Arti Playing Victim dalam Kehidupan Sosial, Ternyata Punya Banyak Dampak Negatif
Pada kenyataannya, sikap playing victim tersebut ternyata membawa banyak dampak negatif bagi diri sendiri maupun orang lain.
Apa itu arti playing victim? Pada dasarnya, istilah playing victim berkembang di kehidupan sosial masa kini dan seringkali disebutkan para generasi muda di berbagai platform media sosial.
Istilah playing victim sendiri yakni berasal dari dua kata dalam Bahasa Inggris. Playing secara harafiah berarti bermain. Sementara victim dapat diartikan sebagai korban atau orang yang dirugikan.
-
Siapa saja yang bisa menjadi korban playing victim? Ketika seseorang sudah terlanjur percaya kepada individu yang berperan sebagai korban, akan sulit untuk menyadarkan mereka bahwa mereka sedang dieksploitasi. Umumnya, orang-orang yang mudah tertipu adalah mereka yang memiliki sifat terlalu baik dan patuh.
-
Siapa yang 'playing victim' di AS? Pasangan suami istri pro Zionis Israel ini ingin membuktikan kepada dunia bahwa aksi mahasiswa pro Palestina di Universitas Yale itu anti-demit.
-
Apa tanda-tanda teman playing victim? Dengan mengenali ciri-ciri ini, kita dapat lebih bijak dalam merespons dan menjaga keseimbangan dalam hubungan pertemanan yang kita jalani. Suka Menyalahkan Orang Lain Seseorang yang memiliki pola pikir sebagai korban cenderung meyakini bahwa semua hal negatif yang menimpanya disebabkan oleh faktor luar, bukan oleh tindakan yang dilakukannya sendiri.
-
Bagaimana cara menghadapi teman playing victim? Hadapi situasi tersebut dengan sikap yang tegas, namun tetap menunjukkan rasa empati. Penting untuk tidak mudah terpengaruh oleh perilaku manipulatif yang mungkin ditunjukkan, sehingga Anda perlu menetapkan batasan yang jelas.
-
Mengapa teman playing victim selalu menyalahkan orang lain? Seseorang yang memiliki pola pikir sebagai korban cenderung meyakini bahwa semua hal negatif yang menimpanya disebabkan oleh faktor luar, bukan oleh tindakan yang dilakukannya sendiri. Dengan demikian, individu ini sering kali menyalahkan berbagai hal atas ketidakberuntungannya, terutama orang lain. Ia enggan untuk mengambil tanggung jawab atas perbuatannya, tidak mau mengakui kesalahan yang telah dibuat, dan lebih memilih untuk melemparkan kesalahan kepada orang lain.
-
Siapa yang merasakan dampak dari victim mentality? Orang-orang yang punya victim mentality mungkin menolah untuk mencari jalan keluar dari situasi mereka.
Namun arti playing victim bukan semata-mata gabungan dari dua makna di atas. Arti playing victim lebih merujuk pada sikap seseorang yang memilih untuk bertindak seolah-olah menjadi pihak korban.
Dia bahkan berperilaku menjadi si paling dirugikan untuk mendapat keuntungan yang diinginkan. Entah keuntungan dalam bentuk perhatian orang lain, finansial, atau sosial.
Pada kenyataannya, sikap playing victim tersebut ternyata membawa banyak dampak negatif bagi diri sendiri maupun orang lain. Dampak negatif tersebut yakni terletak pada kehidupan sosial si pihak yang bertindak dengan sikap playing victim.
Lantas, apa arti playing victim secara luas? Dan apa saja dampak dari sikap playing victim yang membawa kerugian bagi kehidupan sosial? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (8/10), berikut merdeka.com ulas mengenai arti playing victim hingga dampak sosialnya.
Arti Playing Victim
Sebelum mengetahui dampaknya, perlu diulas secara mendalam mengenai arti playing victim terlebih dahulu.
Arti playing victim sendiri adalah merujuk pada perilaku seseorang bertindak sebagai korban pada suatu masalah atau kejadian yang dialaminya. Secara tidak langsung, perilaku tersebut termasuk ke dalam sikap kekanak-kanakan yang dilakukan seseorang.
