selengkapnya