Depresi Artinya Adalah Penyakit Gangguan Mental, Ketahui Gejalanya
Merdeka.com - Depresi artinya adalah suatu kondisi emosional seseorang berupa perasaan sedih yang berdampak negatif pada pikiran, tindakan, perasaan, dan kesehatan mental. Seseorang yang sedang dalam kondisi depresi umumnya merasakan perasaan sedih, cemas, atau kosong.
Mereka juga cenderung merasa terjebak dalam kondisi yang tidak ada harapan, tidak ada pertolongan, penuh penolakan, dan perasaan tidak berharga. Jika terus dibiarkan dalam jangka waktu lama tanpa penanganan tepat, depresi bisa menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Depresi yang tidak diobati berakibat pada masalah emosional, perilaku, serta kesehatan yang memengaruhi setiap segi kehidupan.
Untuk itu, penting bagi setiap orang mengetahui ciri-ciri seseorang mengalami depresi dan langkah yang perlu dilakukan. Berikut ulasan selengkapnya, dilansir dari laman Klikdokter dan berbagai sumber:
-
Apa yang diartikan dengan kata depresi? Depresi adalah kondisi di mana seseorang mengalami gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam.
-
Bagaimana ciri depresi yang muncul karena stres? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi.
-
Masalah kesehatan apa yang bisa terjadi akibat depresi? Sejumlah kondisi mungkin dialami seseorang sebagai dampak dari depresi atau juga sebaliknya.
-
Apa itu Depresi Klinis? Depresi klinis (gangguan depresi mayor) adalah jenis depresi yang menyebabkan kemurungan, rasa tertekan, dan hilangnya minat pada aktivitas yang biasa dinikmati.
-
Siapa yang bisa terdampak depresi? Gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja. Mulai dari orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak juga memiliki risiko yang cukup tinggi di masa kini.
-
Siapa yang bisa terkena depresi? Dalam banyak kasus, depresi pada orang yang lebih tua sering kali tidak terdeteksi karena gejalanya yang lebih halus atau disalahartikan sebagai bagian dari proses penuaan alami.
Penyebab Depresi
Sebenarnya, hingga saat ini tidak diketahui pasti apa penyebab dari depresi. Namun, penyakit mental ini bisa dipengaruhi karena beberapa faktor, diantaranya:
- Ketidakstabilan reaksi kimiawi dalam otak. Perubahan zat kimia dalam otak disebut bisa mengakibatkan perubahan kestabilan mood pada seseorang.- Perubahan hormon. Perubahan dalam keseimbangan hormon di dalam tubuh dapat memicu terjadinya depresi. Misal baru melahirkan, saat hamil, dan lainnya- Faktor keturunan. Depresi bisa terjadi pada orang-orang yang dalam keluarganya juga memiliki kondisi ini.
Selain itu, depresi juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
- Mempunyai kepercayaan diri yang rendah dan pesimis.
- Pernah mengalami kejadian yang traumatik atau menegangkan
- Kehilangan orang yang dicintai, hubungan yang sulit dengan seseorang, atau masalah keuangan
- Mengalami trauma masa kecil atau depresi yang mulai terjadi saat remaja atau anak-anak.
- Mempunyai identitas seksualitas berbeda dan berada di dalam situasi yang tidak mendukung
- Mempunyai gangguan mental lain, seperti gangguan cemas, gangguan makan, atau stres pasca trauma
- Ketergantungan terhadap alkohol atau obat-obatan terlarang.
- Penyakit kronik atau penyakit serius, termasuk kanker, stroke, nyeri kronik, atau penyakit jantung.
