Mengenal Masjid Patimburak, Masjid Tua di Papua Berumur 1 Abad Lebih
Merdeka.com - Tak hanya memiliki alamnya yang indah, namun Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat juga memiliki masjid yang tak kalah indah. Bernama Masjid Tua Patimburak, yang memiliki rekam sejarah di baliknya. Yang menurut perkiraan masjid ini telah berdiri sejak tahun 1870.
Tentu saja melihat hal itu, kini umur Masjid Tua Patimburak sekitar 148 tahun. Meski begitu, bangunnya masih berdiri dan masih digunakan hingga kini.
Masjid yang awalnya bernama Masjid Al Yasin ini didirikan oleh seorang imam dari Kesultanan Ternate bernama Abuhari Kilian. Mempunyai desain yang unik karena adanya perpaduan antara Eropa dam Indonesia.
-
Dimana Islam menyebar? Penyebaran Islam di Indonesia pun cukup luas mulai dari Jawa hingga Sumatera, Sulawesi hingga Papua, dan dari pulau-pulau kecil di timur hingga pulau-pulau besar di barat, Islam telah meresap dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat Indonesia dengan cara yang berbeda-beda.
-
Bagaimana Masjid Agung Bangkalan memperluas dakwahnya? Guna memperluas jangkauan dakwahnya, kini Masjid Agung Bangkalan mengunggah tausiyah-tausiyah kiai melalui akun YouTube.
-
Bagaimana Islam menyebar di Indonesia? Penyebaran Islam di Indonesia pun cukup luas mulai dari Jawa hingga Sumatera, Sulawesi hingga Papua, dan dari pulau-pulau kecil di timur hingga pulau-pulau besar di barat, Islam telah meresap dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat Indonesia dengan cara yang berbeda-beda.
-
Mengapa Islam diterima masyarakat Indonesia? Berkat para pedagang muslim inilah kemudian Islam diperkenalkan dengan cara bertahap dan perlahan ajaran Islam bertoleran serta persamaan derajat antara sesama makhluk. Hal ini menarik bagi masyarakat Indonesia mengingat selama ini kebudayaan Hindu-Budha justru lebih menekankan pada perbedaan derajat atau kasta.
-
Bagaimana Islam masuk ke Perlak? Mengutip dari beberapa sumber, awal terjadinya proses penyebaran Islam di Kesultanan Perlak ini tak jauh dari para pedagang dari Arab dan Persia yang sudah beragama muslim.
-
Siapa yang pertama menyebarkan Islam di Pagaruyung? Salah satu tokoh Islam atau ulama dari Aceh bernama Burhanuddin Ulakan menjadi sosok yang dianggap pertama kali menyebarkan pengaruh agama Islam di Pagaruyung.
Ya, bisa dibilang begitu karena jika dilihat dari kejauhan Masjid Tua Patimburak terlihat seperti sebuah gereja. Masuk ke dalam masjid, kalian akan menemukan empat pilar penyangga yang seperti desain bangungan Jawa. Juga interior sekitar, terlihat seperti bangunan di Pulau Jawa.
Dengan umurnya yang sudah lebih dari satu abad ini Masjid Tua Patimburak sudah beberapa kali mengalami renovasi. Namun renovasi dilakukan tidak mengubah keaslian dari masjid tersebut.
Banyak yang menyangka jika Masjid Tua Patimburak merupakan masjid pertama yang berada di Papua. Namun sepertinya anggapan tersebut salah. Belum ada literatur mengenai fakta tersebut.
Berdasarkan catatan Tim Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala dalam buku “Masjid Kuno Indonesiaâ€, sudah ada dua langgar (tempat ibadah yang lebih kecil dari masjid) yang dibangun namun kemudian tidak berdiri lagi di sana.
Menurut imam Masjid Tua Patimburak ini mengatakan jika penyebaran Islam di Kokas ini tak terlepas dari Kerajaan Tidore yang kekuasaannya sampai ke Papua sekitar abad ke-15. Meski belum ada literatur yang melukiskan asal-usul kehadiran kaum muslim di Fakfak, tetapi kenyataannya 60 persen warga Fakfak dan sekitarnya menganut agama Islam.
Hal ini menunjukkan jika Fakfak merupakan kabupaten yang memeluk agama Islam terbear di Papua Barat. Dan Masjid Tua Patimburak merupakan salah satu saksi sejarah.
Jika kalian berkunjung ke Raja Ampat, cobalah mampir ke Masjid Tua Patimburak. Kalian akan melihat keindahan masjid di Papua tersebut. Tak susah untuk datang kesini.
Dari Fakfak lakukan perjalanan darat ke Kokas. Dalam perjalanan kalian akan temui jalanan berkelok dengan segarnya udara pegunungan sekitar 2 jam perjalanan. Dari Kokas lanjut ke Kampung Patimburak dengan menggunakan longboat sekitar 1 jam.
(kpl/gen) (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seiring berjalannya waktu, banyak penduduk non-musilm yang pindah agama Islam
Baca SelengkapnyaBangunan yang hampir seluruh bagiannya menggunakan kayu itu menjadi bagian dari sejarah masuknya Islam di Sumbar yang berlangsung sejak ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaMasjid ini menawarkan daya tarik arsitektur kuno dan percampuran budaya Jawa dengan Sunda
Baca SelengkapnyaDulunya masjid ini menjadi salah satu rumah ibadah terbesar di Minangkabau dan menjadi sentra pengembangan dakwah Islam.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dibangun diatas ukuran 13,1 m × 13,1 m yang terdiri dari 14 pintu jendela, 2 pintu besar, 8 tiang penyangga dan 1 tiang utama
Baca SelengkapnyaSalah satu peninggalan Islam yang bercorak Tionghoa di Palembang ini tidak lepas dari keberadaan Laksamana Cheng Ho di masa lampau.
Baca SelengkapnyaMasjid ini ditemukan oleh pendeta tahun 1648 lokasinya terpencil di dalam gang, ini potretnya.
Baca SelengkapnyaMasjid tersebut kabarnya tak pernah menjadi sasaran penghancuran, atau penyerangan dari pasukan militer Belanda maupun pendudukan Jepang.
Baca SelengkapnyaMasjid itu menjadi saksi bisu pembebasan Irian Barat pada tahun 1960.
Baca SelengkapnyaSaat ini masjid tersebut hanya tersisa ruang mahrab, pondasi, dan menara yang sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaSaat ini pembangunan Masjid Tjia Kang Hoo sudah mencapai 70 persen.
Baca SelengkapnyaMasjid ini menjadi tempat beribadah umat muslim pertama di Cirebon. Inisiator pembangunan adalah Pangeran Cakrabuana, putra Raja Pajajaran.
Baca Selengkapnya