Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal John Lie, Laksamana Keturunan China Diabadikan Jadi Nama Kapal Perang TNI

Mengenal John Lie, Laksamana Keturunan China Diabadikan Jadi Nama Kapal Perang TNI John Lei. YouTube @OBROLAN PANAS ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Meningkatnya ketegangan antara Indonesia dan China di Kepulauan Natuna, membuat pemerintah memberikan perhatian ekstra. Pemerintah Indonesia hingga mengerahkan KRI John Lei untuk menjaga wilayah perairan kedaulatan Indonesia itu.

Nama kapal perang Indonesia itu rupanya diambil dari nama Laksamana TNI John Lie Tjeng Tjoan. John Lie adalah warga keturunan Tionghoa yang mendapat gelar pahlawan nasional.

Penasaran dengan sosok Laksamana John Lei? Simak ulasan informasi yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.

KRI John Lie Diturunkan TNI AL Buat Jaga Natuna dari Kapal China

Meningkatnya tensi ketegangan di Laut Natuna membuat pemerintah Indonesia memberikan perhatian ekstra. Tidak tanggung-tanggung, pemerintah Indonesia hingga mengeluarkan KRI John Lie untuk menjaga Pulau Natuna.

john lei

YouTube @OBROLAN PANAS 2020 Merdeka.com

Bukan sembarang kapal, KRI John Lie 358 merupakan salah satu kapal perang jenis frigate yang diproduksi oleh Inggris atau England Bae System. Bersama kapal perang dan pesawat intai maritim, KRI John Lei dikerahkan di Laut Natuna Utara.

Sosok John Lie, Kapten Paling Berani di TNI AL

Tak banyak yang tahu, kapal perang ini menggunakan nama dari seorang Laksamana Muda TNI (Purn) John Lie. Laksamana John Lie merupakan pahlawan asal Indonesia yang beretnis Tionghoa. John Lie juga dikenal sebagai salah satu kapten paling berani dalam sejarah TNI Angkatan Laut. john lei

YouTube @OBROLAN PANAS 2020 Merdeka.com

John Lie lahir dari keluarga pengusaha pada 19 Maret 1911 di Manado. Memiliki minat besar pada dunia pelayaran, Lie lantas bergabung di Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM), maskapai pelayaran Belanda. Tetapi saat Indonesia merdeka, Lie memutuskan untuk keluar dari KPM dan bergabung di Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI).

Jasa John Lie Lawan Belanda Saat Perang Kemerdekaan

Tahun 1947 dan 1948, Belanda melakukan agresi militer membuat sejumlah wilayah Indonesia kembali dikuasainya. Republik Indonesia kala itu hanya meliputi Yogyakarta dan sebagian Sumatera. Tak hanya itu, Belanda juga memblokade wilayah laut dan udara RI. Tujuannya agar Indonesia bisa mati perlahan karena tidak ada kontak dengan pihak luar sembari ditekan terus oleh Belanda.john lei

YouTube @OBROLAN PANAS 2020 Merdeka.com

Tak terduga, John Lie dengan berani menembus blokade Belanda dengan kapal yang diberi nama The Outlaw. Lei dan beberapa anak buahnya melintasi Selat Malaka sambil membawa teh, karet dan hasil bumi lainnya. Tak ada yang tahu, barang-barang itu dibawa ke Singapura untuk ditukar dengan senjata dan kebutuhan negaranya. Lei kemudian berlayar saat tengah malam tanpa penerangan sedikit pun agar tidak diketahui oleh Belanda dan Inggris. Dia kemudian menjadi legenda penyelundup. Radio BBC Inggris bahkan menjulukinya The Black Speed Boat. John Lei merupakan orang kristen taat, dia akan selalu membawa alkitab di kapalnya. Majalah Life hingga melukiskan John Le dengan with one hand a bible and the other a gun. Tetapi, agama bukan menjadi penghalangnya untuk memperjuangkan Indonesia. John Lie pun memasok senjata untuk para pejuang di Aceh dan Sumatera yang Muslim.

