Raksasa Astra International akhirnya masuk ke bisnis fintech
Merdeka.com - Raksasa korporasi di Indonesia, PT Astra International Tbk (Astra), ekspansi ke bisnis baru yakni financial technology (fintech). Bersama anak usahanya, PT Sedaya Multi Investama (SMI), dan WeLab, perusahaan teknologi asal Tiongkok dan Hong Kong yang bergerak pada bidang pembiayaan konsumen, mereka mengumumkan pembentukan perusahaan, PT Astra WeLab Digital Arta (AWDA).
AWDA akan menyediakan produk dan solusi finansial melalui pengembangan teknologi big-data terkini guna membantu konsumen yang belum memiliki akses terhadap pinjaman untuk mencapai kebebasan finansial melalui akses lebih baik dan efisien terhadap pinjaman. AWDA juga akan menawarkan produk pinjaman yang dapat diakses melalui aplikasi mobile kepada konsumen ritel dan juga menyediakan solusi finansial berbasis teknologi kepada konsumen korporasi.
Suparno Djasmin, Direktur Astra, menjelaskan kami berharap dapat memperluas portofolio digital kami untuk semakin mendorong inklusi keuangan di Indonesia.
-
Dimana kolaborasi Astra dan IPB dilakukan? Dengan memanfaatkan Kedaireka, kata Bondan, Astra telah menjalani berbagai program. Mulai dari Desa Sejahtera Astra maupun Hutan Karbon Produktif dengan total dari 2020-2024 mencapai Rp5 miliar lebih.
-
Siapa yang bantu Astra dapat keagenan Toyota? Dan dibantu lobi Soedjomo Hoemardani, asisten pribadi Presiden Soeharto, jadilah Toyota memilih Astra sebagai mitra di Indonesia (hlm 76).
-
Bagaimana Kemendikbudristek mendorong kolaborasi Astra dan IPB? Dengan memanfaatkan Kedaireka, kata Bondan, Astra telah menjalani berbagai program. Mulai dari Desa Sejahtera Astra maupun Hutan Karbon Produktif dengan total dari 2020-2024 mencapai Rp5 miliar lebih.
-
Apa bisnis utama dari konglomerat teknologi? Merujuk data terkini Forbes, ada tiga konglomerat baru yang datang dari bisnis sektor teknologi. Mereka adalah Otto Toto Sugiri, Marina Budiman, dan Han Arming Hanafia. Ketiganya merupakan orang Indonesia. Mereka merupakan pendiri dari PT DCI Indonesia Tbk (DCCI). Sebuah operator pusat data terbesar di Indonesia saat ini.
-
Siapa yang terlibat dalam kerja sama Kementerian LHK dan Astra? Sekaligus disaksikan Mensesneg Pratikno Menteri LHK Siti Nurbaya serta Menkop UKM Teten Masduki.
-
Mengapa Kementerian LHK bekerja sama dengan Astra? Penandatanganan kerja sama dilakukan dalam Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan (Festival LIKE) di Indonesia Arena, GBK Senayan, Jakarta (16/9).
"Kami terus berusaha mencari mitra yang merupakan perusahaan terdepan dalam industrinya dan kami yakin WeLab merupakan yang terdepan dalam inovasi fintech. Melalui kemitraan dengan WeLab, kami ingin menawarkan solusi mutakhir untuk memberikan manfaat kepada konsumen di seluruh Indonesia," ujar Suparno di Jakarta, kemarin (5/9).
Simon Loong, pendiri dan CEO WeLab, menambahkan WeLab senang dapat membawa bisnis kami yang berkembang pesat dengan melakukan ekspansi di luar Tiongkok dan Hong Kong dan membuka pasar ketiga di Indonesia. Ekspansi ini menunjukkan bahwa kami memiliki skalabilitas bisnis model berteknologi dan teknologi manajemen risiko big data.
"Kami percaya teknologi canggih kami, dikombinasikan dengan pengalaman operasional Astra dalam menjalankan berbagai bisnis yang terdepan di pasar Indonesia disertai reputasi Astra yang baik, dapat memberikan pengalaman baru bagi konsumen di Indonesia dalam memperoleh pinjaman," ucapnya.
AWDA terdaftar secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor registrasi S-626/NB.213/2018 dan diharapkan dapat meluncurkan aplikasi mobile-nya, Maucash, pada kuartal ketiga 2018. AWDA menggunakan analisa big data untuk menghasilkan pemahaman secara mendalam dan penilaian kelayakan konsumen penerima pinjaman secara lebih baik.
AWDA dapat memperoleh manfaat dari brand Astra yang baik di dalam negeri, jaringan distribusi yang luas serta reputasi kuat Astra pada bidang jasa keuangan dan distribusi otomotif, sekaligus memanfaatkan teknologi kredit proprietary dan fintech know-how yang dimiliki WeLab untuk menghasilkan produk finansial yang inovatif. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Astra International Tbk mengakuisisi 100 persen kepemilikan saham OLX Indonesia per Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPresiden Direktur PT Astra International Tbk Djony Bunarto Tjondro menjelaskan, pihaknya telah mengeluarkan dana senilai Rp 34-35 triliun di kuartal III 2023.
Baca SelengkapnyaTelkomsel Ventures komitmen untuk berinvestasi di tiga jenis startup ini.
Baca SelengkapnyaPembiayaan ini mengkombinasikan prinsip kredit bank konvensional dan investasi modal ventura untuk menarget startup teknologi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPT Sinar Eka Selaras Tbk melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20 persen saham.
Baca SelengkapnyaMelalui program Prakerja, pemerintah menyediakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, menjangkau hingga 18 juta penerima manfaat.
Baca SelengkapnyaKolaborasi memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar baru dan memanfaatkan potensi kawasan untuk pertumbuhan dan pembangunan jangka panjang.
Baca SelengkapnyaArista Group ungkap alasannya mau menjadi mitra diler Neta di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSinar Primera akan memegang saham minoritas dalam proyek ini dan akan memainkan peran kunci sebagai manajer pengembangan.
Baca SelengkapnyaSinar Eka Selaras berhasil meraup dana segar sebesar Rp404,62 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Baca SelengkapnyaAntler telah menginvestasikan dananya ke beberapa startup potensial di Indonesia, seperti Gapai, platform pekerjaan global untuk pekerja migran Indonesia.
Baca SelengkapnyaPartisipasi Moxa dalam GIIAS 2024 berhasil mencatatkan peningkatan pengguna baru secara YoY sebesar 99%.
Baca Selengkapnya