Blak-blakan, Tio Pakusadewo Sebut di Penjara Ada Otak Pembuat Narkoba & Pabrik Miras
Merdeka.com - Kejujuran para mantan narapidana ketika keluar dari penjara memang merupakan fakta yang cukup menyedihkan.
Salah satunya adalah ketika aktor Tio Pakusadewo membeberkan dalam sebuah podcast di Youtube bahwa di penjara ada otak pembuat narkoba dan 'pabrik' pembuatan miras.
Tio mengatakan bahwa di dalam penjara ada orang yang ahli membuat narkoba dan mengendalikan pembuatan barang haram di beberapa daerah dari dalam penjara. Simak ulasannya sebagai berikut.
-
Bagaimana WN Malaysia mengendalikan pabrik narkoba? WN Malaysia itu memandu para pekerja membuat narkoba hanya lewat video conference.
-
Apa jenis narkoba yang diproduksi? Saat diringkus, polisi menemukan berbagai macam alat yang digunakan memproduksi ekstasi tersebut dan siap untuk diedarkan. Salah satunya yakni 416 gram serbuk warna biru (Methafetamine)
-
Siapa yang mengendalikan pabrik narkoba di Malang? Pabrik ini dikendalikan warga negara Malaysia yang masih buron.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Tio Pakusadewo Ungkap di Penjara Ada Otak Pembuat Narkoba
Dalam sebuah podcast yang diunggah di channel Youtube Uya Kuya TV memperlihatkan aktor sekaligus mantan narapidana kasus narkoba Tio Pakusadewo.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/uyakuyatv
Dalam perbincangan itu, Tio mengungkapkan pengalamannya ketika hidup di penjara selama satu tahun dan mengetahui banyak hal tentang bisnis haram di dalamnya.
Ia mengatakan, di dalam penjara ada bisnis peredaran narkoba. Selain itu, otak pembuat narkoba di sejumlah tempat di luar penjara juga ada di dalam sel. Pelaku mengatur komposisi narkoba yang dibuat di sejumlah daerah.
“Otaknya di dalam. Jadi ada satu anak tiap malam itu berhadapan dengan handphone berapa biji gitu. Pabriknya di luar, dia ngatur dari dalam. Di situ otaknya,” ungkap Tio.
Buat Minuman Keras di Dalam Penjara
Tak cuma itu, Tyo juga mengungkap sejumlah narapidana mampu membuat minuman keras di dalam penjara.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/uyakuyatv
Ia menuturkan bahwa bahan-bahan dari luar bisa masuk ke dalam sehingga para tahanan itu bisa meracik sendiri bahan-bahan untuk dibuat minuman keras.
“Bikin di dalam, karena bahan-bahannya bisa dimasukin. Kan bahannya kan ragi-ragi cuma ragi campur ini campur itu difermentasi sekian lama, bikinnya di kamar gue. Mendemnya di kamar gue, satu ember gede. Nama produknya haha hihi,” ucap Tio.
Dibayar Pakai Uang Cash
Banyaknya bisnis narkoba dan bahkan sampai pembuatan barang haram di dalam penjara, Tio mengungkapkan bahwa transaksi di dalam penjara oleh bandar dan pengguna dilakukan dengan uang cash.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/uyakuyatv
“Cash kalau di dalam beli, cash. Ya gak tahu kalau bandar gedenya. Tapi yang kita alamin cash,” ujar Tio.
Banyak yang Bunuh Diri
Selain ada bisnis narkoba yang beredar di dalam penjara, Tio juga mengungkapkan bahwa di dalam penjara juga sering dijumpai kasus bunuh diri yang dilakukan oleh para narapidana.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/uyakuyatv
Di samping itu, ada juga beberapa narapidana yang kata Tio meninggal karena difitnah bunuh diri.
“Di sana kan yang bunuh diri aja banyak. Yang difitnah bunuh diri juga banyak. Mati bunuh diri nih, padahal kita gak tahu,” ujar Tio. (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi berhasil mengamankan seorang tersangka berinisial OS (29), sementara dua tersangka lainnya, VG dan BI, dinyatakan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri mengungkap pabrik narkoba berkedok kantor EO di Malang. Pabrik ini dikendalikan warga negara Malaysia yang masih buron.
Baca SelengkapnyaTersangka belajar cara pembuatan narkoba sintetis secara otodidak dari artikel-artikel di internet
Baca SelengkapnyaPil PCC itu sebelumnya diproduksi di rumah mewah Komplek Purna Bakti, Taktakan, Kota Serang.
Baca SelengkapnyaSemua produksi dilakukan para sindikat secara terselubung untuk menyamari aktivitas mereka.
Baca SelengkapnyaAdapun modus operandi pemasarannya menggunakan jaringan hydra Indonesia atau darknet untuk memasarkan produk ganja hidroponik.
Baca SelengkapnyaPabrik narkotika itu berada di kompleks vila Sunny Village, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.
Baca SelengkapnyaKasus sindikat tembakau sintetis yang diungkap oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menguak fakta baru.
Baca SelengkapnyaDA tidak melakukannya sendirian, dia dibantu oleh dua pelaku lain.
Baca SelengkapnyaPolisi juga berhasil meringkus dua orang lain yakni GBH (20) di SPBU Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.
Baca SelengkapnyaPara tersangka sebagai peracik mayoritas berusia masih muda. Dalam kegiatan peracikannya, mereka dipandu WN Malaysia lewat video confrence.
Baca SelengkapnyaBelajar Meracik Narkoba dalam Penjara, Residivis Ini Ditangkap usai Produksi Ekstasi di Apartemen Jakbar
Baca Selengkapnya