Ragam Pewarna Makanan Buatan, Mulai dari yang Aman hingga Berbahaya
Merdeka.com - Pewarna makanan buatankerap digunakan untuk memberikan efek warna pada berbagai jenis makanan. Mulai dari makanan ringan hingga makanan berat yang biasa dikonsumsi oleh manusia.
Hal ini bertujuan agar membuat tampilan makanan jauh lebih menarik dan menggugah selera. Pewarna makanan umumnya digunakan di beberapa makanan ringan seperti kue, minuman dan masih banyak lagi.
Pewarna makanan ini juga tersedia dalam banyak pilihan varian dan bisa digunakan di berbagai produk olahan makanan. Pewarna makanan banyak dijual di pasaran mulai bahan kimia hingga pewarna yang terbuat dari bahan alami.
-
Apa saja jenis pewarna makanan sintetis yang berbahaya? Blue 1: Pewarna ini sering digunakan dalam minuman, permen, dan produk roti. Beberapa penelitian menunjukkan adanya potensi risiko kanker yang kecil dan kemungkinan pengaruh negatif terhadap neuron.
-
Kenapa pewarna makanan berbahaya? Meskipun banyak pewarna makanan yang aman, ada 11 jenis yang perlu dihindari.
-
Kenapa pewarna makanan sintetis berbahaya? Pewarna makanan ini dapat menyebabkan efek samping yang merugikan, termasuk reaksi alergi, asma, urtikaria, gangguan perilaku, dan bahkan kanker.
-
Bagaimana pewarna makanan sintetis mempengaruhi anak-anak? Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dapat mengonsumsi hingga 100 mg pewarna makanan per hari, padahal hanya 30 mg sudah cukup untuk memicu masalah perilaku.
-
Apa manfaat utama dari pewarna makanan alami? Dengan menggunakan pewarna alami dari bahan-bahan tersebut, Anda tidak hanya memberikan variasi warna pada makanan tetapi juga memberikan kontribusi positif untuk kesehatan tubuh.
-
Dimana pewarna alami digunakan? Dengan makin tercemarnya lingkungan hidup, saat ini di beberapa negara dunia produk pewarna alam yang lebih ramah lingkungan jauh diterima dari pada pewarna sintetis.
Berikut adalah pewarna makanan buatan yang berhasil Merdeka.com rangkum pada Jumat (24/12/21).
Pewarna Makanan Buatan yang Aman Digunakan
Ada banyak pewarna makanan yang sebenarnya dijual di pasaran. Pewarna ini digunakan sebagai pewarna makanan dan minuman agar terlihat lebih menarik untuk dinikmati. Pewarna makanan ini berasal dari zat kimia atau pun buatan.
Berikut adalah beberapa pewarna makanan buatan yang boleh digunakan untuk mewarnai makanan serta minuman dan bisa dikonsumsi dengan kadar tertentu:
1. Tartrazin
2. Kuning kuinolin
3. Kuning FCF
4. karmoisin
5. Ponceau
6. Eritrosin
7. Merah allura
8. Indigotin
9. Biru berlian FCF
10. Hijau FCF
11. Coklat HT
Pewarna yang sudah disebutkan tersebut merupakan jenis pewarna makanan yang bisa dikonsumsi dan ditambahkan pada minuman atau pun makanan. Akan tetapi penggunaannya juga disarankan untuk tak terlalu berlebihan karena telah dibuat dengan bahan kimia yang dicampur dengan bahan kimia lainnya segingga menghasilkan warna berbeda.
Pewarna Makanan Buatan yang Berbahaya
Rhodamin BSalah satu pewarna makanan buatan yang berbahaya adalah rhodamin B, ini merupakan pewarna makanan buatan atau sintetik berbentuk kristal dan memiliki warna hijau atau ungu kemerahan. Pewarna ini biasanya digunakan untuk mewarnai tekstil, kertas atau produk kosmetik.
Sehingga apabila dikonsumsi atau dituangkan ke dalam makanan dan minuman akan sangat berbahaya jika tertelan oleh tubuh manusia.
Metanil YellowMetanil yellow merupakan pewarna makanan sintetik yang mempunyai warna kuning kecokelatan dan bisa larut dalam air dan juga alkohol. Metanil yellow biasanya akan berbentuk serbuk dan sering digunakan untuk mewarnai tekstil, kertas, tinta, kulit, cat, plastik dan banyak lagi.