Melalui hal itu, maka seseorang tersebut akan merasa paling tersakiti dan banyak dirugikan atas suatu permasalahan yang dihadapinya. Dia pun bahkan tak segan untuk menyalahkan orang lain atas penderitaan yang dialaminya saat ini.
Di sisi lain, istilah playing victim disebut juga dengan victim mentality. Sebab, mentalnya dianggap bermasalah saat enggan bertanggung jawab atas kesalahannya sendiri.
Secara bertahap, seseorang tersebut kemudian akan memengaruhi orang lain agar percaya jika dia merupakan pihak yang tersakiti dan menerima kerugian besar.
Sebagai contoh, seseorang secara tidak langsung diketahui berselingkuh kemudian dia justru akan menyalahkan pasangannya karena beberapa kelemahannya. Dia lalu akan membuat argumen sebagai senjata untuk menyerang sebagai pihak yang merasa tersakiti.
Tanda-tanda Playing Victim
Setelah arti playing victim, maka hal selanjutnya yang perlu dipahami ialah mengenai tanda-tanda dari sikapnya. Pada umumnya, tanda-tanda dari sikap playing victim mungkin banyak tidak disadari oleh banyak orang.
Sebab, mereka sendiri akan membuat pendapat yang terasa kuat dan benar pada awalnya. Kemudian, argumen playing victim tersebut akan dipercaya oleh orang lain dengan dukungan penuh yang akan diberikan.
Beberapa tanda yang banyak dilakukan seseorang dengan sikap playing victim tersebut antara lain sebagai berikut,
1. Merasa Dunia Tidak Berpihak
Pertama, seseorang tersebut merasa jika dunia tidak berpihak pada dirinya. Diam merasa marah, kesal, dan frustasi atas permasalahan yang dianggapnya banyak merugikan dirinya sendiri. Kemudian, dia akan menganggap jika hidupnya tidak pernah berjalan baik.
2. Menyalahkan Orang Lain
Mereka pun juga gemar menyalahkan orang lain atas permasalahan yang kini sedang dihadapinya. Dia bahkan tak segan akan menyudutkan orang lain saat sesuatu terjadi di luar kendalinya.
3. Merasa Istimewa di Pengalaman Masa Lalu
Ketiga, dia merasa jika balas budi menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan. Dalam suatu waktu, dia akan mengingat segala kebaikan yang dilakukannya di masa lalu. Kemudian, dia seolah ingin jika orang lain membalas budi atas kebaikannya tersebut.
Dampak Playing Victim
Meski sekilas terlihat ringan, namun ternyata memiliki sikap playing victim dapat mendatangkan dampak dan energi yang buruk dalam kehidupan sosial. Beberapa dampak tersebut di antaranya sebagai berikut,
1. Hubungan Sosial Terganggu
Pertama, seseorang akan memiliki hubungan sosial yang terganggu. Orang yang memiliki sikap playing victim cenderung akan berlaku sering menyalahkan orang lain dan enggan bertanggung jawab. Mereka akan memiliki hubungan interpersonal yang tidak sehat.
2. Karakter Pribadi Terhambat
Kedua, mereka akan mengalami perkembangan karakter pribadi yang terhambat. Mereka cenderung akan terus menyalahkan keadaan tanpa belajar terhadap permasalahan yang dialami. Akibatnya, mereka menjadi pribadi yang tidak berkembang secara positif.
3. Mengalami Isolasi Sosial
Ketiga, seseorang dengan sikap playing victim kemudian akan ditandai banyak pihak lain. Sehingga, orang lain pun cenderung akan menghindari interaksi. Akibatnya, seseorang tersebut akan terisolasi dari banyak orang.
4. Memiliki Lingkungan Sosial yang Kurang Nyaman
Terakhir, mereka akan cenderung memiliki lingkungan sosial dan kerja yang tidak nyaman. Dinamika tim dalam lingkungan kerja menjadi tak seimbang. Sebab, banyak orang yang enggan berinteraksi pula dengan seseorang yang seringkali berlaku playing victim.