Prediksi Soeharto 24 Tahun Lalu dan Kekhawatiran di 2020
Merdeka.com - Dalam sebuah video dokumentasi yang diunggah channel Youtube HM Soeharto, "Temu Wicara Presiden Soeharto saat Pencanangan Gerakan Nasional Pelestarian Pengamalan Nilai Kepahlawanan" kita bisa menyimak langsung prediksi dan kekhawatiran Soeharto tentang masa depan Indonesia.
Video yang diambil di Surabaya 24 tahun lalu, tepatnya 23 November 1995, Soeharto memberikan penjabaran mengenai pandangannya terhadap peran remaja dan anak muda dalam globalisasi.
Di video berdurasi 16 menit lebih 50 detik itu, Presiden kedua Indonesia ini masih tampak sehat dan bersemangat memberikan nasehat. Pakaiannya juga sangat sederhana, mengenakan batik dan peci ala orang Indonesia.
-
Kenapa Presiden Soeharto mengeluarkan pernyataan kontroversial di Pekanbaru? Pidato Kontroversi Sebuah pernyataan yang disampaikan Presiden Soeharto di Pekanbaru, Riau itu bukanlah pernyataan satu-satunya. Namun, Ia kembali mengulang pernyataan tersebut pada saat peringatan Hari Jadi Kopassus.Lantas, pernyataan tersebut membuat banyak pihak yang merasa kecewa dan mengundang kritik serta cemooh dari kaum intelektual maupun tokoh militer saat itu.
-
Bagaimana Soeharto memandang tanggung jawab? “Saya tidak begitu peduli dengan batas waktu, sebagai pejabat, yang lebih diperhatikan adalah tanggung jawab. Bekerja dengan kesungguhan hati.”
-
Bagaimana cara Soeharto menghadapi hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto.
-
Kenapa Presiden Soekarno berpidato di Kotanopan? Pasca Proklamasi Kemerdekaan, kondisi pemerintahan Indonesia masih belum stabil karena banyaknya gejolak dari dalam maupun luar negeri. Akibat gejolak itu, presiden Ir. Soekarno bersama wakilnya Mohammad Hatta serta beberapa tokoh nasionalis lainnya sempat diasingkan ke Pulau Sumatra.
-
Apa yang dilakukan Soeharto saat menghadapi hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto.
-
Kapan Presiden Soekarno berpidato di Kotanopan? Bagian bawahnya terdapat tulisan 'Presiden Soekarno berdiri di tangga Pesanggrahan Kotanopan ketika berpidato pada rapat raksasa di Kotanopan 16 Juni 1948'.
Mari kita simak, apa saja nasehat, prediksi dan kekhawatiran Soeharto saat itu. Apakah masih relevan dengan kondisi Indonesia saat ini?
Nasihat Soeharto untuk Remaja Indonesia
Dikenal sebagai Bapak Pembangunan, Soeharto sangat peduli terhadap nasib anak muda penerus Indonesia. Dalam pembukaan pidatonya, Soeharto menyebutkan remaja menjadi bagian terpenting dalam pemersatu bangsa.
"Saya kira, melewat Kirab Remaja, maksudnya untuk menggembleng para remaja menjadi kader-kader bangsa, sekarang itu dilakukan kirab remaja, menjadi kader-kader yang bisa turut mempersatukeun bangsanya."
Prediksi Soeharto Tentang Globalisasi 2020
Soeharto melanjutkan, remaja dan anak muda penerus bangsa juga turut andil dan akan berperan penting dalam globalisasi."Dalam menghadapi globalisasi yang sekarang kita akan melakukan liberalisasi daripada perdagangan-perdagangan bebas untuk negara berkembang, tahun 2020, 25 tahun lagi. Anak-anak yang nanti berumur 25 tahun di 2020, berarti anak-anak usia remaja sekarang. Mungkin pelajar. Anak-anak pelajar sekarang harus disiapkan untuk mencintai tanah air."Soeharto juga menyebutkan betapa pentingnya untuk mendidik anak-anak untuk mencintai produk dalam negeri. Menurutnya, menyiapkan generasi penerus bangsa sangat penting untuk menghadapi tantangan globalisasi kelak.
Mengharapkan Penerus Bangsa di 2020 Menjadi Benteng Bangsa
Apa yang disampaikan Soeharto 24 tahun lalu, agaknya masih relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. "Anak-anak sekarang harus disiapkan untuk mencintai tanah air. Jika lantas, kelak dalam rangka kompetisi bersaing dengan bangsa lain, kita masih kurang... untuk menghadapi banjirnya barang-barang (asing) itu, maka hanya dengan mencintai tanah air, maka remaja yang nanti akan hidup di tahun 2020 bisa menjadi benteng untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa..."
