Sains Ungkap Cara Kerja Otak Orang-orang Psikopat
Sains punya bukti tentang hasil MRI dari otak orang-orang psikopat.
Sains punya bukti tentang hasil MRI dari otak orang-orang psikopat.
Sains Ungkap Cara Kerja Otak Orang-orang Psikopat
Belakangan ini ramai kasus orang-orang psikopat. Mereka tega membunuh orang-orang terdekatnya. Misalnya saja kasus yang ada di Cikarang, Jawa Barat.
Seorang suami tega menggorak leher istrinya sendiri di hadapan anak-anaknya.
Orang-orang psikopat ini tak lepas dari beragam faktor. Jika diartikan, psikopat merupakan kepribadian anti-sosial yang tidak memiliki empati dan cenderung temperamen.
Sikap temperamennya ini pun tidak dapat diprediksi. Sikap ini pun ternyata berkorelasi dengan cara kerja otak seorang psikopat.
-
Bagaimana cara mengenali psikopat? Mendiagnosis psikopati memerlukan pendekatan yang komprehensif dan profesional, seperti penggunaan Hare Psychopathy Checklist-Revised (PCL-R).
-
Bagaimana cara mengatasi psikopat? Secara umum, setiap gangguan bisa disembuhkan dengan pengobatan dan terapi. Berikut sejumlah cara mengatasi psikopat yang perlu diketahui, antara lain: Psikoterapi Cara mengatasi penyebab psikopat yang pertama adalah melakukan psikoterapi.
-
Bagaimana cara penelitian mempelajari neuron otak? Tim peneliti dari University of Michigan, yang dipimpin oleh ahli anestesi Kamran Diba, menganalisis rekaman gelombang otak tikus selama periode bangun dan tidur.
-
Apa ciri psikosis yang memengaruhi pikiran? Individu yang mengalami psikosis seringkali menunjukkan gejala seperti pikiran yang bingung dan terganggu, realitas palsu, halusinasi, dan delusi.
-
Apa fungsi otak manusia? 'Sebagian besar otak selalu bekerja,' ungkapnya, menunjukkan bahwa hampir setiap bagian otak berperan dalam berbagai fungsi kehidupan sehari-hari.
-
Siapa yang berpotensi memiliki psikopat? Anak yang sering mendapatkan kekerasan atau penganiayaan secara fisik rentan memiliki karakter psikopat. Lingkaran keluarga yang tidak utuh karena telah menelantarkannya juga meningkatkan risiko psikopat.
Sebuah penelitian gabungan yang dilakukan Universitas New Mexico dan MIND Research Network mengungkap hasilnya.
Mereka melakukan penelitian itu di sebuah penjara. Di sana, mereka menggunakan MRI untuk memindai otak para tahanan.
Penelitian tersebut membandingkan otak 20 narapidana yang terdiagnosis psikopati dengan otak 20 narapidana lain yang melakukan kejahatan serupa namun tidak terdiagnosis psikopati.
“Kombinasi kelainan struktural dan fungsional memberikan bukti kuat bahwa disfungsi otak yang diamati dalam sirkuit sosial-emosional penting ini merupakan karakteristik stabil dari pelaku psikopat,”
UW-Madison psychology Professor Joseph Newman.
Hal serupa juga diamini oleh penelitian dari School of Medicine And Public Health. Hasil risetnya itu melaporkan bahwa terdapat perbedaan struktur dan fungsi pada otak seorang psikopat.Dalam studinya seorang psikopat memiliki masalah pada Ventromedial Prefrontal Cortex (vmPFC), merupakan bagian otak yang bertanggung atas sentimen, empati, rasa bersalah, dan amigdala yang mengatur rasa takut serta kecemasan.
Selain itu, dalam penelitian Journal of Neuroscience, Newman dan Koenigs menunjukkan seorang psikopat selain memiliki masalah dalam vmPFC, ternyata jaring vmPFC juga memiliki kerusakan yang membuat seorang psikopat dalam menyelesaikan masalah menggunakan cara yang kriminal.
Secara keseluruhan memang seorang yang psikopat disebabkan oleh kelainan pada sistem otak. Bahkan menurut ilmu mengenai saraf manusia, hal tersebut kembali mengarah karena adanya perbedaan cara kerja dari otak.
Karena kelainan yang diidap oleh penderita psikopat ini akhirnya menyebabkan penderita akan memiliki kesulitan untuk memiliki hubungan dengan orang lain.