Penjual Kripik Baru 3 Kali Ketemu Ibu Seumur Hidup, Dedi Mulayadi 'Ya Allah Ya Rabbi'
Merdeka.com - Kisah inspiratif seorang pemuda bernama David yang memiliki usaha berjualan kripik singkong dengan kemasan 'kekinian' menarik perhatian politikus Dedi Mulyadi.
Dalam video yang diunggah di kanal pribadinya KANG DEDI MULYADI CHANANEL, Dedi sempat memborong barang dagangan David dan mengajaknya mengobrol di mobil.
Dedi terkesan dengan perjuangan David terlebih pengalaman masa kecilnya cukup menyayat hati karena ditinggal kedua orang tuanya sejak kecil.
-
Siapa pemuda sukses usaha tauge premium? Seorang pemuda asal Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berbagi kisah inspiratifnya. Ia memilih resign dari pekerjaan mentereng di sebuah bank swasta terkenal Indonesia untuk membantu orang tua berjualan tauge premium.
-
Apa itu keripik singkong? Sesuai dengan namanya, keripik ini terbuat dari bahan dasar singkong yang diiris tipis-tipis dan digoreng hingga garing atau renyah.
-
Kenapa Sidik berjualan cilok? Sidik mengungkapkan bahwa ia menjalani pekerjaan ini karena sepi job di dunia hiburan.
-
Kenapa Sidik Eduard berjualan cilok? 'Orang bilang cuma mau nyari sensasi, orang belum tau aja, mungkin orang mikir dunia entertain sangat menjanjikan, tapi dropn-ya orang gimana nggak tau kan,' ujarnya.
-
Dimana keripik singkong sering dijual? Bagi Anda penggemar camilan keripik, tentu sudah tidak asing dengan keripik singkong.
Berkat kerja keras dan kemampuannya, David dapat bertahan hidup di Bandung lewat usaha kripik yang ia lakukan bersama rekan-rekannya. Bagaimana kisah selengkapnya? Simak berikut ini.
Pemuda Inspiratif Jual Kripik Kemasan Kekinian
Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2023 Merdeka.com
Pemuda asal Aceh bernama David menarik perhatian Dedi Mulyadi dalam video yang ia unggah belum lama ini. David terkejut setelah melihat seorang pemuda yang berjualan kripik kemasan dan menawarkan kepadanya.
Melihat kemasan yang menarik, Dedi tertarik untuk mengenal produk tersebut kepada David.
Menurut penuturan David, produk tersebut merupakan usahanya sendiri bersama teman-temannya. Bahkan, ia mengambil bahan dan mengolahnya secara sendiri sebelum ia jual ke pasar.
David mengatakan bahwa produknya sudah menjangkau supermarket namun belum terlalu dikenal publik. Sehingga ia masih mengandalkan berdagang di jalanan dengan omzet yang tak tentu.
"Sehari laku berapa?," tanya Dedi Mulyadi.
"Naik turun sih pak di 10-15 kaleng," balas David.
"Cuma ada juga yang laku satu, laku dua jadi gak semua orang bisa," tambahnya lagi.
"Kalau 20 kali 500 berarti 10 juta sehari omzetnya? Kan kalian kemasannya bagus kenapa gak masuk ke mini market," tanya Dedi Mulyadi.
"Kita udah coba di Mall Sarinah Jakarta, masuk. Cuma penjualan belum bagus-bagus amat karena belum dikenal," jelas David.
Baru 3 Kali Bertemu Ibu Kandung Seumur Hidup
Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2023 Merdeka.com
David menceritakan kisah hidupnya kepada Dedi Mulyadi. Sejak umur 3 bulan, ia sudah tinggal bersama neneknya lantaran sang ayah meninggal dan ibunya pergi merantau.
"Bapak udah gak ada, meninggal. Sejak umur 3 bulan," kata David.
"Ibunya ke mana?," timpa Dedi Mulyadi.
"Ibu merantau lagi, jadi saya 3 bulan itu bener bener sama nenek sampai sekarang," jawab David.
"Merantau cari kerja ibunya? akhirnya tinggal sama nenek, tapi biaya dari nenek atau ibunya yang merantau?," tanya Dedi.
