Niat Shalat Qobliyah dan Ba'diyah Dzuhur Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Artinya
Sholat Sunnah memiliki banyak manfaat dan membuka pintu rezeki. Salah satunya adalah Sholat Qobliyah dan Ba'diyah Dzuhur.
Sholat Sunnah memiliki banyak manfaat dan membuka pintu rezeki. Salah satunya adalah Sholat Qobliyah dan Ba'diyah Dzuhur. Ketahui niat shalat qobliyah dan ba'diyah dzuhur berikut ini.
Niat Shalat Qobliyah dan Ba'diyah Dzuhur Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Artinya
Sholat adalah kewajiban bagi umat muslim dan tidak bisa ditawar. Sholat wajib terdiri dari sholat fardhu yang terdiri dari subuh, zhuhur, ashar, magrib dan isya.
Sholat fardhu ini wajib dikerjakan dan tidak boleh sekali pun ditinggalkan.
Bahkan disebutkan adanya bahaya bila meninggalkan sholat ini seperti pada hadis Tsauban radhiyallahu ‘anhu, yang mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Pemisah antara seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan adalah shalat. Apabila dia meninggalkannya, maka dia melakukan kesyirikan." (HR. Ath Thobariy).
Selain sholat fardhu, ada pula sholat sunnah yang bisa dilakukan seperti sholat dzuhur. Selain memberikan kebaikan, amalan sunnah juga berfungsi untuk menutupi kekurangan dari amalan wajib yang dikerjakan.
-
Apa itu sholat qabliyah dzuhur? Sholat qabliyah dzuhur dan ba’diyah dzuhur adalah sholat sunnah yang masuk dalam kategori sunnah muakad, yaitu sholat yang sudah ditentukan waktunya.
-
Apa niat sholat sunnah qabliyah subuh? Ushallî sunnatas subhi rak‘ataini qabliyyatan lillâhi ta‘âlâ,'Saya shalat sunnah qabliyah subuh dua rakaat karena Allah ta’ala.'
-
Bagaimana cara sholat qabliyah dzuhur? Berikut ini adalah tata cara sholat qabliyah dzuhur dan ba’diyah dzuhur:Membaca niatTakbiratul ihramMembaca doa iftitahMembaca surat Al-FatihahMembaca surat AlquranRuku'I'tidalSujudDuduk di antara dua sujudSujud keduaBerdiri, lalu mengulang seperti rakaat pertamaMembaca tasyahud akhirSalam
-
Bagaimana cara membaca niat Sholat Dzuhur? 1. Niat sholat dzuhur untuk imamأُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى'Ushalliy fardha-dzhuhri arba’a raka’atin mustaqblilal-qiblati adaa-an imaman lillahi ta’ala.'Artinya: 'Aku berniat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.' 2. Niat sholat dzuhur makmumأُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى'Ushalliy fardha-dzhuhri arba’a raka’atin mustaqblilal-qiblati adaa-an ma’muman lillahi ta’ala.'Artinya: 'Aku berniat sholat fardhu dzuhur empat rakaat menghadap kiblat sebagai imam sebagai makmum karena Allah Ta’ala.'
-
Apa saja bacaan dalam sholat qobliyah subuh? Menurut hadis yang kami kutip dari rumaysho.com, Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca dalam dua rakaat sebelum Shubuh pada rakaat pertama dengan, 'Katakanlah, kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami…' (QS. Al-Baqarah: 136), dan pada rakaat terakhir dengan, 'Kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa kami orang-orang muslim ...' (QS. Ali Imran: 52)
-
Apa yang di maksud dengan Niat Sholat Dzuhur? Niat adalah rukun dalam sholat yang wajib dilakukan. Dalam buku berjudul Panduan Shalat Wajib & Sunnah Lengkap (2015) oleh Ust. Mukhsin Mather begini bacaan niat sholat Dzuhur yang terdiri dari 4 rakaat:
Shalat sunnah merupakan penunjang bagi shalat fardhu. Seperti diketahui, shalat adalah ibadah wajib yang harus dilakukan umat Islam.
Meski demikian, ada jenis shalat fardhu yang wajib dikerjakan dan ada shalat sunnah yang tak wajib namun jika dikerjakan akan menambah pahala.
Terdapat sejumlah shalat sunnah yang bisa ditunaikan untuk mengirim kesempurnaan shalat fardhu.
Salah satunya adalah shalat qobliyah dzuhur dan ba'diyah dzuhur.
Untuk mengetahui informasi selengkapnya, simak niat shalat qobliyah dan ba'diyah dzuhur dilansir dari berbagai sumber, Selasa (21/11).
Mengenal Qobliyah Dzuhur dan Badiyah Dzuhur
Sebagai permulaan akan dijelaskan terlebih dahulu terkait shalat sunnah. Terdapat empat kategori shalat sunnah.Pertama shalat sunnah muaqqat, di antaranya shalat dhuha, witir, syuruq, zawal, shalat ied dan rawatib (sesudah dan sebelum shalat fardhu).
Kedua shalat sunnah karena telah terjadi sesuatu (dzu sababin mutaqaddimin) contoh, shalat tahiyyatul masjid, shalat sunnah wudhu, shalat sunnah hifdhil qur'an, istisqa' dan sebagainya.
Ketiga shalat sunnah karena menginginkan sesuatu (dzu sababin mutaakhhirin) yakni shalat istikharah, shalat taubah, sebelum ihram.
Keempat, shalat sunnah mutlaq, yaitu shalat yang tidak tergantung oleh sebab maupun waktu.
Shalat qobliyah dzuhur sendiri termasuk dalam sunnah muaqqat atau shalat yang ditentukan waktunya.
