Kisah Kesaktian Sunan Sendang Duwur, Pindahkan Masjid dari Jepara ke Lamongan
Merdeka.com - Sunan Sendang Duwur atau yang mempunyai nama asli Raden Noer Rohmat adalah sosok wali yang dimakamkan di Desa Sendang Duwur, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.
Sunan Sendang Duwur menyimpan segudang cerita sejarah yang menarik untuk diketahui. Salah satunya adalah perihal pembangunan masjid.
Tepat di samping makam Sunan Sendang Duwur berdiri sebuah masjid yang berada di Bukit Tunon dengan ketinggian 50 sampai 70 mdpl. Simak ulasannya sebagai berikut.
-
Dimana masjid bersejarah itu berada? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Siapa pendiri Masjid Agung Sumenep? Pantangan Mengutip situs repositori.kemdikbud.go.id, Panembahan Sumala atau PanembahanNatakusuma, sang pendiri masjid mewakafkanmasjid ini kepada umat Islam secaraluas untuk digunakan beribadah, bukanhanya untuk warga kerajaan saja.
-
Mengapa Suparlan diabadikan sebagai nama masjid? Masjid ini dinamai Suparlan, salah satu prajurit legendaris korps baret merah.
-
Kenapa temuan masjid tertua ini penting? Pejabat Otoritas Kepurbakalaan (IAA) mengatakan temuan itu memberi petunjuk tentang bagaimana wilayah itu yang tadinya memeluk Kristen berpindah menjadi Islam.
-
Siapa yang membangun masjid itu? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Dimana Sunan Gresik mendirikan masjid? Maulana Malik Ibrahim mendirikan masjid di Desa Pasucinan (Suci), Manyar, Gresik, dalam misi menyebarkan Islam.
Kisah Sunan Sendang Duwur
©2023 Merdeka.com/youtube.com/RendaJejakLeluhur
Melansir dari berbagai sumber, Sunan Sendang Duwur adalah sosok penyebar dakwah Islam di pesisir timur utara Pulau Jawa yang hidup antara tahun 1520 sampai 1585 M.
Raden Noer Rohmat adalah putra dari Abdul Kohar bin Malik bin Sultan Abu Yazid yang berasal dari Baghdad, Irak.
Raden Noer Rohmat merupakan murid dari Sunan Drajat, dan bahkan nama Sunan Sendang Duwur juga didapatkan dari Sunan Drajat.
Masjid Sunan Sendang Duwur
©2023 Merdeka.com/youtube.com/RendaJejakLeluhur
Salah satu kisah Sunan Sendang Duwur yang sangat terkenal adalah perihal pemindahan masjid yang sekarang berdiri megah di samping makamnya.
Masjid berukuran 15x15 meter itu sampai sekarang masih digunakan sebagai tempat salat dan memiliki sejarah panjang.
Mengutip dari artikel berjudul “Akulturasi Budaya Arsitektur Masjid Sendang Duwur” mengatakan bahwa masjid itu berdiri tanpa dilakukan sebuah pembangunan.
Sayembara Ratu Kalinyamat
©2023 Merdeka.com/youtube.com/RendaJejakLeluhur
Masjid Sunan Sendang Duwur yang berdiri pada tahun 1561 di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan tersebut dipercaya merupakan pindahan dari Jepara.
Dikisahkan bahwa Ratu Kalinyamat dari Jepara membuat sebuah masjid yang berbentuk Joglo pada tahun 1531, ia kemudian membuat sayembara siapa saja dapat memiliki masjid tersebut asalkan bisa memindahkannya sendiri.
Diperintahkan Sunan Drajat
©2023 Merdeka.com/youtube.com/RendaJejakLeluhur
Menurut riwayat, Sunan Drajat kemudian memerintahkan Sunan Sendang Duwur untuk membeli masjid tersebut dari Ratu Kalinyamat. Namun, sang ratu tidak berniat menjualnya.
Sunan Sendang Duwur kemudian berdoa kepada Allah dan beribadah selama 40 hari memohon agar masjid tersebut bisa dipindahkan ke daerah timur tanpa ada kerusakan sedikitpun.
Selama satu malam, masjid tersebut kemudian berpindah dari Jepara ke pesisir Lamongan. Masjid Tiban kemudian menjadi masjid yang dipakai untuk dakwah dan penyebaran agama Islam di wilayah tersebut. (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kompleks ini menunjukkan budaya Hindu dan Islam yang magis
Baca SelengkapnyaPendiri masjid ini berpesan bahwa merusak masjid adalah hal tabu.
Baca SelengkapnyaSaat ini masjid tersebut hanya tersisa ruang mahrab, pondasi, dan menara yang sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaDulunya masjid ini menjadi salah satu rumah ibadah terbesar di Minangkabau dan menjadi sentra pengembangan dakwah Islam.
Baca SelengkapnyaBangunan yang hampir seluruh bagiannya menggunakan kayu itu menjadi bagian dari sejarah masuknya Islam di Sumbar yang berlangsung sejak ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaSemarang semakin memperkuat reputasinya sebagai tujuan wisata yang tak boleh terlewatkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal Dudung Abdurachman membangun sebuah masjid megah di komplek makam Sunan Gunung Jati bernama Masjid Syarif Abdurrahman.
Baca SelengkapnyaKeberadaan masjid yang berada di Provinsi Bengkulu ini tak lepas dari peran Bung Karno pada masa pengasingannya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat menganggap sosoknya seperti "damar" atau lentera yang menerangi dalam gelap
Baca SelengkapnyaMasjid itu punya kemiripan dengan masjid agung Keraton Surakarta.
Baca SelengkapnyaBegini sejarah Masjid Ats Tsauroh Serang yang bergaya pendopo kuno
Baca SelengkapnyaSosoknya cukup berpengaruh dalam perkembangan Agama Islam di Cirebon
Baca Selengkapnya