Alura Red
Pewarna makanan berbahaya berikutnya adalah alura red atau red 40 yang mengandung benzidene yang disinyalir bersifat karsinogen atau mampu memicu kanker. Sampai saat ini alura red masih kerap digunakan pada beberapa makanan dan minuman yang ada di pasaran.
Menurut FDA, takaran aman untuk penggunaan alura red ialah 7 miligram per kilogram berat badan tubuh Anda.
Sunset YellowSelanjutnya adalah pewarna makanan buatan yang dicurigai juga berbahaya saat dikonsumsi berlebih oleh tubuh manusia. Menurut FDA, takaran aman untuk pewarna yang satu ini ialah 3,75 miligram per kilogram berat badan.
Itu merupakan ragam pewarna makanan buatan yang berhasil dirangkum oleh Merdeka.com. Diharapkan akan membantu Anda untuk lebih waspada dalam menggunakan bahan-bahan tersebut. Karena pewarna buatan juga terdiri dari yang aman hingga yang berbahaya apa bila tertelan dan dikonsumsi oleh manusia.
Pewarna Alami
PandanDaun pandan merupakan salah satu bahan pewarna alami yang bisa digunakan. Pandan memiliki warna hijau alami. Selain memberi kesan segar pada tampilan makanan, ini juga akan memberikan khas wangi untuk makana.
Buah Naga©2019 Merdeka.com/Pixabay
Pewarna alami selanjutnya yang bisa digunakan adalah buah naga. Buah naga akan memberikn warna merah mentega alami pada makanan Anda. Ini sangat cocok dijadikan untuk mewarna makanan atau pun camilan bagi keluarga Anda.
Rosela©2012 Merdeka.com/Shutterstock/29september
Selanjutnya ada tanaman Rosela yang sering ditemui di Indonesia. Ini bisa dijadikan tanaman herbal atau tanaman hias sekaligus loh. Bagian yang dijadikan pewarna alami adalah kelopak bunganya. Ini akan menghasilkan warna merah karena dilansir mengandung pigmen antosianin.
Kunyit©Shutterstock
Selanjutnya adalah kunyit yang merupakan rempah-rempah dan juga bisa dijadikan sebagai pewarna alami. Kunyit akan memberikan warna alami berwarna kuning pada makanan. (mdk/bil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah beberapa jenis pewarna makanan berbahaya yang perlu dihindari untuk kesehatan Anda dan dampaknya.
Baca SelengkapnyaPewarna makanan memang menarik dan menggugah selera. Namun perlu kehati-hatian dan ketelitian dalam melihat lebel makanan menghindari zat pewarna berbahaya.
Baca SelengkapnyaMakanan yang berwarna-warni tidak hanya menggugah selera, tetapi juga memberikan sensasi yang lebih menarik bagi lidah.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mulai beralih menggunakan pewarna alami yang tidak hanya aman tetapi juga menyehatkan bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaSakarin, aspartam, siklamat, sukralosa, acesulfame potassium, sorbitol, dan neotam adalah beberapa contoh pemanis buatan yang sering hadir dalam produk makanan.
Baca SelengkapnyaDengan mengetahui jenis-jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi makanan tersebut.
Baca SelengkapnyaAdapun bahaya yang ditimbulkan ke tubuh manusia bersifat akumulatif atau tidak langsung terasa.
Baca SelengkapnyaMeski beberapa pengawet makanan diijinkan, namun perlu bijak dalam mengonsumsinya, karena jika terlalu berlebihan akan merusak kesehatan.
Baca SelengkapnyaMeski dianggap lebih baik, namun konsumsinya yang berlebihan dapat membawa dampak buruk. Apalagi dengan banyaknya pemanis buatan dalam makanan anak-anak.
Baca SelengkapnyaBerbagai pewarna pada makanan bisa menyebabkan dampak pada kesehatan termasuk efek alergi.
Baca SelengkapnyaAnda perlu membatasi dan menghindari makanan enak ini agar tidak berbahaya bagi tubuh
Baca SelengkapnyaBeberapa jenis makanan yang mungkin tampak tidak berbahaya bagi anak-anak, sebenarnya dapat memiliki efek merugikan pada perkembangan otak mereka.
Baca Selengkapnya