"Dari nenek. Ibu nikah lagi sama orang Pekanbaru punya anak 3," balas David.
"Ketemu ibunya suka?," lanjut Dedi.
"Kalau dihitung baru tiga kali," jawab David.
"Ya Allah Ya Rabbi, kamu tiga kali ketemu ibu? Tiga kali ketemu ibu seumur hidup?," jawab Dedi terkaget.
"Iya. Pertama kelas 6 SD, terus kelas 3 SMP, baru setelah lulus SMA," balas David.
Merantau ke Bandung Sejak SMP
Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2023 Merdeka.com
David mendapat tawaran dari pamannya untuk ikut ke Bandung dan bersekolah di sana. Pada akhirnya David memberanikan diri untuk datang ke Bandung dan ikut pamannya hingga lulus SMA.
"Dulu ada adiknya mamah di Bandung, terus saya setelah lulus SMP saya ditawarin buat sekolah di Bandung pak di cipatat. Alhasil saya memberanikan diri mau merantau sendiri. Nenek di Aceh.
"Jadi kamu di Aceh? Nenek kamu di Aceh jadi kamu ke Bandung umur berapa?
"Setelah lulus SMP lupa umur berapa,"
"Kamu lulus SMP pergi ke Bandung berarti ninggalin nenek di Aceh?
Setelah tamat SMA, David ikut bekerja dengan pamannya. Setelah tiga tahun bekerja, David mengatakan baru sekali pulang ke Aceh.
Selama di Bandung, David tinggal di sebuah kontrakan bersama teman-temannya yang berjualan produk yang sama.
Bermimpi Untuk Kuliah di Hukum
Meski berjualan, David tetap meneguhkan mimpinya untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Dirinya sempat bercerita sempat mencoba mendaftar kuliah di Universitas Padjajaran meski belum diterima.
"Rencana kuliah. Dulu di UNPAD cuma saya coba SBMPTN gak masuk," jelas David.
Dedi Mulyadi salut dan penasaran dengan impian David yang ternyata menginginkan kuliah di jurusan Hukum.
"Oh gak masuk SBMPTN? Gak apa apa. Rencana tahun ini kan mei juni pendaftaran kuliah, rencana mau kuliah di mana? Jurusan apa?," tanya Dedi Mulyadi.
"UNLA (Universitas Langlangbuana) pak, jurusan Hukum," jawab David.
Meski nantinya berkuliah, David tetap bertekad untuk tetap berjualan dan mengembangkan bisnisnya tersebut.
(mdk/thw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan modal terbatas, Dicky merintis usaha martabak di pelataran rumahnya. Dia sempat ragu dan takut memulai usaha.
Baca SelengkapnyaTanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDialah Kristiawan, warga Jalan Polowijen II, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, pioner yang mencetuskan ide olahan kripik ‘So Kressh’.
Baca SelengkapnyaTerungkap, ada salah satu siswa SPN yang merupakan putra dari tukang penjual kicimpring, keripik khas Tanah Pasundan.
Baca SelengkapnyaSemua dilakukan semata-mata hanya karena ingin hidup tanpa merepotkan siapapun, termasuk anak-anaknya.
Baca SelengkapnyaEjekan dari teman-teman sekolahnya tak lantas menyurutkan semangatnya.
Baca SelengkapnyaAksi pria borong takjil hingga penjualnya menangis ini viral, tuai pujian warganet.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan usaha pria ini tak lain berasal dari doa dan restu orangtua.
Baca SelengkapnyaAda rahasia khusus yang ia bocorkan bagaimana usahanya bisa sukses. Paling awal, ia menyebut jika salat jadi salah satu pembuka pintu rezekinya.
Baca SelengkapnyaWalau sempat malu, namun tekad kuatnya membalas budi orang tua membuatnya bersemangat dalam berjualan dimsum di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaBiasanya, sekali stok Danang bisa membeli hingga 70 sisir pisang memenuhi kebutuhan produksi selama dua hingga tiga hari.
Baca SelengkapnyaPerjuangan keras harus ditempuh pria bernama Hadi di usianya yang masih belia.
Baca Selengkapnya