PANDI: Aksara Kawi dan Pegon Siap Masuk Pembakuan Digital Nasional pada 2023
Merdeka.com - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) dan Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI mendaftarkan aksara Kawi dan Pegon ke Badan Standardisasi Nasional (BSN) memasuki babak baru.
Pasalnya, PANDI telah menyerahkan dokumen Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) untuk pembakuan fon dan papan ketik aksara Kawi dan Pegon ke BSN dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Menurut rencana, pada hari ini, Senin (28/11), diadakan kembali Rapat Teknis kedua bersama anggota Komisi Teknis (Komtek) 35-02 Komunikasi Digital. Aksara Pegon akan menjadi pembahasan utama pada Rapat Teknis kedua tersebut. Sementara aksara Kawi sudah menjadi pembahasan utama Rapat Teknis pertama pada 3 Oktober silam dengan kawalan PANDI.
-
Bagaimana singkatan nama baru Kementerian Komunikasi dan Digital? 'Komdigi,' jelasnya.
-
Kenapa Menkominfo ubah singkatan nama kementeriannya? 'Komdigi,' jelasnya.
-
Siapa yang memakai bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi? Sebagai bahasa resmi kenegaraan, Bahasa Indonesia digunakan oleh semua lapisan masyarakat, dari Sabang hingga Merauke.
-
Bagaimana Banyuwangi mengurus pendaftaran paten indikasi geografis? Selama dua tahun terakhir, Banyuwangi fokus mempersiapkan berkas-berkas yang diperlukan untuk pendaftaran paten itu. “Kami telah melakukan pemetaan kopi robusta di Banyuwangi, mulai dari asal usulnya, karakter rasa, dan kekhasannya,“
-
Kapan bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa negara? Pada 22 Juni 1945, bahasa Indonesia resmi ditetapkan sebagai bahasa negara dalam sidang BPUPKI.
-
Apa itu Persandian Nasional? Persandian adalah kegiatan yang berkaitan dengan penyandi-sandian informasi atau data guna menjaga kerahasiaan serta keamanan komunikasi, baik di tingkat pemerintahan, militer, maupun sektor swasta.
Ilham Nurwansah, salah satu pengusung rancangan standar aksara Kawi, berpendapat dengan masuknya aksara Kawi ke Standar Unicode dan Nasional, maka dapat membuka peluang besar untuk digunakan dalam keperluan riset di masa mendatang.
"Aksara Kawi masuk ke standar Unicode dan kini ke Standar Nasional Indonesia (SNI), tentu semakin membuka peluang aksara ini untuk diperkenalkan dan digunakan kembali dalam dunia modern, baik untuk pengembangan penelitian epigrafi, filologi maupun teknologi informasi," kata Ilham dalam keterangan resminya, Senin (28/11).
Rancangan SNI aksara Pegon akan dikirimkan ke BSN dan Kemenperin RI, setelah terlaksana Kongres aksara Pegon pada 21-23 Oktober lalu. PANDI berharap revisi SNI Aksara Nusantara untuk fon dan papan ketik aksara Kawi dan Pegon dapat segera ditetapkan.
©2021 Merdeka.comMenanggapi hal tersebut, Mayastria Yektiningtyas, Analisis Standardisasi Ahli Madya selaku Koordinator Kelompok Substansi Pengembangan Standar Transportasi dan Teknologi Informasi BSN, menyatakan saat ini proses perumusan masih berlangsung dan diharapkan selesai pada tahun depan.
"Perumusan amandemen atau revisi SNI tersebut diproyeksikan dapat ditetapkan pada 2023," ungkap Maya.
Di sisi lain, Diaz Nawaksara yang juga pengusung rancangan standar aksara Pegon, berpandangan yang diupayakan saat ini dapat menjadi terobosan baru bagi penggunaan Pegon di lingkungan keagamaan.
“Aksara Pegon adalah salah satu aksara nusantara yang paling banyak penggunanya dan masih dipakai hingga saat ini. Melalui standardisasi font dan papan ketik yang diajukan ke BSN, kami berharap aksara Pegon dapat tetap eksis di ranah digital dan relevan dengan kemajuan teknologi sebagai penunjang fasiitas pendidikan, keagamaan, atau kebutuhan penulisan lainnya yang menggunakan aksara Pegon," pungkas dia. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkominfo RI sedang menyiapkan beberapa rencana bagi aksara nusantara yang mendapat pengesahan SNI bersama para pegiat aksara.
Baca SelengkapnyaPANDI berkomitmen bekerja sama dengan pengelola domain internet negara di Asia Pasifik di APTLD 84 Seoul, Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaBertujuan demi memperkuat ekosistem internet di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari angka 1 juta itu, terdapat 5 domain yang menjadi favorit masyarakat.
Baca SelengkapnyaPANDI dan Kadin Indonesia bekerja sama dalam pemanfaatan domain .id di lingkungan dunia usaha.
Baca SelengkapnyaPengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) gelar DomainFest .id 2023. Festival digelar hingga hari ini, Sabtu (2/9).
Baca SelengkapnyaINA DIGITAL memiliki tugas besar untuk memastikan kemudahan bagi masyarakat dengan menghadirkan layanan digital terpadu.
Baca SelengkapnyaCakupan layanan ini masih terbatas untuk dilakukan evaluasi terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaPengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) sebagai registri nama domain tingkat tinggi Indonesia (.id), berikan harga spesial domain .id pada akhir tahun.
Baca Selengkapnyapemerintah membangun tiga Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang, Batam, hingga di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaPANDI siapkan aplikasi untuk tangkal konten judi online di domain .id.
Baca SelengkapnyaINA Digital bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai layanan pemerintah dalam satu portal.
Baca Selengkapnya