Di antara shalat sunnah muaqqat adalah shalat sunnah rawatib, yakni shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu.
Termasuk di dalamnya shalat sunnah qobliyah dan ba'diyah. Dinamakan qobliyah karena shalat sunnah ini dilakukan sebelum shalat fardhu.
Lalu dikatakan ba'diyah karena shalat ini dilakukan setelah shalat fardhu.
"Diriwayatkan dari 'Aisyah, bahwasanya Nabi saw tidak pernah meninggalkan empat rakaat sebelum shalat Zhuhur dan dua rakaat sebelum shalat Shubuh." (HR. al-Bukhari dan Abu Dawud)
Melansir dari NU online, baik qobliyah dan ba'diyah sebaiknya dikerjakan secara munfarid atau sendiri dan tidak dianjurkan berjamaah.
Dasar Hukum Shalat Qobliyah Dzuhur dan Badiyah
Adapun shalat sunnah yang mengiringi shalat dzuhur, yakni qobliyah dan ba'diyah. Shalat sunnah qobliyah dzuhur empat rakaat dilakukan sebelum shalat fardhu dzuhur dengan cara dua kali salam, yaitu sekali shalat dua rakaat.
Hal tersebut atas dasar tindakan Nabi Muhammad SAW yang selalu menunaikan dan jarang sekali meninggalkannya.
Itupun sebagai petunjuk bagi umatnya bahwa empat rakaat sebelum dan sesudah dzuhur hukumnya sunnah muakkadah atau shalat sunnah yang sangat dianjurkan.
Sebuah hadits menerangkan sebagai berikut:
مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ
"Barangsiapa melaksanakan empat rakaat sebelum Dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkan baginya api neraka." (H.R. Tirmidzi)
Memiliki nama serupa, rawatib atau shalat sunnah disebelum dan sesudah fardhu, qobliyah dan ba'diyah itu kata yang mensifati (waktu dikerjakannya) shalat.
Sehingga dipahami bahwa shalat sunnah yang ditunaikan sebelum dan sesudah shalat fardhu disebut sebagai shalat Rawatib.
Jika dilaksanakan sebelum shalat fardu, maka disebut sebagai shalat sunnah Qobliyah.
Sedangkan jika dikerjakan setelah shalat fardu, maka disebut sebagai shalat sunnah Ba'diyah.
Dari Abdullah bin Mughaffal Al Muzani, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda;
بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ قَالَهَا ثَلَاثًا قَالَ فِي الثَّالِثَةِ لِمَنْ شَاءَ
Artinya: “Di antara setiap dua adzan (adzan dan iqamah) itu ada shalat (sunnah).”
Rasulullah mengulanginya hingga tiga kali. Dan pada kali yang ketiga beliau bersabda, “Bagi siapa saja yang mau mengerjakannya.”
Lalu ada juga dari Abdullah bin Umar RA yang berkata: “Aku menghafal sesuatu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berupa salat sunnat sepuluh rakaat yaitu; dua rakaat sebelum salat zuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah salat maghrib di rumah beliau, dua rakaat sesudah salat isya' di rumah beliau, dan dua rakaat sebelum salat subuh.” (HR. Al-Bukhari no. 937, 1165, 1173, 1180 dan Muslim no. 729).
Waktu Sholat Qobliyah Dzuhur dan Badiyah
Mengenai waktu pelaksanaan sholat qobliyah dzuhur dan ba'diyah dzuhur, disesuaikan berdasarkan pernyataan berikut.Ibnu Qudamah berkata: "Setiap sunah rawatib qobliyah maka waktunya dimulai dari masuknya waktu salat fardhu hingga salat fardhu dikerjakan, dan salat rawatib ba'diyah maka waktunya dimulai dari selesainya salat fardhu hingga berakhirnya waktu salat fardhu tersebut.“ (Al-Mughni 2/544).
Shalat sunah rawatib mu'akkad baik qobliyah maupun ba'diyah sangat dianjurkan untuk ditunaikan. Mengenai jumlah rakaatnya, terdapat 12 rakaat dengan pembagian.
Berikut jumlah shalat sunah rawatib muakkad, sebagaimana tertulis dalam hadist riwayat at-Tirmidzi nomor 414:
2 rakaat sebelum sholat Shubuh. 4 rakaat sebelum sholat Zuhur. 2 rakaat sesudah sholat Zuhur. 2 rakaat sesudah sholat Maghrib. 2 rakaat sesudah sholat Isya'.
Dari Aisyah RA, ia berkata; Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada salat sunah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga, (yaitu): empat rakaat sebelum zuhur, dan dua rakaat sesudahnya, dan dua rakaat sesudah maghrib, dan dua rakaat sesudah isya, dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. At-Tarmidzi no. 414, An-Nasa'i no. 1794).
Niat Sholat Qobliyah Dzuhur dan Badiyah Lengkap
Adapun bacaan niat sholat qobliyah dzuhur sebagai berikut:
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatad dhuhri rok'ataini qabliyatan mustaqbilal qiblati ada'an lillahi ta'ala
Artinya: Aku niat shalat qabliyah zuhur dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta'ala.
Hadits sebelumnya juga menyebutkan bahwa ba'diyah zuhur juga empat rakaat, yang dilakukan selepas shalat zuhur dengan dua kali salam.
Adapun bacaan niat shalat ba'diyah dzuhur sebagai berikut:
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatad dhuhri rok'ataini ba'diyyatan mustaqbilal qiblati ada'an lillahi ta'ala
Artinya: Aku niat shalat qabliyah zuhur dua raka'at menghadap kiblat karena Allah ta'ala.