Candi Minak Jinggo, Situs Majapahit yang Memiliki Relief Cerita Binatang
Merdeka.com - Majapahit sebagai salah satu kerajaan terbesar di Nusantara menyimpan peninggalan berupa situs kuno yang sampai sekarang masih dikaji dan dipelajari dengan cermat oleh sejarawan dan arkeolog.
Persebaran situs peninggalan Majapahit yang paling banyak ditemukan terletak di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Salah satunya adalah Candi Minak Jinggo.
Candi tersebut memiliki karakteristik yang unik karena mengandung banyak relief yang bercerita tentang pesan moral dengan menggunakan tokoh berupa binatang. Simak ulasannya sebagai berikut.
-
Mengapa Situs Candi Negeri Baru dikaitkan dengan Majapahit? Sehingga tak heran bahwa keberadaan situs di Desa Negeri Baru, Ketapang, langsung dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit.
-
Candi Jabung, apa itu? Candi Jabung, atau yang dikenal dengan nama Bajrajinaparamitapura, terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.
-
Mengapa Candi Jawi unik? Berbeda dari candi-candi lain di Jawa Timur yang dibangun menghadap ke barat, Candi Jawi dibangun menghadap ke timur, sedikit menyerong ke arah timur laut.
-
Apa fungsi Candi Jawi? Candi ini berfungsi sebagai tempat Pendharmaan Raja Kertanegara yang wafat pada 1292 Masehi, mengutip skripsi Sugeng Aji Putro yang berjudul Makna Simbolis Candi Jawi di Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan (Unej, 2012).
-
Dimana Candi Jabung berada? Candi yang terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo ini dikenal dengan nama Candi Jabung.
Situs Candi Minak Jinggo
Candi Minak Jinggo adalah sebuah situs peninggalan Majapahit yang terletak tidak jauh dari situs Kolam Segaran yang ada di Unggahan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/balaipelestariankebudayaan7165
Candi ini memiliki struktur yang unik karena terdiri dua bahan untuk membangunnya yaitu batu bata merah dan batu andesit. Batu bata merah sebagai tanda dan ciri khas bangunan Majapahit, sedangkan batu andesit berfungsi agar pengukiran relief bisa lebih mudah dan tahan lama.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/balaipelestariankebudayaan7165
“Arsitektur yang ada di tempat ini, bangunan utama disusun dengan bahan bata. Kemudian dikombinasikan dengan batu andesit untuk bagian luarnya. Karena di sana dibutuhkan hadirnya ornamen,” jelas Ismail Luthfi, Ketua Ahli Ikatan Arkeologi Indonesia Komda Jawa Timur.
Kisah Candi Minak Jinggo
Sebelum dilakukan ekskavasi, situs ini sudah ditemukan oleh masyarakat dan diberi nama Minak Jinggo. Minak berarti bangsawan, dan jinggo atau jingga berarti merah. Yaitu seorang bangsawan yang wajahnya berwarna merah (bengis).
“Dan masyarakat sudah memberikan nama sendiri pada bangunan ini dengan sebutan Candi Minak Jinggo. Minak Jinggo berasal dari dua kata, minak artinya bangsawan, jinggo warna merah.” terang Ismail Luthfi.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/balaipelestariankebudayaan7165
Dari nama tersebut, dapat disimpulkan bahwa masyarakat memberikan nama candi tersebut sebagai Minak Jinggo dikaitkan dengan seorang raja yang wajahnya berwarna merah. Raja tersebut adalah Raja dari Kerajaan Blambangan.
“Tokoh bangsawan tepatnya seorang raja yang digambarkan berwarna merah, khususnya bagian mukanya itu pada masyarakat Jawa itu dikaitkan dengan tokoh yang disebut Raja Blambangan,” lanjut Ismail Luthfi.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/balaipelestariankebudayaan7165
Arca Minak Jinggo
Penamaan Minak Jinggo itu didasarkan pada sebuah temuan arca di situs tersebut. Yaitu sebuah relief yang menonjol yang berbentuk makhluk seperti burung garuda namun berpenampilan sangat mengerikan.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/balaipelestariankebudayaan7165
Dalam mitologi Hindu, arca tersebut merupakan gambaran dari hewan mitologi yang disebut sebagai wahana atau kendaraan para Dewa yang bersayap dan bisa terbang ke mana-mana. Makhluk tersebut bernama Wilmana. Sebuah wahana yang dipakai untuk perang.
“Dalam mitologi Hindu termasuk juga dalam pewayangan itu dikenal adanya wahana atau kendaraan dari para Dewa yang berupa makhluk bersayap itu yang bisa terbang ke mana-mana tapi dia bukan garuda. Namanya Wilmana,” lanjut Luthfi.
Penuh dengan Relief Cerita Binatang
Keunikan Candi Minak Jinggo juga terdapat pada relief yang ada di dinding candi tersebut. Relief yang dimaksud adalah relief cerita tantri atau kisah hewan-hewan yang mengandung pesan moral.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/balaipelestariankebudayaan7165
“Di Minak Jinggo didapatkan banyak relief yang menunjukkan adanya cerita tantri atau fabel. Tantri itu penyebutan cerita binatang yang mengandung ajaran moral. Dalam Jawa Kuno Kamandaka,” jelas Luthfi.
Meskipun demikian, Candi Minak Jinggo ini masih perlu untuk ditelisik lebih jauh. Terlebih, peneliti belum menemukan adanya tanda-tanda nama raja atau tahun yang bisa dikaitkan dengan Candi Minak Jinggo.
©2023 Merdeka.com/youtube.com/balaipelestariankebudayaan7165 (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lokasi candi ini hanya bisa diakses menggunakan motor atau menumpang truk pasir
Baca SelengkapnyaPesona sejarah, alam, dan budaya membuat wisatawan merasakan kemegahan masa lampau sekaligus keceriaan masa kini
Baca SelengkapnyaPencetusan motif batik ini merupakan bentuk usaha pelestarian relief binatang di Candi Sojiwan yang luntur tergerus arus zaman
Baca SelengkapnyaPotret terbaru tempat istirahat Raja Hayam Wuruk saat mengembara keliling Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaCandi yang berada di Kabupaten Pasuruan ini diakui sebagai bangunan cagar budaya tingkat provinsi Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSimak destinasi wisata candi paling eksotis di Indonesia berikut ini. Wajib dikunjungi saat liburan bareng keluarga.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki berbagai contoh dongeng mitos yang populer.
Baca SelengkapnyaDi candi itulah ditemukan Prasasti Canggal yang menceritakan masa emas pemerintahan Raja Sanjaya
Baca SelengkapnyaCandi Jabung merupakan salah satu candi yang membuat Thomas Raffles kagum akan kemegahannya.
Baca SelengkapnyaBeberapa gunung di Indonesia diliputi kisah-kisah mistis yang berkaitan dengan pertapaan.
Baca SelengkapnyaPotret penampakan peninggalan pra-sejarah yang ada di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBerusia lebih dari 650 tahun, gapura ini masih berdiri megah hingga sekarang
Baca Selengkapnya