Penyelamat Indonesia dan Membuka Mata Internasional

Kapal The Outlaw berukuran 34 meter dan tak dilengkapi persenjataan. Jika mereka berpapasan dengan patroli Belanda dengan mudah pasti di karamkan. Untungnya nasib baik selalu menyertai John Lie. Dia pernah dihentikan dan ditodong senjata, tetapi dilepas. Pernah juga ditangkap dan diadili tetapi dibebaskan.john lei

YouTube @OBROLAN PANAS 2020 Merdeka.com

Aksi John Lie tak cuma menyelamatkan ekonomi Indonesia. Dia juga membuka mata internasional kapal milik ALRI masih eksis dan mampu menembus blokade Belanda. Ini hal penting dalam diplomasi internasional. Tahun 1947 sampai 1949, John Lie paling tidak melakukan penyelundupan 15 kali. Dia dan awak kapal The Outlaw sama sekali tak dibayar. Mereka melakukannya karena semangat patriotisme.

John Lie Diangkat Jadi Pahlawan Nasional

Rupanya, Mohammad Hatta selaku Wakil Presiden Indonesia kala itu cukup terkesan dengan keberanian John Lei beserta awak kapal The Outlaw. Hatta kemudian mengirimkan hadiah dan sebuah pesan yang diantarkan oleh kurir untuk John Lei. Surat itu membawa kegembiraan bagi seluruh awak Kapal Outlaw. Pekerjaan yang mereka lakukan dipuji oleh seorang wakil presiden.john lei

YouTube @OBROLAN PANAS 2020 Merdeka.com

Setelah Indonesia merdeka. John Lie memimpin kapal perang ALRI untuk menumpas pemberontakan Republik Maluku Selatan maupun PRRI/Permesta. Tahun 1966 dia pensiun dari ALRI dengan pangkat terakhir Laksamana Muda. Setelah itu Lie membaktikan hidupnya untuk agama dan orang-orang miskin sampai meninggal tahun 1988. Tahun 2009, 21 tahun setelah kematian John Lie, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan gelar pahlawan nasional untuk sang pelaut pemberani ini. Inilah gelar pahlawan nasional pertama bagi keturunan Tionghoa.

Nama John Lie Diabadikan Jadi Nama KRI

Mantan Kasad Jenderal Purn Pramono Edhie Wibowo sangat mendukung nama Laksamana John Lie dijadikan nama salah satu KRI multi role light frigate(MRLF). Laksamana John Lie Tjeng Tjoan atau yang berganti nama menjadi Jahja Daniel Dharma, merupakan warga negara keturunan Tionghoa yang mendapat gelar pahlawan nasional serta Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 November 2009. "John Lie adalah contoh bagaimana seseorang yang bahkan dari keluarga kaya minoritas memutuskan untuk bergabung dengan Angkatan Laut untuk menumpas kelompok separatis Maluku demi mempertahankan eksistensi Republik," katanya, seperti dikutip Antara, Jumat (28/2/19).john lei

YouTube @OBROLAN PANAS 2020 Merdeka.com

Pria yang dijuluki the black speed boat ini pensiun pada tahun 1967 sebagai Laksamana Angkatan Laut berbintang dua."Penamaan John Lie sebagai nama salah satu KRI saya harap dapat memberikan contoh dan motivasi kepada seluruh warga Indonesia akan kecintaan dan pengorbanan seseorang demi mempertahankan kesatuan bangsa dan negara," tutup Edhie.3 MRLF yang baru dibeli Angkatan Laut rencananya masing-masing akan dinamakan KRI Bung Tomo, KRI Usman Harun, dan KRI John Lie. (mdk/tan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok Laksamana John Lie, Andalan TNI AL untuk Tembus Blokade Belanda
Sosok Laksamana John Lie, Andalan TNI AL untuk Tembus Blokade Belanda

Perwira tinggi TNI AL keturunan Tionghoa ini sempat ditugaskan untuk mengangkut komoditas ekspor ke luar negeri saat kas negara sedang tidak baik-baik saja.

Baca Selengkapnya
Jadi Legenda Marinir, Sosok Dijuluki 'Semburan Mulut Berbisa' Ternyata Idola Eks Prajurit TNI Terkuat
Jadi Legenda Marinir, Sosok Dijuluki 'Semburan Mulut Berbisa' Ternyata Idola Eks Prajurit TNI Terkuat

Kopral Bagyo mengidolakan seorang purnawirawan TNI AL Djoni Liem yang mendapatkan julukan Semburan Mulut Berbisa.

