Serunya Bermain Seluncur di Perosotan Viral Tengah Sawah Mojokerto
Merdeka.com - Bertelanjang dada sekumpulan anak berlari di tengah sawah Dusun Sudimoro, Desa Sampangagung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Perjalanan mereka menuju perosotan alami di kaki Gunung Penanggungan, tepatnya berada di tengah Sawah Sampang.
Perosotan Tengah Sawah atau PTS begitu mereka biasa menyebutnya adalah perosotan alami dari kali. Sesuai dengan namanya, perosotan ini terletak di tengah hamparan sawah. Terlihat kanan kirinya padi tumbuh subur.
Para anak bergantian meluncur di perosotan. Sampai di ujung bawah, kemudian naik lagi ke atas mengantre kembali. Ya, bermain perosotan alami ini seperti candu. Tak cukup sekali, harus berkali-kali sampai hati merasa puas.
-
Kenapa anak suka lompat terus? Perilaku hiperaktif pada anak balita sebenarnya normal karena rentang perhatian mereka masih pendek. Memberikan kesempatan untuk menyalurkan energi dengan bermain di luar adalah solusi yang baik.
-
Dimana anak-anak di Jakarta bermain layang-layang? Seperti yang terlihat di Jalan Inspeksi, Jakarta Barat, beberapa anak tampak asyik bermain layang-layang di pinggiran kali.
-
Siapa anak-anak yang berjalan merangkak itu? Keluarga Olas terdiri dari 18 anak, dengan enam di antaranya lahir dengan ciri yang belum pernah ditemukan pada manusia modern dewasa.
-
Bagaimana anak-anak Keluarga Olas merangkak? Anehnya, tidak seperti kera besar yang menggunakan jari-jari mereka untuk berpindah, anak-anak ini sebagian besar cenderung menggunakan telapak tangan mereka.
-
Apa yang dilakukan orang-orang di atas kereta luncur? Pada lukisan itu, terdapat gambaran para pekerja yang menarik kereta luncur yang menampung batu menggunakan tali. Yang unik, pada lukisan tersebut juga terdapat seseorang yang berdiri di atas kereta luncur sambil mengucurkan air ke pasir yang akan dilalui kereta luncur.
-
Mengapa anak-anak Keluarga Olas berjalan merangkak? Para peneliti berpendapat bahwa pola berjalan yang unik ini mungkin berkembang karena adanya keterbatasan kesempatan untuk berdiri dengan dua kaki setelah usia sembilan bulan.
Tanpa alat seluncur, para bocah ini lihai menunjukkan aksinya. Dari tengkurap, berdiri, duduk. Mereka bak sedang seluncur di ombak besar. Seru dan sangat mengasyikkan.
Kali yang cukup lebar ini berdinding beton cukup tinggi. Tempat ini terbuat alami dengan aliran air dipenuhi lumut. Sehingga mereka bisa asyik meluncur sepanjang 200 meter.
©2021 Merdeka.com/Ivu FajarDi ujung kali terdapat gorong-gorong berlubang besar. Gorong-gorong ini menjadi titik awal mereka berseluncur bebas. Dari ujung sini, mereka biasa mengantre lalu menunggu giliran berseluncur.
Dikabarkan gorong-gorong ini sudah ada sejak lama. Tepatnya sejak ada pabrik. Para anak-anak biasa mampir ke perosotan ini sepulang sekolah untuk bermain. Perosotan yang berada 8 kilometer dari pusat Kecamatan Mojosari ini menjadi wahana bermain favorit anak-anak.
Pasalnya, bermain di PTS ini tak bikin kantung kering. Tak membutuhkan alat, sangat simpel. Cukup modal nekat dan keberanian. Namun, jangan lupa tetap waspada dan hati-hati karena tempatnya yang cukup licin.
©2021 Merdeka.com/Ivu FajarPerosotan tengah sawah ini viral di media sosial pada Maret 2020 lalu. Seorang warganet dengan akun Twitter @adoel_sohib pernah mengabadikan anak-anak yang berselancar di perosotan ini.
Melihat anak-anak asyik bermain di perosotan ini membuat warganet ikut merasa senang. Keseruan anak-anak bermain perosotan menunjukkan bahwa bahagia itu sederhana. Tak perlu bermewah-mewah.
Dari gorong-gorong sederhana tanpa fasilitas luncur pun mereka sudah sangat gembira. Nyatanya tak hanya anak-anak saja yang ikut bermain, beberapa remaja juga menjajal perosotan alami bak waterboom ini.
©2021 Merdeka.com/Ivu FajarKebahagiaan tersirat jelas di raut wajah mereka. Tanpa gadget, bermain bersama kawan dan berbaur dengan alam menjadi momen yang menyenangkan
(mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Derasnya arus sungai serta tingginya debit air tak menghalangi anak-anak untuk tetap bermain di Kali Ciliwung.
Baca SelengkapnyaAnak-anak di Kampung Pasir Gudang tidak bermain gadget saat mengisi waktu luang, melainkan mencari belut di sawah.
Baca SelengkapnyaPermainan ini cukup mudah dimainkan dan tidak perlu menggunakan tambahan alat apapun.
Baca SelengkapnyaSore hari di akhir Bulan Juli menjadi waktu yang cocok untuk bermain layang-layang.
Baca SelengkapnyaBMKG memperkirakan suhu di Kabupaten Bekasi mencapai sekitar 37 derajat celcius.
Baca SelengkapnyaMereka beraksi bak peselancar andal yang ditonton banyak orang.
Baca SelengkapnyaPermainan ini masih lestari di Kabupaten Bandung Barat
Baca SelengkapnyaPanasnya suhu udara belakangan ini dipicu oleh fenomena El Nino yang membuat musim kemarau sangat kering dan permulaan musim hujan terlambat.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau dimanfaatkan sebagian warga untuk bermain layang-layang.
Baca SelengkapnyaLatihan menari melibatkan gerak fisik dengan alunan musik dapat meningkatkan kecerdasan dan kesehatan serta melestarikan budaya bangsa Indonesia.
Baca Selengkapnya