- Sedang dalam pengobatan tertentu, seperti mengonsumsi beberapa obat hipertensi atau obat tidur
Gejala Depresi
Gejala depresi sendiri bisa dilihat dari beberapa ciri. Menurut The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, edisi ke-5 (DSM-5) disebutkan bahwa depresi dapat diderita seseorang jika ia minimal mengalami 5 dari gejala-gejala berikut ini:
- Perasaan murung/tertekan hampir sepanjang hari, terutama di pagi hari
- Rasa lelah atau kehilangan energi hampir setiap hari
- Perasaan tidak berguna atau bersalah
- Gangguan konsentrasi, ketidakyakinan
- Mengalami susah tidur atau bahkan tidur berlebihan
- Meyakini banyak orang membenci dirinya
- Malas menjaga kebersihan diri
- Berkurangnya minat dan ketertarikan pada semua aktivitas
- Pikiran akan kematian atau keinginan bunuh diri yang muncul berulang kali
- Rasa gelisah
- Penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan
Jenis Depresi
1. Depresi KlinisDepresi klinis dikenal juga dengan istilah depresi mayor (major depressive disorder/ MDD). Jenis depresi ini disebut yang paling umum terjadi. Seseorang didiagnosis depresi mayor jika mengalami minimal 5 dari gejala berikut:
2. Depresi AtipikalDepresi atipikal merupakan jenis depresi yang mempunyai gejala seperti depresi klinis, namun tidak khas. Gejalanya hampir sama dengan depresi klinis, namun satu yang membedakan ialah perasaan hati pada jenis depresi ini dapat membaik ketika ada suatu kejadian yang positif atau menyenangkan.3. DistimiaDistimia dikenal juga dengan istilah Persistent Depressive Disorder (PDD). Jenis depresi ini dapat terjadi dalam waktu yang lama. Gejala distimia ditandai dengan perasaan sedih, putus asa, pesimis, dan yang khas adalah mood lebih baik saat pagi hari dan memburuk ketika sore atau malam hari.4. BipolarKondisi bipolar mempunyai arti ketika seseorang seolah memiliki dua kutub yang sangat bertolak belakang. Keduanya disebut dengan istilah mood manik dan depresif.Penderita bipolar ketika berada pada episode manik biasaya akan mengalami peningkatan suasana hati, euforia, banyak bicara, rasa percaya diri meningkat, banyak energi, hingga sulit tidur.Namun, kira-kira seminggu setelahnya dapat berubah drastis mengalami episode depresi. Gejala depresi pada bipolar mirip dengan gangguan depresi mayor.
Pencegahan dan Pengobatan Depresi
1. Pencegahan DepresiMemang belum ada patokan pasti bagaimana cara untuk mencegah depresi. Namun, beberapa hal berikut bisa sedikit membantu seseorang agar terhindar dari depresi mendalam:
2. Pengobatan DepresiJika Anda merasakan sendiri atau melihat seseorang terdekat menunjukkan beberapa gejala di atas, alangkah lebih baiknya untuk segera meminta pertolongan ke psikiater untuk membantu mengurai masalah yang mendasarinya. Para penderita depresi dianjurkan untuk rutin mengonsumsi obat depresi dan melakukan konseling psikologis.Konseling psikologis atau psikoterapi adalah cara umum yang banyak dipakai untuk membantu mengatasi depresi dengan membicarakan kondisi Anda dan masalah-masalah terkait dengan dokter atau konselor. Psikoterapi juga dikenal sebagai terapi bicara atau terapi psikologis. (mdk/khu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum berubah menjadi depresi, terdapat sejumlah gejala yang perlu dikenali.
Baca SelengkapnyaKata-kata sad mengandung makna yang dalam, menyentuh, dan menggambarkan perasaan yang paling terdalam.
Baca SelengkapnyaDepresi dan masalaha kesehatan bisa saling memengaruhi dengan berbagai cara tertentu.
Baca SelengkapnyaTerjadinya depresi terselubung perlu untuk diwaspadai secara segera agar tidak semakin memburuk.
Baca SelengkapnyaDepresi klinis ditandai dengan rasa putus asa yang terus-menerus. Kondisi ini harus ditangani secara serius dan profesional.
Baca SelengkapnyaLebih dari sekadar perasaan sedih atau kelelahan, anhedonia merupakan gejala klinis berbagai gangguan mental.
Baca SelengkapnyaDepresi terselubung adalah kondisi ketika seseorang merasa tertekan, tapi tidak menunjukkan gejala atau ciri-ciri seperti orang yang depresi pada umumnya.
Baca SelengkapnyaKekurangan nutrisi tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik kita, tetapi juga memiliki efek yang signifikan terhadap kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaKumpulan kata-kata sedih untuk diri sendiri yang bisa berikan perasaan tenang
Baca SelengkapnyaBeberapa gejala awal depresi yang mungkin saja dialami, tapi nggak disadari. Apa saja?
Baca SelengkapnyaKondisi depresi dan kecemasan juga bisa terjadi pada anak dan perlu dipahami tanda serta gejalanya oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaKumpulan kata-kata sedih yang menyentuh hati bisa dibagikan di sosial media untuk ungkapkan kesedihan.
Baca Selengkapnya