Sosok Dokter Terawan, Dua Kali Dipecat IDI Disayang Jenderal-Jenderal TNI
Merdeka.com - Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dipecat dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Pemberhentian ini berdasarkan keputusan Muktamar XXXI PB IDI yang diselenggarakan di Kota Banda Aceh pada 22 hingga 25 Maret 2022 lalu.
Rupanya, ini bukanlah kali pertama bagi Terawan diberhentikan dari keanggotaan IDI. Pada tahun 2018 lalu, hal ini juga pernah terjadi pada dokter berpangkat Letnan Jenderal itu.
Meski begitu, Terawan nyatanya merupakan sosok dokter yang disayang oleh banyak jenderal-jenderal TNI. Mulai dari SBY hingga Hendropriyono. Simak ulasannya:
-
Siapa yang dipecat? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Siapa yang dipecat dari pekerjaannya? Pada 19 September, bank tersebut mengumumkan pemutusan hubungan kerja Shi dan pengeluaran dirinya dari Partai Komunis China setelah dilakukan penyelidikan terkait masalah tersebut, menurut laporan dari media China, Securities Times.
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Siapa yang dipecat Kejagung? Jaksa Agung ST Burhanuddin memecat Kajari Bondowoso, Jawa Timur Puji Triasmoro dan Kasie Pidsus Alexander Kristian Diliyanto Silaen karena diduga terlibat korupsi.
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
Terawan Sudah Pernah Dipecat Dua Kali
Rupanya, ini bukanlah kali pertama bagi Terawan Agus Putranto namanya dicoret dalam daftar anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Pada tahun 2018 lalu, Terawan juga diduga melakukan pelanggaran kode etik kedokteran berat.
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) menduga, dokter yang identik dengan terapi Brain Washing melalui metode diagnostik Digital Substraction Angiography (DSA) itu sudah berlebihan dalam mengiklankan diri.
©2020 Liputan6.com/JohanTallo
Menurut MKEK, tidak sepatutnya dokter Terawan mengklaim tindakan cuci otak itu sebagai tindakan pengobatan (kuratif) dan pencegahan (preventif) stroke iskemik.
Apalagi, Terawan menjanjikan kesembuhan setelah menjalankan tindakan cuci otak (brain washing). Padahal, terapi tersebut belum ada bukti ilmiah atau Evidence Based (EBM).
Terawan Disayang Jenderal
Meski terapi cuci otak yang digagas Terawan menimbulkan pro-kontra di kalangan dokter, namun sosok mantan dokter kepresidenan itu justru disayang oleh para jenderal-jenderal.
Salah satunya ialah Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY justru pernah mengatakan, bahwa ada ribuan orang merasa tertolong dengan pengobatan yang dilakukan Terawan. "Banyak yang merasa ditolong. Saya punya sahabat, seorang pemimpin dunia, saya tidak perlu sebut namanya. Dia memiliki keluhan di bagian kepala. Berobat ke dua negara tetangga kita yang dianggap maju di bidang kedokteran tidak sembuh. Akhirnya datang ke Jakarta. Karena dia seorang PM, dokter Terawan sempat menyampaikan kepada saya, saya sampaikan silakan sesuai dengan yang berlaku selama ini. Singkat kata, sahabat saya itu sembuh," ungkap SBY dalam rekaman video yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Prabowo Subianto
Selain SBY, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto juga pernah menyebeut Terawan sebagai aset bangsa yang memiliki terobosan di bidang medis dan teknologi. Ia bahkan mengaku sebagai pasien yang berhasil diselamatkan oleh Mantan Menteri Kesehatan itu ketika menderita vertigo. "Saya ini sudah tiga kali diterapi dr terawan, jadi saya merasa prihatin, saya kaget. Tanpa mencampuri urusan IDI, saya kira dokter Terawan adalah putra bangsa yang luar biasa, harusnya bangga. Banyak orang luar negeri datang ke sini, kita punya sesuatu terobosan di bidang kedokteran yang dirintis oleh seorang putra bangsa," tutur Prabowo di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (5/4/2018), seperti dikutip dari Liputan6.
