Jarang Terpublikasi,Ini Potret Letkol Untung Pemimpin G30S PKI Jelang Dieksekusi Mati
Merdeka.com - Peristiwa G30S/PKI tentu menjadi kenangan kelam bagi masyarakat Indonesia. Meski begitu, sejarah terkait peristiwa tersebut masih ramai dibahas hingga sekarang. Terlebih pada aktor-aktor yang terlibat dalam G30S/PKI.
Salah satunya yakni Letkol Untung Syamsuri. Seorang prajurit TNI yang sempat membanggakan bangsa. Namun kebanggaan tersebut langsung hilang seketika saat mengetahui dia adalah pimpinan G30S/PKI. Akibat perbuatannya, dia dijatuhi hukuman eksekusi mati.
Melansir dari akun Instagram perfectlifeid, Jumat (24/9), simak ulasan potret Letkol Untung jelang eksekusi mati berikut ini.
-
Siapa pemimpin utama G30S/PKI? Para perwira militer utama G30S adalah Komandan Batalyon I Tjakrabirawa, Letkol Untung Syamsuri.Komandan Brigade I Djaja Sakti yang bertugas sebagai Pengamanan Ibukota, Kolonel Latief, dan Komandan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan, Mayor Udara Sujono.Ada juga Panglima Komando Tempur dari Kalimantan Brigjen Soepardjo.
-
Siapa yang memimpin gerakan G30S/PKI? Brigjen Soepardjo menjadi salah satu tokoh kunci dalam gerakan tersebut bersama DN Aidit, Sjam Kamaruzaman, dan Letnan Kolonel Untung Sjamsuri.
-
Siapa yang memimpin PKI saat peristiwa G30S PKI? Di mana peristiwa ini dilancarkan oleh PKI yang saat itu dipimpin Dipa Nusantara (DN) Aidit dan Pasukan Cakrabirawa di bawah kendali Letnan Kolonel Untung Syamsuri.
-
Siapa yang memimpin pasukan G30S/PKI? Saat Soepardjo menanyakan bagaimana antisipasi jika kekuatan Angkatan Darat menyerang balik, Sjam yang mengendalikan operasi ini pun tidak punya jawaban.
-
Siapa yang terlibat dalam G30S/PKI? Baru saja terjadi G30S/PKI. Harga barang dan BBM naik terus. Perekonomian sangat sulit.
-
Siapa aktor utama dalam peristiwa G30S/PKI? Di belakang Gerakan 30 September ada Ketua CC PKI DN Aidit, Kepala Biro Chusus PKI Sjam Kamaruzaman, Letkol Untung, Brigjen Soepardjo dan sejumlah tokoh lain.Mereka disebut aktor utama peristiwa berdarah tersebut.
Divonis Hukuman Mati
Dalam persidangan Mahkamah Militer, Letkol Untung terbukti bersalah. Atas aksinya menculik dan membunuh para Jenderal dalam peristiwa G30S/PKI. Letkol Untung lantas divonis hukuman mati.
Eksekusi dilakukan oleh regu tembak polisi militer. Hukuman tersebut dilaksanakan di Lembang, Jawa Barat pada tahun 1967.
Menariknya, hingga menjelang eksekusi, Letkol Untung masih percaya jika nyawanya masih selamat. Hal ini lantaran dia merasa kedekatannya dengan Soeharto mampu membatalkan putusan hukuman mati yang diterimanya.
Teriakan Lantang Untung
Sayang, Soeharto tidak kunjung menyelamatkannya. Bahkan hingga detik-detik Untung diikat pada pancang tiang eksekusi. Tidak seperti namanya, prajurit TNI sekaligus pimpinan G30S/PKI ini tidak beruntung.
Instagram perfectlifeid ©2021 Merdeka.com
Dia akhirnya harus menghadapi regu tembak di Lembang. Sebelum para eksekutor menerjangkan peluru ke tubuhnya, Untung sempat meneriakan sesuatu."Hidup Bung Karno!," teriaknya lantang dengan mata tertutup kain.
Sempat Jadi Kebanggaan Bangsa
Letkol Untung Syamsuri yang saat itu masih Mayor sempat menjadi kebanggaan bangsa. Hal ini atas keberaniannya dalam operasi penumpasan pasukan TNI di Irian Barat."Foto langka Mayor Untung Syamsuri. Setelah kembali dari bertugas di Irian Barat tahun 1962," tulisnya dalam keterangan foto."Saat itu Mayor untung Syamsuri menjadi kebanggaan Kodam Diponegoro atas keberaniannya yang luar biasa, Dalam Operasi penumpasan pasukan TNI di Irian Barat," ungkapnya.
Dapat Bintang Sakti
Dia dinilai begitu luar biasa berani. Atas keberaniannya itu, Letkol Untung Syamsuri mendapatkan bintang sakti.
Instagram revolusi_bangsa1965 ©2021 Merdeka.com
Penghargaan itu diberikan oleh Presiden Soekarno. Tidak sendiri, Letkol Untung juga bersama ratusan prajurit TNI, Polri hingga sukarelawan Irian Barat."Hingga Ia mendapatkan bintang Sakti dari Presiden Soekarno, bersama dengan ratusan prajurit TNI, Polri dan sukarelawan/sukarelawati Irian Barat," sambungnya.
Kebanggaan Hilang Seketika
"Namun kebanggaan tersebut hilang seketika ketika Untung Syamsuri (pada tahun 1965 berpangkat Letkol) memimpin gerakan 30 September (Terkenal dengan G30S/PKI)," jelasnya."Menculik dan membunuh 6 pejabat teras dan satu perwira pertama TNI AD," lanjutnya. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret pentolan Pasukan Tjakrabirawa yang memimpin G30S PKI ketika ditangkap di Tegal.
Baca SelengkapnyaBrigjen Soepardjo adalah tentara paling tinggi yang terlibat langsung penculikan para jenderal saat G30S/PKi.
Baca Selengkapnya1 Oktober 1965, pukul 03.00 WIB, belasan truk dan bus meninggalkan Lubang Buaya. Mereka meluncur ke Pusat Kota Jakarta untuk menculik tujuh Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaDoel Arif adalah komandan Pasopati dalam G30S/PKI. Perintah tangkap hidup atau mati datang darinya.
Baca SelengkapnyaAidit dicap orang paling bertanggung jawab dalam G30S/PKI. Umurnya tak panjang.
Baca SelengkapnyaFoto langka Jenderal A.H Nasution dan D.N Aidit sukses mencuri perhatian. Terlihat dalam foto lawas tersebut keduanya saling tersenyum dan tertawa.
Baca SelengkapnyaTangis kesedihan pecah saat pemakaman Kapten Pierre Tendean korban peristiwa G30S PKI.
Baca SelengkapnyaSosok anggota polisi pertama di Indonesia yang dinobatkan jadi pahlawan revolusi.
Baca SelengkapnyaSebuah potret lawas yang merekam aktivitas sang Proklamator beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaKapten yang terpengaruh G30S/PKI itu menodongkan senjata pada Brigjen Suryo Sumpeno. Bagaimana cara untuk lolos?
Baca SelengkapnyaDalam film G30S/PKI, sosoknya digambarkan misterius. Asap rokok tak berhenti mengepul saat rapat. Kehadirannya dalam persiapan penculikan tampak sangat dominan.
Baca SelengkapnyaSjam Kamaruzaman disebut sebagai tokoh kunci Gerakan 30 September. Aksinya serba rahasia.
Baca Selengkapnya