Fruktosa adalah Pemanis, Kenali Lebih Dalam dan Pahami Gangguan Kesehatan yang Dapat Ditimbulkan
Fruktosa diketahui memiliki harga yang lebih terjangkau dari pada gula pasir sehingga banyak digunakan pada makanan dan minuman kemasan.
Fruktosa adalah Pemanis, Kenali Lebih Dalam dan Pahami Gangguan Kesehatan yang Dapat Ditimbulkan
Fruktosa adalah pemanis sama dengan sukrosa atau pun gula pasir.
Fruktosa diketahui memiliki harga yang lebih terjangkau dari pada gula pasir sehingga banyak digunakan pada makanan dan minuman kemasan. Selain itu, rasa manisnya 1,5 lebih manis dari pada gula pasir pula.
Jangan salah sangka, ternyata mengonsumsi fruktosa berlebihan mengakibatkan ragam gangguan kesehatan.
Lalu apa saja sebenarnya gangguan kesehatan yang disebabkan karena fruktosa itu sendiri?
Melansir dari laman Alodokter dan beragam macam sumber, berikut adalah ulasan selengkapnya:
-
Apa dampak fruktosa? Fructose yang berlebih dalam hati juga dapat menyebabkan kerusakan.
-
Apa efek konsumsi gula pada tubuh? Konsumsi gula berlebihan atau terlalu sering, berdampak buruk bagi kesehatan.
-
Apa perbedaan glukosa dan fruktosa? Meskipun keduanya merupakan gula sederhana, namun terdapat perbedaan signifikan di antara keduanya.
-
Kenapa minuman manis bahaya buat diabetes? Ketika dikonsumsi, gula tersebut dengan cepat mencapai aliran darah dan menyebabkan peningkatan gula darah yang drastis. Hal ini dapat menyebabkan gangguan fungsi insulin dalam tubuh dan menyebabkan resistensi insulin.
-
Apa yang bahaya dari diabetes? 'Menurut International Diabetes Federation (IDF), tujuh dari 10 orang di Indonesia tidak mengetahui kalau mereka mengidap diabetes,' ucap Ikhsan.
-
Kenapa minuman manis bahaya untuk diabetes? Gula yang terkandung dalam minuman manis tidak hanya menambah kalori, tetapi juga dapat berdampak negatif pada berat badan Anda. Jika minuman manis ini dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan sering, maka risiko diabetes akan semakin meningkat.
Fruktosa Adalah
Fruktosa adalah gula atau karbohidrat yang secara alami terdapat dalam buah-buahan, sayuran dan juga madu. Akan tetapi, jumlah fruktosa di dalam bahan alami terhitung sangatlah kecil.
Produksi makanan dan minuman kemasan biasanya membutuhkan fruktosa dalam jumlah besar. Biasanya mereka akan memperolehnya dari tebu, jagung dan juga buah bit.
Gangguan Kesehatan Akibat Berlebihan Konsumsi Fruktosa
Obesitas
Mengonsumsi fruktosa berlebihan akan mengakibatkan resistensi leptin dan kemudian mengganggu pengaturan lemak tubuh. Ini mengakibatkan risiko terjadinya obesitas.
Resistensi leptin karena fruktosa berlebihan bisa menyebabkan otak kehilangan sinyal itu, maka nafsu makan menjadi tak terkontrol dan menyebabkan terjadinya obesitas.
Malabsorbsi Fruktosa
Diketahui tak semua orang bisa menyerap fruktosa. Kondisi itu dikenal dengan malabsorsi fruktosa yang terjadi lantaran sel-sel di usus kecil tidak mampu menyerapnya sehingga fruktosa menumpuk di bagian saluran cerna.
Malabsorsi fruktosa bisa diakibatkan karena ketidakseimbangan bakteri di usus, asupan makanan olahan secara berlebihan, mengalami sindrom iritasi pada usus besar hingga radang usus.
Ada pun beberapa gejala yang kerap dikeluhkan meliputi gangguan pencernaan, mual, muntah, sakit perut hingga kembung dan diare.
2024/Merdeka.com
Hipertensi
Mengonsumsi fruktosa berlebihan bisa meningkatkan penyerapan garam atau natrium dalam ginjal dan usus. Kadar natrium ini berkaitan dengan peningkatan risiko terjadinya hipertensi atau darah tinggi.
Kadar natrium tinggi menarik air lebih banyak ke dalam pembuluh darah, maka meningkatkan volume darah. Peningkatan ini membuat jantung bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh hingga menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.
Diungkapkan dalam studi jika mengonsumsi fruktosa dan natrium dalam jumlah sedang, tetap masih bisa meningkatkan tekanan darah secara signifikan.
2024/Merdeka.com
Kerusakan Ginjal
Kerusakan ginjal menjadi salah satu akibat dari kebanyakan mengonsumsi fruktosa. Risiko ini memang masih ada kaitannya dengan hipertensi.
Tekanan darah tinggi akan mempersempit pembuluh darah di ginjal sehingga menghambat kerja ginjal. Saat fungsi ginjal mulai terganggu, ginjal tak lagi mampu membuang kelebihan cairan dan zat sisa di dalam tubuh Anda.
Cairan itu menumpuk dan kemudian akan membuat tekanan darah makin meningkat serta menghasilkan beban lebih besar bagi organ ginjal dalam tubuh. Apabila siklus itu terjadi secara terus-menerus dalam jangka panjang, maka akan mengakibatkan gagal ginjal.
Sakit Jantung
Bukan hanya bisa meningkatkan tekanan darah, fruktosa yang dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat alias LDL. Sehingga bisa menyebabkan penumpukan lemak di sekitar organ dalam (virceral fat). Faktor-faktor itu berkontribusi pada peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung.
Diabetes
Fruktosa dan juga glukosa memang sama-sama termasuk dalam golongan gula yang dinamakan monosakarida. Itu adalah jenis yang paling kecil dan memang tak bisa dipecah lagi.
Sedangkan sukrosa atau gula pasir termasuk dalam golongan disakarida sebab terdiri dari 1 molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa. Jika dibandingkan dengan dua jenis gula lain, fruktosa mempunyai rasa paling manis namun sedikit berdampak pada gula darah.
Walau pun demikian tidak berarti konsumsi fruktosa tak terkait dengan diabetes.
Peningkatan kadar asam urat lantaran konsumsi fruktosa ini bisa memicu resistensi insulin yang menjadi faktor penyebab diabetes.
Asam Urat
Fruktosa adalah karbohidrat yang menghasilkan asam urat selama proses penyerapannya. Dalam penilitian dikatakan kadar asam urat seseorang meningkat tak lama usai mengonsumsi fruktosa yang berlebihan.
Kelebihan asam urat yang menumpuk di persendian akan menyebabkan pembentukan kristal di sendi. Kristal itu menyebabkan peradangan yang ditandai dengan nyeri sendi, jari membengkak serta terlihat kemerahan. Kondisi itu merupakan penyakit asam urat atau biasa disebut gout.