Mengapa Tahun Baru Dimulai 1 Januari? Ternyata Ini Sejarahnya
Merdeka.com - Masyarakat modern saat ini menggunakan patokan 1 Januari sebagai awal dari dimulainya tahun baru. Namun tidak banyak yang tahu mengapa 1 Januari dipilih sebagai tanggal pertama dalam satu tahun.
Sejarah penggunaan 1 Januari datang dari era Romawi. Pada pemerintahan Numa Pompilius, mereka mengganti bulan Maret menjadi Januari sebagai bulan pertama.
Perubahan itu sempat terjadi beberapa kali karena beragam faktor. Pengaruh politik dan agama juga memiliki andil dari ditetapkannya kebijakan ini.
-
Mengapa tanggal 1 Januari menjadi awal tahun? 1 Januari dianggap tahun baru karena penetapan ini berakar pada reformasi kalender Julian. Dalam kalender Romawi kuno, bulan Maret adalah awal tahun, sesuai dengan tradisi agraris mereka yang mengikuti siklus tanam dan panen. Namun, Julius Caesar mengubah awal tahun menjadi 1 Januari untuk menghormati Dewa Janus, dewa permulaan dan gerbang, yang menjadi simbol awal yang baru.
-
Dimana tradisi tahun baru berbeda dengan 1 Januari dirayakan? Sejumlah negara merayakan tahun baru di waktu yang berbeda.
-
Bagaimana hitung mundur di tahun baru menjadi kebiasaan? Penyiar lain juga mengikuti jejaknya, termasuk acara penting Dick Clark's New Year's Rockin' Eve. Pada saat itu, hitung mundur sudah menjadi hal yang biasa bagi pemirsa televisi.
-
Apa yang menjadi awal Tahun Baru ? 1 Januari dianggap tahun baru karena penetapan ini berakar pada reformasi kalender Julian. Dalam kalender Romawi kuno, bulan Maret adalah awal tahun, sesuai dengan tradisi agraris mereka yang mengikuti siklus tanam dan panen. Namun, Julius Caesar mengubah awal tahun menjadi 1 Januari untuk menghormati Dewa Janus, dewa permulaan dan gerbang, yang menjadi simbol awal yang baru.
-
Bagaimana penanggalan Tahun 1 dimulai? Ketika Dionysius Exiguus menyusun penanggalan Masehi pada abad ke-6, ia tidak menyertakan tahun '0.' Sistem ini langsung melompat dari 1 SM ke 1 Masehi. Hal ini berbeda dengan sistem modern yang menggunakan angka nol dalam matematika. Oleh karena itu, tahun 1 Masehi dimulai tanpa hari atau tahun nol sebelumnya.
-
Kenapa hitung mundur jadi tradisi Tahun Baru? Dalam usaha yang jelas untuk memberikan gambaran visual bagi pendengarnya di NBC, ia mempersembahkan berbagai permainan. '58 sedang dalam perjalanan, 5-4-3-2-1,' sambil mengamati bola yang mulai meluncur turun dari tiang, menandakan bahwa tahun '58 telah tiba.
Mengutip dari laman britannica, Kamis (16/3), berikut adalah sejarah lengkap penggunaan 1 Januari sebagai penanda awal tahun.
Revisi Kalender Romawi Kuno
©2018 dream.co.id
Raja Romawi, Numa Pompilius memegang andil dalam penentuan awal mula 1 Januari sebagai awal tahun. Berdasarkan tradisi di masa pemerintahannya pada 715-673 SM, Numa merevisi kalender Romawi.
Numa menggantikan bulan Maret sebagai bulan pertama menjadi Januari. Pilihan itu dinilai tepat lantaran Januari diambil dari nama 'Janus' atau dewa segala permulaan romawi, menggantikan Maret yang berarti dewa perang.
Beberapa sumber juga menyebutkan Numa menjadi penemu dari bulan Januari. Namun menurut sumber lain menyebut 1 Januari tidak dijadikan awal tahun Romawi secara resmi hingga tahun 153 SM.
Pada 46 SM, Raja Julius Caesar melakukan banyak perubahan. Namun, dirinya tetap mempertahankan 1 Januari sebagai tanggal pembukaan tahun.
Semakin meluasnya kekuasaan Romawi membuat kalender Julian turut menyebar. Namun jatuhnya Roma pada abad ke-5 Masehi membuat banyak negara Kristen mengubah kalender berdasarkan agama mereka yaitu 25 Maret (Pesta Kabar Sukacita) dan 25 Desember (Natal) jadi hari Tahun Baru umum.
Kesalahan Perhitungan Tahun Kabisat
Kalender Julian juga mengalami perubahan karena adanya kesalahan perhitungan kabisat. Akibatnya berbagai peristiwa terjadi di musim yang salah.
Alasan tersebut juga membuat penentuan hari paskah menjadi salah. Sehingga Paus Gregorius XIII mengenalkan kalender revisi pada 1582.
Kalender Gregorian mengembalikan 1 Januari menjadi awal bagi negara Protestan dan beberapa negara Ortodoks lambat mengadopsinya.
Penggunaan Kalender Gregorian
Inggris Raya dan koloni Amerika juga mulai menggunakan kalender Gregorian sampai 1752. Banyak negara non Kristen mengikuti seiring berjalannya waktu.
China pada 1912 juga menggunakan Gregorian meski tetap merayakan Tahun Baru Imlek berdasarkan kalender lunar.
Beberapa negara juga tetap menggunakan kalender tradisional atau agama meski mengikuti kalender Gregorian.
Namun, beberapa negara lain tidak mengadopsi kalender Gregorian. Sehingga mereka tidak memakai 1 Januari sebagai awal permulaan tahun. Seperti Ethiopia yang merayakan tahun baru (Enkutatash) pada bulan September. (mdk/thw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
1 Januari tahun 1 dimulai tidak di tahun tersebut, namun pada ratusan tahun setelahnya.
Baca SelengkapnyaTidak semua negara di dunia merayakan Tahun Baru pada 1 Januari.
Baca SelengkapnyaPertunjukan kembang api selalu menghiasi perayaan malam pergantian tahun di berbagai belahan dunia.
Baca SelengkapnyaKata-kata bijak malam 1 suro bahasa Jawa ini bisa dibagikan ke kerabat atau keluarga.
Baca SelengkapnyaKumpulan amalan malam 1 suro ini memiliki keberkahan yang luar biasa apabila dikerjakan.
Baca SelengkapnyaPerayaan tahun baru tidak hanya tentang pesta kembang api, tapi juga tentang perbedaan waktu perayaan yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Baca SelengkapnyaMalam satu Suro ini merupakan bagian dari perayaan tahun baru Islam atau yang disebut dengan "Hijriah".
Baca SelengkapnyaTerdapat sejarah di balik tahun baru Islam 1 Muharram yang penting untuk diketahui. Dalam sejarah Islam, tercatat nama besar Umar bin Khattab.
Baca SelengkapnyaPenetapan hari libur 2024 memberikan panduan bagi Setiap bulan di kalender masehi memiliki tanggal penting untuk perayaan nasional dan internasional.
Baca SelengkapnyaDoa ini tidak hanya untuk memohon berkah dan perlindungan dari Allah SWT, tetapi juga untuk memulai tahun baru dengan niat dan semangat yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaTahun Baru Islam menjadi waktu umat Muslim merenung dan memperbaharui komitmen terhadap ajaran Islam.
Baca Selengkapnya