Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengunjungi Lepo Lorun, Rumah Para Wanita Penjaga Tenun Ikat Flores

Mengunjungi Lepo Lorun, Rumah Para Wanita Penjaga Tenun Ikat Flores Lepo Lorun©2021 Merdeka.com/Enno Da Silva

Merdeka.com - Senyum mereka semakin merona berkat balutan busana indah berwarna. Kain eksotis yang mereka kenakan bukan sembarangan. Melainkan punya makna, sejarah, dan tradisi yang melekat yang terkenal dengan julukan tenun ikat. Lepo Lorun menjadi benteng pertahanan para wanita Flores menjaga keunikan tenun ikat yang berada di Desa Nita, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Tak henti-hentinya mengenalkan tenun ikat kepada dunia. Lepo Lorun dan para wanitanya dengan gigih melestarikan mahakarya seni tradisional tenun ikat. Menunjukkannya di tengah era fesyen yang semakin modern. Di rumah panggung inilah kegiatan para wanita Flores berlangsung. Produksi kain tenun merupakan usaha mereka menjaga warisan kerajinan nenek moyang.

Lepo Lorun bermakna rumah tenun yang punya nama destinasi Sentra Tenun Ikat Lepo Lorun (STILL). Lepo Lorun berdiri dalam rangka memberdayakan wanita lokal menjadi penenun handal.

005 ibrahim hasan

Lepo Lorun©2021 Merdeka.com/Enno Da Silva

Pendirinya ialah Alfonsa Horeng, perempuan asli Maumere. Baginya tenun ikat Flores bukanlah kain sembarangan. Berbagai motif tenun ikat Flores menjadi kearifan lokal yang sarat akan nilai dan moral. Namun kini tenun ikat tradisional semakin ditinggalkan. Berkat Lepo Lorun, tak hanya orang Flores, namun masyarakat Indonesia patut bangga mempunyai mahakarya seni tenun ikat.

Sentra Tenun Ikat Lepo Lorun juga menjadi rumah bagi wisatawan untuk mengenal tenun ikat. Semua proses pembuatan dapat diikuti dengan seksama. Pasalnya Selembar kain tenun ikat NTT memerlukan sedikitnya 45 tahapan untuk menjadi kain nan elok. Di antaranya memilah kapas, memintal menjadi benang, mewarnai, membuat pola, hingga menenun.

005 ibrahim hasan

Lepo Lorun©2021 Merdeka.com/Enno Da Silva

Berdiri tahun 2004, Lepo Lorun menjunjung tinggi teknik tenun tradisional. Populer dengan sebutan alat tenun bukan mesin (ATBM). Lama prosesnya memakan waktu hingga berbulan-bulan. Kesabaran dan ketekunan menjadi kunci utama untuk membuat satu lembar kain tenun ikat khas Flores.

Selain kapas, pewarna benang berasal dari bahan alami. Kulit tumbuhan mengkudu, kayu kepang, dadap serep, kunyit, hingga kulit pohon mangga. Varian warna yang berbeda tentunya membuat kain semakin menawan. Begitupula alat yang sepenuhnya tradisional. Mulai dari alat tenun, tembikar, hingga pemintal benang.

005 ibrahim hasan

Lepo Lorun©2021 Merdeka.com/Enno Da Silva

Tak hanya memproduksi kain tenun, Lepo Lorun juga mengoleksi berbagai motif. Keseluruhan teknik tenun Flores sebenarnya terdapat 12 teknik tenun. Namun, hanya ada 4 teknik yang dapat dilestarikan Lepo Lorun. Ke delapan teknik lainnya sudah lenyap. Tak berhasil dilestarikan hingga generasi saat ini. Peran Lepo Lorun begitu terasa besar demi melanjutkan keberadaan teknik, motif, dan tradisi tenun khas Flores.

Produk lanjutan kain tenun ikat Flores berupa selendang, tas, baju, bandana, dompet, hingga sepatu. Para pengunjung juga diperbolehkan mengenakan kain tenun. Sekedar berfoto, atau membelinya sebagai buah tangan. Berkat Alfonsa, Lepo Lorun mampu melanglang buana. Tahun 2017, Lepo Lorun berhasil memikat masyarakat Amerika di ajang Tribal & TekstilArt Show di San Francisco.

005 ibrahim hasan

Lepo Lorun©2021 Merdeka.com/Enno Da Silva

Tak hanya menenun, di Lepo Lorun pengunjung juga dapat belajar tarian dan nyanyian adat Sikka. Lepo Lorun menjadi sarana menjembatani para wanita Flores dengan dunia modern. Namun tak sedikitpun mengesampingkan tradisi dan jati diri tenun ikat yang sudah ada sejak 596 Sebelum Masehi ini.

