Mengenang Adnan Menderes, PM Turki Pro Islam Mati Digantung Penerus Kemal Ataturk
Merdeka.com - Presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Ataturk mendadak jadi sorotan usai namanya diusulkan sebagai nama jalan di wilayah Menteng, Jakarta Pusat. Sebab, rencana pengabadian nama tokoh sekuler Turki itu justru menuai penolakan dari sejumlah pihak.
Banyak orang menyebut, pemilihan nama tersebut dianggap keliru lantaran Ataturk dinilai sebagai sosok yang kerap merugikan Islam. Sejarawan dari Universitas Indonesia Tiar Anwar Bachtiar, bahkan mengusulkan pemerintah untuk mencari nama negarawan Turki lainnya.
Hal tersebut tentu mengingatkan kita dengan tokoh pro Islam di Turki, Adnan Menderes. Mantan Perdana Menteri itu tewas digantung oleh penerus Kemal Ataturk yang menjunjung sekulerisme karena dituduh mempunyai niat menggantikan paham sekuler dengan Islam. Simak ulasannya:
-
Bagaimana cara nama Turki dan Islam digabungkan? Nama yang diberikan orang tua kepada seorang anak merupakan ungkapan dari doa dan harapan yang kelak akan terwujud kepada sang anak. Oleh karena itu, memilih nama yang baik bagi anak diperlukan.
-
Kapan Khilafah Islam Turki Utsmani dibubarkan? Seperti Pada 28 Rajab 1342 H, tepatnya pada 3 Maret 1924 M, Kekhilafahan Islam Turki Utsmani dibubarkan oleh Mustafa Kemal Ataturk.
-
Siapa Polwan yang meraih prestasi di Turki? Sosok Briptu Tiara Nissa menjadi salah satu dari 5 lulusan terbaik pendidikan S2 nontesis di Turki.
-
Siapa pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah? Perti didirikan oleh Syekh Sulaiman Ar-Rasuli.
-
Kenapa nama tokoh Islam dunia jadi inspirasi? Banyak tokoh Islam dunia pula yang memiliki sejarah hidup yang mulia dan patut diteladani. Pantas rasanya jika para tokoh Islam dunia tersebut menjadi sumber inspirasi orang tua dalam memberi nama anak-anak mereka.
-
Apa makna teks yang terukir pada monumen Arslan Kaya? Arkeolog akhirnya berhasil menguraikan makna yang telah lama diperdebatkan dari sebuah teks yang tertulis pada monumen Turki kuno. Prasasti itu ditulis pada monumen Arslan Kaya atau disebut 'Batu Singa' yang ditulis dalam bahasa Frigia Kuno dari 2.600 tahun lalu di Turki bagian barat.
Mengenang Sosok Adnan Menderes
Ali Adnan Artekin Menderes atau lebih dikenal dengan nama Adnan Menderes, merupakan seorang negarawan Turki dan pimpinan pertama yang dipilih secara demokratis dalam sejarah Turki.
Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Turki antara tahun 1950–1960. Selama masa kepemimpinannya, Menderes berhasil membawa Turki mengalami berbagai kemajuan dan pembangunan.
Foto: wikipedia ©2021 Merdeka.com
Sejak masih duduk di bangku kuliah, Menderes sudah aktif mengikuti pendidikan militer. Ia bahkan terlibat perang pembebasan negaranya melawan tentara pendudukan antara tahun 1920-1923.
Setelah itu, Menderes mulai terlibat di dunia politik dengan masuk Partai Rakyat Republik. Ia terpilih menjadi anggota parlemen pada tahun 1931 di bawah kepemimpinan Ismet Inonu penerus pemimpin pertama Turki, Mustafa Kemal Ataturk.
Inonu memiliki gaya kepemimpinan yang mirip dengan Ataturk, yakni otoriter militeristik dengan pemerintahan yang berideologi nasionalisme sekuler dan sangat ekstrem.
Pada tahun 1946 setelah Inonu mulai melonggarkan kehidupan politik dengan demokratisasi, Menderes bersama rekannya Mahmut Jalal Bayar memanfaatkan peluang ini dengan mendirikan Partai Demokrat.
Tak butuh waktu lama, Menderes berhasil mengumpulkan banyak kursi di parlemen sehingga mengantarkannya menjadi Perdana Menteri sipil pertama. Karir Menderes di dunia poltik bisa dibilang sangat mulus.
Tokoh Pro Islam di Turki
Dalam kampanyenya, selain menawarkan berbagai program ekonomi berupa industrialisasi, pembangunan infrastruktur, dan sebagainya, Menderes juga mengusung program pengembalian Islamisasi di Turki, yang sebelumnya dilarang oleh Mustafa Kemal Ataturk, seperti:
- Mengembalikan Adzan dengan bahasa Arab (sebelumnya diubah Kemal Ataturk menjadi bahasa Turki)
- Memperbolehkan ibadah haji
- Memperbolehkan melakukan pengajaran agama Islam di sekolah-sekolah
- Membuka sekolah Imam Khatib
- Menghapus UU yang melarang muslimah untuk berjilbab.
