Penyebab kematian leluhur manusia terpenting 'Lucy' terungkap!
Merdeka.com - Lucy adalah nama yang diberikan ilmuwan untuk fosil tulang belulang spesies Australopithecus afarensis (keluarga hominid atau kera besar) yang ditemukan di Ethiopia tahun 1974 silam. Lucy juga dianggap sebagai fosil nenek moyang manusia paling penting karena saat ditemukan sangat lengkap, sekitar 40 persennya.
Namun ilmuwan begitu penasaran akan satu hal atas Lucy, yakni bagaimana spesies ini mati. Alasannya jelas, Lucy termasuk spesies kera yang sudah berjalan dengan dua kaki alias bipedal. Spesies ini menjadi jembatan antara kera yang masih berjalan dengan tangan dan manusia modern.
Sinar X
-
Apa yang ditemukan ilmuwan setelah 375 tahun? Ilmuwan berusaha menemukan sebuah benua yang hilang setelah tersembunyi selama 375 tahun.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan? Menariknya, para ilmuwan baru-baru ini menemukan salah satu fosil burung terror yang diyakini menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan.
-
Kenapa arkeolog penasaran dengan senjata berburu itu? Para ahli penasaran bagaimana dan mengapa benda yang dipakai berburu itu bisa ada di sana.
-
Bagaimana para peneliti memahami lingkungan masa lalu? Para peneliti dari Universitas Flinders Australia melakukan analisis mikroskopis terhadap kotoran dari gua untuk memahami perubahan lingkungan masa lalu.
Berdasarkan penelitian John Kappelman, Profesor Antropologi dari Universitas Texas, Lucy mati akibat terjatuh dari pohon sekitar 3,18 juta tahun lalu. Hasil ini didapat setelah Kappelman melakukan pemindaian sinar X terhadap fosil Lucy.
Selama 10 hari, Kappelman dan profesor Geologi bernama Richard Ketcham berhasil memotret 35.000 foto sinar X dari fosil Lucy. Nah, dari foto-foto ini diketahui bila terdapat retakan tidak wajar di tulang paha kanan Lucy.
Setelah berkonsentrasi dengan Dr. Stephen Pearce dari Austin Bone and Joint Clinic, terungkaplah bila retakan tulang seperti itu bisa terbentuk saat Lucy terjatuh dari ketinggian 12 meter dengan kecepatan 56 kilometer per jam. Akibat dari terjatuh itu pula, Lucy mengalami patah tulang angkel, lutut, pelvis, dan rusuk.
Fosil Lucy ©2016 John KappelmanSi pendek Lucy
Meski termasuk golongan kera besar, Lucy tergolong pendek dibanding manusia. Di umurnya yang sudah tua, Lucy memiliki tinggi 1,1 meter saja. Sementara bobot tubuhnya semasa hidup diperkirakan sekitar 29 kilogram. Alhasil, jatuh dari ketinggian belasan meter langsung membuatnya mati.
Lebih lanjut, berdasarkan ciri-ciri spesies Australopithecus yang ditemukan di Hadar, perbedaan ukuran antara spesies jantan dan betina sangat jelas. Australopithecus jantan biasanya mempunyai ukuran tubuh dewasa yang cukup besar, sedangkan yang betina kecil. Oleh karena itu ilmuwan sepakat memasukkan Lucy ke golongan betina.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Studi awal menyatakan nenek moyang seluruh makhluk hidup ini berasal dari 3,8 miliar tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan asteroid yang berhasil ditangkap kamera oleh pesawat luar angkasa NASA.
Baca SelengkapnyaPasangan ini awalnya menduga mayat tersebut merupakan pendaki yang meninggal di atas gunung.
Baca SelengkapnyaLebah-lebah ini hidup di zaman menjelang berakhirnya kekuasaan Nabi Sulaiman di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaMelalui rekonstruksi digital otot-otot nenek moyang manusia awal, penelitian memberi petunjuk bagaimana evolusi manusia.
Baca SelengkapnyaPria ini menemukan fosil mammoth berusia 30.000 tahun saat akan renovasi gudang anggur.
Baca SelengkapnyaBerikut kejamnya dunia yang mengabaikan penemuan dari 5 ilmuwan hebat ini.
Baca SelengkapnyaArkeolog dibikin bingung dengan temuan ini, mengingat teknologi senjata belum ditemukan ratusan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTim peneliti internasional menemukan makam bayi perempuan tertua di Eropa yang telah berusia lebih dari 10.000 tahun.
Baca Selengkapnya