Kasau Sudah Angkat Bicara, Begini Nasib Dua Anggota TNI AU yang Injak Kepala Warga
Merdeka.com - Sebuah video baru-baru ini ramai menjadi sorotan netizen. Video berdurasi 1 menit 20 detik itu memperlihatkan aksi dua anggota TNI AU yang tengah mengamankan seorang pria di sebuah warung makan.
Saat akan diamankan, salah satu anggota lantas menginjak kepala pria tersebut dengan menggunakan sepatu. Tentu saja video itu lantas viral di media sosial Instagram dan mendapat kecaman dari banyak pihak.
Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo angkat bicara. Lantas bagaimana nasib dua anggota TNI AU yang injak kepala warga?
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Siapa Bapak TNI AU? Ternyata setelah dewasa ia justru menjadi tokoh yang berpengaruh di dunia penerbangan dan dikenal sebagai Bapak TNI Angkatan Udara.
-
Apa yang dibacakan oleh Mayjen TNI Mohammad Fadjar? Dalam upacara di pemakaman tersebut, sang putra yang merupakan Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Mohammad Fadjar membacakan langsung daftar riwayat hidup ayahnya di depan para peziarah.
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa pendiri TNI AU? Marsekal Suryadi Suryadarma adalah pendiri TNI AU. Dia membangun kekuatan udara hampir dari nol.
Berikut ulasan lengkapnya.
Kasau Sampaikan Permohonan Maaf
Twitter @_TNIAU
Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo angkat bicara. Fadjar menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan keluarga serta warga Merauke.
"Selamat malam, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera. Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan terkait dengan kejadian penganiayaan saudara kita oleh anggota TNI AU di kota Merauke. Saya selaku Kepala Staf Angkatan Udara, ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh saudara-saudara kita di Papua, khususnya warga di Merauke, terkhusus lagi kepada korban dan keluarganya. Hal ini terjadi semata-mata memang kesalahan dari anggota kami dan tidak ada niatan apapun juga apalagi dari berupa perintah kedinasan," kata Marsekal TNI Fadjar Prasetyo seperti dalam unggahan Twitter @_TNIAU.
Akan Menindak Tegas Pelaku
Fadjar juga mengatakan akan mengevaluasi seluruh anggota TNI AU serta menindak tegas pelaku yang berbuat kesalahan.
"Kami akan mengevaluasi seluruh anggota kami dan juga akan menindak secara tegas terhadap pelaku yang berbuat kesalahan. Sekali lagi, saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang setinggi-tingginya. Mohon dibuka pintu maaf. Hanya itu saja yang ingin saya sampaikan, terima kasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera," pungkasnya.
Terjadi di Merauke Papua
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan AU (Kadispenau), Marsma Indan Gilang Buldansyah membenarkan kejadian yang terjadi pada Senin (26/7) sekitar pukul 10.00 WIT di Jalan Raha Mandala, Merauke, Papua."Betul kejadiannya, kemarin siang di Merauke," kata Gilang dalam keterangannya, Selasa (27/7).Atas kejadian yang melibatkan Serda D dan Prada V, Gilang pun mengatakan bahwa kini keduanya sudah ditahan di POM AU Lanud J.A untuk proses penyelidikan atas tindakan mereka."TNI AU sangat menyesalkan adanya kejadian tersebut," tuturnya.
Kronologi Kejadian
Peristiwa itu bermula saat dua anggota TNI AU yang berada dalam video melihat ada cekcok antara sang pria dengan penjual bubur ayam lantaran pria itu dalam keadaan mabuk dan hendak melakukan pemerasan kepada sejumlah pedagang di lokasi. "Dalam keadaan mabuk yang telah melakukan pemerasan kepada penjual bubur ayam dan juga kepada rumah makan padang pariaman serta kepada pelanggannya dengan cara meminta uang dan menarik narik tangan pelanggan," kata Gilang.Namun demikian, setelah pria itu diamankan dan menghentikan pemalakan, Serda D sempat menghubungi Polres setempat namun tak kunjung mendapati balasan. Alhasil, pria itu dilepas dan dibiarkan kembali pulang ke rumah. "Info dari warga bahwa orang tersebut sering sekali melakukan hal yang sama dan juga sudah pernah diamankan oleh pihak berwajib," sambungnya. Belakangan diketahui informasi bahwa pemilik rumah makan padang yang dipalak oleh pria itu merupakan orang tua dari anggota TNI AU yang berdinas di Subdislitpers Dispamsanau.
(mdk/add)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung memastikan, hukuman militer akan lebih berat dibanding hukuman sipil.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaKasus ini masih didalami oleh Rindam IM dan Pomdam IM
Baca SelengkapnyaPenganiayaan kembali terjadi saat Pasi Intel Lanal Kendari itu mengetahui bahwa korban itu tidur di hotel tersebut.
Baca SelengkapnyaTotal 4 orang menjadi tersangka kasus penganiayaan pemuda asal Aceh.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca Selengkapnya