Baca Selengkapnya
Kasal Muhammad Ali Dapat Gelar Kehormatan dari Kesultanan Ternate, Punya Arti yang Dahsyat
Kasal Muhammad Ali Dapat Gelar Kehormatan dari Kesultanan Ternate, Punya Arti yang Dahsyat

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali mendapatkan gelar kehormatan dari Kesultanan Ternate berupa penguasa lautan luas.

Baca Selengkapnya
Peranakan Cina Ini Sangat Mahir Bahasa Jawa Kuno dan Kawi, Hasilkan Karya Sastra Memikat
Peranakan Cina Ini Sangat Mahir Bahasa Jawa Kuno dan Kawi, Hasilkan Karya Sastra Memikat

Ia menuliskan cerita tentang peperangan di Cina pakai aksara Jawa yang membuat banyak orang kagum

Baca Selengkapnya
Tak Kalah Megah dengan Pendahulunya, Ini Potret KRI Bima Suci Kapal Layar Kebanggaan TNI AL
Tak Kalah Megah dengan Pendahulunya, Ini Potret KRI Bima Suci Kapal Layar Kebanggaan TNI AL

Kapal ini merupakan pengganti KRI Dewaruci, kapal layar yang sudah dua kali mengelilingi dunia.

Baca Selengkapnya
Sejarah Lancang, Kapal Multifungsi yang Populer hingga Asal Mula Sebutan Kota Riau
Sejarah Lancang, Kapal Multifungsi yang Populer hingga Asal Mula Sebutan Kota Riau

Mengenal Lancang, kapal yang digunakan orang Sumatra Timur hingga asal usul istilah Kota Riau.

Baca Selengkapnya
Potret Panglima TNI dan Kasad Pakai Brevet Hiu Kecana, Gagah dan Sangar
Potret Panglima TNI dan Kasad Pakai Brevet Hiu Kecana, Gagah dan Sangar

Potret gagah Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak.

Baca Selengkapnya
Potret Megah Kelenteng Tertua di Jawa Timur, Bentuk Penghormatan terhadap Jasa Kapten Penyelamat Etnis Tionghoa
Potret Megah Kelenteng Tertua di Jawa Timur, Bentuk Penghormatan terhadap Jasa Kapten Penyelamat Etnis Tionghoa

Kelenteng ini merupakan kelenteng induk dari sembilan kelenteng Chen Fu Zhen Ren yang tersebar di Jawa Timur, Bali, dan Pulau Lombok.

Baca Selengkapnya
Sosok Laksamana Muda Mohammad Nazir, Orang Indonesia Pertama yang Raih Ijazah Pelayaran Samudera
Sosok Laksamana Muda Mohammad Nazir, Orang Indonesia Pertama yang Raih Ijazah Pelayaran Samudera

Purnawirawan TNI Angkatan Laut asal Maninjau ini dulunya pernah dipercaya menjadi Duta Besar Republik Indonesia di Swiss dan Vatikan.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI dan Kasad Terima Brevet Kehormatan Hiu Kencana
Panglima TNI dan Kasad Terima Brevet Kehormatan Hiu Kencana

Agus Subiyanto mengungkap rasa bangga-nya menjadi bagian dari keluarga besar Hiu Kencana.

Baca Selengkapnya
Perwira Muda TNI Ada Harumkan Nama Bangsa di Tiongkok, Sosoknya Gagah Berwibawa
Perwira Muda TNI Ada Harumkan Nama Bangsa di Tiongkok, Sosoknya Gagah Berwibawa

Seorang prajurit perwira muda TNI AD berhasil meraih medali emas dalam kursus sniper yang diadakan di negara Tiongkok.

Baca Selengkapnya
Rayakan Hari Lahir Perempuan Pertama Pemimpin Armada Laut, Keana Films Gelar Teatrikal Jalasena Laksamana Malahayati
Rayakan Hari Lahir Perempuan Pertama Pemimpin Armada Laut, Keana Films Gelar Teatrikal Jalasena Laksamana Malahayati

Keana Films dengan mengadakan Private Screening Teater "Jalasena Laksamana Malahayati" di Kineforum, Taman Ismail Marzuki Jakarta.

Baca Selengkapnya