Program tersebut ternyata mampu menarik perhatian masyarakat. Pada pemilu berikutnya, partai Demokrat kembali menang dan membawa Menderes kembali menduduki kursi Perdana Menteri. Namun, pada periode itu situasi ekonomi di Turki memburuk sehingga membuat partainya kehilangan banyak kursi di parlemen. Gonjang-ganjing politik terus mewarnai Turki mengikuti persoalan ekonomi yang terjadi. Sejumlah protes dan aksi demontrasi digerakkan lawan politiknya yang membuat pemerintahan Menderes kehilangan wibawa. Hingga akhirnya pada Mei 1960, tentara Turki melakukan kudeta militer pertama kalinya yang dipimpin oleh Jenderal Gorsel Jamal. Partai Demokrat dibekukan, Perdana Menteri Adnan Menderes dan Presiden Mahmut Jalal Bayar dengan sejumlah menteri dalam kabinetnya ditangkap, kemudian dikirim ke penjara di Pulau Ada Asa.
Adnan Menderes Tewas Dihukum Gantung
Adnan Menderes bersama dengan Presiden Mahmut Jalal dan beberapa rekan politiknya dituduh mempunyai niat menggantikan paham sekuler dengan Islam. Dalam kudeta tersebut, Menderes juga dituduh melakukan praktik korupsi, menangkap para jurnalis dan demonstran, serta memberedel pers. Meski Menderes bukan tokoh Islam fundamental, ia dianggap menganggu kebijakan-kebijakan pemerintah yang menganut paham sekular seperti yang dirancang oleh Ataturk. Pengadilan Militer kemudian memutuskan hukuman penjara seumur hidup untuk Presiden Mahmut Jalal Bayar, dan hukuman gantung untuk perdana menteri Menderes dan dua menterinya, yaitu Menteri Luar Negeri Fatin Rustu Zorlu dan menteri keuangan Hasan Polatkan.
Soal Nama Ataturk Dijadikan Nama Jalan
Usulan pengganti nama jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat dengan nama Mustafa Kemal Ataturk, menuai penolakan dari sejumlah pihak. Sejarawan Islam dari Universitas Indonesia, Tiar Anwar Bachtiar bahkan menyebut tak setuju dengan pemilihan nama tersebut. Tiar mengatakan, Mustafa Kemal tidak memiliki nama terlalu baik untuk masyarakat Turki."Ini Mustafa Kemal kontroversial, dia ini tentu oleh orang-orang Turki sebagian Kemalis anggap sebagai pahlawan tapi sebagian lain ada tokoh antagonis tokoh yang penuh dengan intrik dia juga sudah menghancurkan khilafah dan sebagainya," kata Tiar saat dihubungi Liputan6.com, Senin (17/10/2021).Selain itu, Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas juga mengatakan jika Ataturk merupakan tokoh yang sudah mengacak-acak ajaran Islam dan melakukan hal bertentangan dengan sunnah. Anwar merasa, jika pemerintah akan tetap menghormatinya dengan mengabadikan namanya menjadi nama salah satu jalan di Jakarta, maka hal demikian akan menyakiti hati umat Islam.Rencana pemberian nama jalan dengan nama tokoh Turki itu sendiri merupakan bentuk kerjasama kedua negara. Menghadapi polemik tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut pemerintah akan mencarikan solusi terbaik. "Penamaan jalan itu kan bagian kerja sama antar negara antara pemerintah jadi itu kerjasama antara Indonesia dan pemerintah Turki. Kebetulan nama yang diusulkan dari mereka ya Ataturk. Insyallah pemerintah akan mencarikan solusi yang terbaik supaya baik bagi semua termasuk hubungan kita degan pemerintah Turki menjadi lebih baik," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (18/10/2021). (mdk/khu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota parlemen Turki, Hasan Bitmez meninggal dunia setelah terkena serangan jantung saat berpidato mengecam genosida Israel di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaAnwar Sadat sempat menjadi pahlawan bagi rakyat Mesir. Kenapa akhirnya dia ditembak?
Baca SelengkapnyaGubernur Jenderal Van Mook menggambarkan bahwa Amir merupakan orang yang tak mengenal kata takut.
Baca SelengkapnyaTangis kesedihan pecah saat pemakaman Kapten Pierre Tendean korban peristiwa G30S PKI.
Baca SelengkapnyaSosok ulama dari Tanah Minangkabau ini begitu taat dalam menegakkan ajaran-ajaran Islam dan memicu adanya gerakan Paderi.
Baca SelengkapnyaTernyata, undakan ini menyimpan sejarah. Di dalamnya sudah ditanam sosok yang penuh dengan teka-teki.
Baca SelengkapnyaPejabat ini langsung dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dua hari kemudian.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka dilaporkan telah berhasil diamankan aparat. Mereka diduga terafiliasi dengan ISIS.
Baca SelengkapnyaMenggunakan tangannya sendiri, Sultan Iskandar Muda mengambil keputusan tegas memberikan hukuman mati kepada anaknya karena telah melanggar hukum.
Baca SelengkapnyaKyai Makmur ditembak Belanda karena tidak mau diajak bekerja sama.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi beberapa jam sebelum parlemen dijadwalkan bersidang kembali setelah liburan musim panas.
Baca SelengkapnyaSosok mantan Presiden Irak yang dihukum gantung dan sempat singgung soal Palestina sebelum meninggal dunia.
Baca Selengkapnya