Kekhawatiran Soeharto di Tengah Gelombang Globalisasi
Soeharto juga menjabarkan kekhawatirannya dalam menghadapi globalisasi kelak. Dia khawatir, apabila remaja terlena dengan produk-produk asing, akan berdampak buruk bagi keberlangsungan kehidupan bangsa Indonesia. "Kalau para pemuda kesemsem dengan produk yang murah dan baik, tapi hasil dari luar negeri. Hancur daripada bangsanya, kenapa? karena produknya (dalam negeri) tidak ada yang membeli. Pabriknya tutup, lantas tidak bisa bekerja, tidak bisa makan. Inilah yang harusnya kita persiapkan."
Nasihat dan Strategi yang Harus Dipersiapkan
Soeharto mengatakan, untuk menyelamatkan nasib bangsa, Indonesia harus mempersiapkan segalanya. Salah satunya pendidikan. Hal ini agar bangsa Indonesia bisa bersaing dengan negara lai.
"(Dari) Pendidikan, lebih-lebih perguruan tinggi, harus mampu mempersiapkeun. Bukan kita curang. Tidak. Kita menyelamatkan negara. Kita harus meningkatkan daya saing (lebih) tinggi. Dan pasti kita dapat. Senjatanya adalah mulai sekarang, nasionalisme, mencintai tanah air, mencintai produk-produk dalam negeri."
Dalam pidatonya, Soeharto tampak optimis mampu menghadapi tantangan global di 2020 kelak.
Peranan Wanita dalam Globalisasi
Bagi Soeharto peran wanita juga sangat penting dalam menghadapi globalisasi. Wanita berperan penting dalam pengambilan keputusan belanja keluarga, dan inilah yang mempengaruhi sektor ekonomi Indonesia.
"Peranan daripada wanita, banyak... Apalagi kebutuhan keluarga harusnya ditentukeun daripada kaum wanita, yang harus menentukan apa yang harus diperlukeun. Dan banyak sekali, jadi bersiaplah..."
Soeharto di 1995: Pembangunan Desa Bukan Hal Baru
"Soal pembangunan desa bukanlah hal baru, stabilitas dan pemerataan nasional, sudah dilaksanakan... pembangunan diutamakan pada pedesaan. Salah satunya impres desa."Lagi-lagi Soeharto menyebut pemuda memiliki peran penting dalam berbagai sektor keberlangsungan hidup bangsa. Salah satunya di sektor pembangunan.
Prediksi Soeharto Tahun 1995, Akankan Terjadi di Tahun 2020?
Masih dalam video tersebut, Soeharto menyebutkan hasil dan kesiapan Indonesia dalam menghadapi tantangan global. "Sekarang, pangan sudah bisa swasembada, sandang sudah ada di mana-mana, papan sedang berjalan. Dan, memang, tenaga kerja yang merupakan tantangan luar biasa... Tiap tahun bertambah... 2.5 juta tiap tahun..."Dilansir dari laman Ekonomi Bisnis, awal tahun 2019, angkatan kerja naik 2.24 juta orang. Angka ini tak jauh berbeda dengan angka yang disebutkan Soeharto 24 tahun silam. Prediksi dan kekhawatiran Soeharto 24 tahun lalu, ternyata masih menjadi kekhawatiran bangsa hingga saat ini. (mdk/snw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sidang terbuka Institut Pertanian Bogor, dalam rangka Dies Natalis ke-60, di Kampus IPB Dramaga Bogor.
Baca SelengkapnyaPidato pertama disampaikan sekitar pukul 09.00 WIB, kedua pukul 13.00 WIB.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaQuick count sejumlah lembaga survei menempatkan Prabowo Gibran sebagai juara pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKetua MPR Bambang Soesatyo menyampaikan pidato dalam sidang tahunan di Gedung MPR/DPR, Jakarta pada Jumat, 16 Agustus2024.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Jokowi mengingatkan tantangan masa depan kepada para perwira TNI-Polri. Termasuk soal kondisi geopolitik saat ini.
Baca SelengkapnyaBamsoet juga berencana akan bertemu dengan para kandidat calon presiden pada Pilpres 2024 yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaSoeharto presiden kedua Republik Indonesia dengan masa jabatan terlama yang pernah berkuasa.
Baca SelengkapnyaPISA skor Indonesia itu masih di bawah 500, ranking ke-72.
Baca SelengkapnyaTantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, 30 tahun merupakan momentum perubahan sistem pemerintahan
Baca SelengkapnyaPetisi dilakukan karena pidato Soeharto dianggap kontroversial.
Baca Selengkapnya