Menjajal Cita Rasa Melegenda Warung Jadul Temanggung, Berusia 2 Abad
Merdeka.com - Meja besar khas ala warung penuh dengan makanan. Berbagai kudapan ringan dan berat tersaji di meja makan ini. Aneka gorengan, pisang rebus, onde-onde, nagasari dan makanan khas pasar tersedia di sini. Tak hanya itu, di meja panjang ini tersusun rapi toples-toples kaca tebal ikonik khas zaman dahulu.
Sesuai dengan namanya, Warung Jadul. Menginjakkan kaki di warung ini bak diajak bernostalgia. Kamu seolah dibawa ke masa lampau. Suasana dan pernak-pernik warung ini membuat kamu lupa sedang berada di tengah Kota Temanggung. Dari luar warung ini nampak sederhana dengan bangunan biru putih. Kusen pintu dan jendela khas dengan nuansa jadul.
Warung ini terlihat menyempil di balik Halte Bus Telkom Temanggung. Namun jangan salah, meski kecil tempat makan ini ramai pembeli. Cita rasa yang melegenda sejak zaman Belanda membuat warung ini tetap eksis hingga kini.
-
Apa kuliner khas yang dijual di warung legendaris ini? Warung legendaris yang hanya menjual nasi sambal dengan lauk tongkol ini tak pernah sepi pembeli.
-
Dimana tempat yang bisa memberikan nostalgia di Jogja? Alunan musik angklung dan kentrung yang ada di beberapa sudut Jogja dapat membuatmu bernostalgia.
-
Apa yang unik dari warung di Sumedang ini? 'Jadi warungnya ini sangat unik ya, yaitu berada di tengah sawah dan di pinggir Sungai Cihonje,' kata seorang kreator video di kanal Youtube Baraya Sumedang, dikutip Merdeka.com, Minggu (21/7)
-
Dimana warung makan itu berada? Ia kini memiliki sebuah warung makan yang berlokasi di IJ.
-
Dimana letak Warung Khas Jawa? Strategis Warung ini letaknya strategis yakni di Jalan Diponegoro yang tak jauh dari alun-alun Kota Batu.
-
Bagaimana suasana di warung unik di tengah sawah di Sumedang ini? Menyantap jajanan akan terasa sangat syahdu, terlebih jika padi di sekitar sawah belum dipanen.
Warung ini ada sekitar tahun 1800-an. Didirikan oleh Dulah Rujiani, diteruskan Siti Sukastiyah sebagai putrinya dan kini dilanjutkan generasi ketiga Yulianto Murtono. Jika dihitung usaha kuliner ini sudah ada sejak 200 tahun lalu, sejak zaman Belanda bahkan sebelum Indonesia merdeka.
Sejak dulu hingga kini, warung ini menyuguhkan menu yang sama. Tidak mencoba bervariasi seperti warung-warung lainnya. Resep yang digunakan bahkan tidak pernah berubah sejak pertama kali jualan. Tanpa penyedap rasa, Siti menjaga cita rasa Warung Jadul yang nikmat di lidah.
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas PrakosoBerada di Jalan Jenderal Sudirman No.102, Jampirejo Tengah, Jampirejo, Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Warung Jadul buka 24 jam. Usaha kuliner ini pun siap menjadi tempat pemadam kelaparan kapan saja.
Jemari Siti sibuk melayani pelanggan. Menyiapkan makanan dan minuman sesuai permintaan. Gaya andalannya di warung ialah rambut yang di gelung dan kebaya bermotif. Menambah nuansa lawas saat berkunjung di warung ini. Tak lupa, sesekali Siti bersenda gurau dengan pelanggan setianya.
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas PrakosoWarung ini menyediakan berbagai jenis masakan yang menggugah selera. Ada Tongkol Lombok Ijo, Sop, Sayur Gori (Nangka Muda), Opor Ayam Kampung, Empis-empis Lombok Ijo, dan Brongkos. Salah satu favorit makanan pengunjung di warung ini ialah nasi tongkol lombok ijo.
Dari sepiring nasi dengan ikan tongkol bertabur lombok ijo. Langsung membuat pengunjung ngiler. Minuman yang khas di warung ini ialah Teh Gula Jawa. Rasa teh khas rumahan beradu dengan gula jawa. Terasa nikmat saat di seduh. Aneka jajanan kue juga hadir di meja makan ini.
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas PrakosoSoal harga tidak perlu khawatir, sangat terjangkau. Untuk kue mulai Rp 1.000 ribu. Sedangkan makanan yang berat dari Rp 5.000 ribu. Harga satu piring porsi makanan sesuai dengan menu yang kamu pilih. Cukup membawa Rp 15.000 ribu saja perut kamu sudah terasa kenyang dan puas.
Enggak heran, meski sudah berusia 200 tahun namun Warung Jadul masih eksis hingga saat ini. Tak hanya itu saja, berkat kegigihannya menjaga cita rasa resep makanan dari generasi ke generasi. Warung Jadulmendapatkan penghargaan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung pada bidang kebudayaan sebagai pelaku kuliner. (mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah ada sejak 200 tahun yang lalu, sebuah warung makan di Temanggung, Jawa Tengah menarik perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaKafe ini tak sekedar tempat bersantai untuk menikmati kopi dan aneka makanan minuman lezat, namun juga jadi ruang untuk membangkitkan memori di masa silam
Baca SelengkapnyaWarung makan ini tetap menjaga cita rasa yang sama sejak berdirinya di tahun 1920.
Baca SelengkapnyaWarung ini menyediakan nasi rawon hingga semur lidah sapi
Baca SelengkapnyaKue jadul di sana ditandai dengan label khusus sebagai bukti resepnya original sejak masa silam.
Baca SelengkapnyaSelain makan sajian Sunda lezat, di sini pengunjung bisa berselfie di rumah panggung kuno.
Baca SelengkapnyaMbah Jami sudah berjualan lotek di tempat itu sejak tahun 1965. Walau begitu, masyarakat Wonosobo lebih mengenalnya dengan nama Lotek Brukmenceng.
Baca SelengkapnyaNgopi sambil menikmati suasana klasik Belitung tentu menghadirkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Baca SelengkapnyaSate Tukangan wajib dicicipi saat berburu kuliner pinggir jalan di Kota Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaWalaupun telah berjualan 40 tahun, warung tenda itu hanya menyediakan dua kursi panjang bagi para pelanggannya.
Baca SelengkapnyaLontong kari Kebon Karet selalu jadi incaran masyarakat umum sampai para pejabat. Resepnya otentik sejak 1966
Baca SelengkapnyaSalah satu kuliner legendaris yang wajib dicoba saat berwisata ke Bali
Baca Selengkapnya