AM Hendropriyono
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Hendropriyono juga pernah angkat bicara soal pro-kontra metode brain wash dokter Terawan. Jenderal purnawirawan angkatan darat itu bahkan menyebut, jika Terawan pernah menyelamatkan nyawanya. "Tanpa ragu saya langsung ke Terawan. 45 menit langsung seger. Keluarga yang nonton di jendela tepuk tangan, dia terbuka, bisa dilihat. Sekarang saya bisa lari, angkat besi, saya masih joging sama cucu. Kalau enggak saya udah tepar," kata Hendropriyono pada Liputan6 pada tahun 2018 lalu.Bagi Hendropriyono, apa yang ditemukan Terawan cukup membantu pengembangan dunia medis, yaitu Digital Substraction Angiography (DSA) modifikasi Terawan atau populer disebut metode "cuci otak". Oleh sebab itu, pada 2015 lalu Terawan mendapat anugerah penghargaan dari Hendropriyono Strategic Colsuting terkait temuannya itu.
Mantan Kasad Jenderal TNI Mulyono pernah Sesalkan Keputusan IDI
Pada pemecatan Terawan dari IDI pada tahun 2018 lalu, Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono juga sempat menyesalkan keputusan tersebut. Mantan Pangkostrad itu juga mengaku heran kenapa IDI menilai Terawan melakukan pelanggaran etik setelah menerapkan metode 'cuci otak'. Padahal menurutnya, selama ini banyak pasien yang sembuh dari penyakitnya setelah dirawat Terawan. "Sekarang saya tanya, dokter melakukan pengobatan, yang salah di mana? kecuali yang diobati mati kabeh. Gimana? yang diobati merasa nyaman, enak, sembuh, dan sebagainya. Nah, itu berarti kan ilmunya bener," kata Mulyono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/4/2018).
Terawan Diberhentikan dari Anggota IDI
©2020 Merdeka.com
Kali ini, pemberhentian Terawan dari keanggotan IDI merujuk pada surat tim khusus MKEK Nomor 0312/PP/MKEK/03/2022. Melalui surat tersebut diputuskan dan ditetapkan tiga hal.Pertama, meneruskan hasil keputusan rapat sidang khusus MKEK yang memutuskan pemberhentian permanen Terawan Agus Putranto sebagai anggota IDI.Kedua, pemberhentian Terawan dilaksanakan oleh PB IDI selambat-lambatnya 28 hari kerja. Ketiga, ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan yakni 25 Maret 2022.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koorsahli Panglima TNI, Mayjen TNI Dadang Arief sedih harus meninggalkan Kodam III/Siliwangi, namun lebih sedih ketika melihat Persib kalah terus.
Baca SelengkapnyaUsai ditegur oleh Mayor Teddy, si dokter tersebut nampak pasrah sambil bersandar di tembok.
Baca SelengkapnyaMayor Teddy menegur dokter militer Gunawan Rusuldi yang ternyata sosoknya bukan orang sembarangan.
Baca SelengkapnyaSoeharto marah dan dendam dilengserkan. Ada sejumlah orang dia cap sebagai pengkhianat.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengaku bersyukur polemik pemecatan Dekan FK Unair selesai setelah Budi Santoso kembali diangkat sebagai dekan.
Baca SelengkapnyaMenkes mengatakan, pencopotan dekan FK Unair tersebut bukan wewenang dirinya
Baca SelengkapnyaPDIP memecat dua kadernya Tia Rahmania dan Rahmad Handoyo.
Baca SelengkapnyaKabar mendadak tersebut berawal dari pernyataan Prof. Budi Santoso yang beredar di WhatsApp Group (WAG) Dosen FK Unair pada Rabu 3 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaDekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Budi Santoso dicopot dari jabatannya usai menolak dokter asing.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi, pihak rumah sakit hingga Kemenkes sudah turun tangan menyelidiki penyebab pasti kematian Dokter ARL.
Baca SelengkapnyaKadispenad mengatakan pria dalam video itu adalah James Makapedua. Dipastikan pula, James sudah diberhentikan dengan tidak hormat dari dinas keprajuritan TNI AD
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.
Baca Selengkapnya