Proses edukasi yang berprinsip keterbukaan mengajarkan para generasi muda Flores, bagaimana mengembangkan dan mengenalkan budayanya kepada dunia. Anak muda Flores melalui Lepo Lorun juga dapat belajar bahasa inggris, fotografi, film, kepemimpinan hingga topik kekinian. Tujuannya ialah memberikan wawasan yang luas dan menempatkan tenun ikat Flores lebih dikenal. (mdk/Ibr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berkunjung ke Kampung Tenun Samarinda, Merajut Tradisi Warisan Leluhur
Berkunjung ke Kampung Tenun Samarinda, Merajut Tradisi Warisan Leluhur

Para perempuan turut mewariskan keahliannya itu ke generasi selanjutnya agar kerajinan tangan ini tidak punah dimakan zaman modern.

Baca Selengkapnya
Kisah Juragan Batik Legendaris Mbok Mase, Terkenal di Masa Kejayaan Kampung Batik Laweyan
Kisah Juragan Batik Legendaris Mbok Mase, Terkenal di Masa Kejayaan Kampung Batik Laweyan

Mbok Mase adalah perempuan yang gigih dan ulet, ciri khas perempuan Kampung Laweyan pada masa jayanya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kain Tapis, Kerajinan Tradisional Lampung Penuh Doa Baik
Mengenal Kain Tapis, Kerajinan Tradisional Lampung Penuh Doa Baik

Mengenal Kain Tapis, kerajinan tradisional khas Lampung yang penuh sejarah dan doa

Baca Selengkapnya
Melihat Para Perempuan Baduy Menenun Kain Tradisional, Hasilkan Motif Indah
Melihat Para Perempuan Baduy Menenun Kain Tradisional, Hasilkan Motif Indah

Konon pembuatannya hanya boleh dilakukan oleh perempuan.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Tenun Gedogan Indramayu, Warnanya Teduh dan Gambarkan Perjalanan Hidup Manusia
Fakta Menarik Tenun Gedogan Indramayu, Warnanya Teduh dan Gambarkan Perjalanan Hidup Manusia

Tenun tersebut masih diproduksi secara tradisional di Desa Juntikebon, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tenun Toba Sibandang, Warisan Budaya Tersembunyi Sumatra Utara
Mengenal Tenun Toba Sibandang, Warisan Budaya Tersembunyi Sumatra Utara

Masyarakat Batak menganggap kain tenun ulos sebagai lambang dari ikatan kasih sayang hingga kedudukan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Siami, Perajin Tenun Tradisional asal Banyuwangi
Mengenal Siami, Perajin Tenun Tradisional asal Banyuwangi

Siami membuat kain tenun secara turun temurun. Ia belajar dari ibunya yang juga seorang penenun tradisional

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Sade di Pulau Lombok, Rumah Bagi Masyarakat Suku Sasak yang Setia Pertahankan Budaya Leluhur
Mengunjungi Desa Sade di Pulau Lombok, Rumah Bagi Masyarakat Suku Sasak yang Setia Pertahankan Budaya Leluhur

Di desa itu, mereka menjaga tradisi dan kearifan lokal yang telah mereka miliki selama berabad-abad.

Baca Selengkapnya
Kain Tradisional dari Penjuru Nusantara
Kain Tradisional dari Penjuru Nusantara

Indonesia tumbuh dengan ragam budaya. Setiap budaya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu ciri khas dari ragam budaya ini adalah kain tradisional.

Baca Selengkapnya
Ketika Pegiat Wisata di Kutai Timur Belajar ke Desa Bonjeruk, Memahami Sapta Pesona
Ketika Pegiat Wisata di Kutai Timur Belajar ke Desa Bonjeruk, Memahami Sapta Pesona

Rombongan ingin melihat secara dekat denyut kehidupan dan ekonomi Desa Bonjeruk.

Baca Selengkapnya
Melihat Klasiknya Arsitektur Bangunan Tua di Kampung Laweyan Solo, Tidak Sembarang Orang Bisa Masuk
Melihat Klasiknya Arsitektur Bangunan Tua di Kampung Laweyan Solo, Tidak Sembarang Orang Bisa Masuk

Di kampung Laweyan banyak terdapat rumah-rumah kuno tempo dulu. Rumah-rumah itu merupakan milik para saudagar kaya di sana.

Baca Selengkapnya
Awalnya Dikenal untuk Menghangatkan Badan, Ini Fungsi dan Makna Kain Ulos dari Tanah Batak
Awalnya Dikenal untuk Menghangatkan Badan, Ini Fungsi dan Makna Kain Ulos dari Tanah Batak

Kain tenun Ulos menjadi sebuah simbol kerajinan tradisional dari Suku Batak yang sarat makna dan fungsional.

Baca Selengkapnya