Sosok Omar A, Hacker Palestina Pembobol Iron Dome Israel Diculik Agen Mossad di Malaysia Diselamatkan Intelijen Turki
Cerita Omar A sosok hacker Palestina yang sempat ditahan agen Mossad Israel dan diselamatkan oleh Turki.
Cerita Omar A sosok hacker Palestina yang sempat diculik dan disiksa agen Mossad Israel dan diselamatkan oleh Turki.
Sosok Omar A, Hacker Palestina Pembobol Iron Dome Israel Diculik Agen Mossad di Malaysia Diselamatkan Intelijen Turki
Pihak intelijen Israel memburu hakcer jenius asal Palestina bernama Omar A.
Omar A telah berhasil membobol sistem pertahanan udara negeri Zionis, Iron Dome. Intelijen Israel, Mossad sempat menahan dan menculik Omar di Malaysia.
Namun, Organisasi Intelijen Turki (MIT) berhasil menyelamatkannya.
Berikut ulasan selengkapnya tentang sosok Omar A, Minggu (26/11).
Lakukan Penyusupan Lewat Peretasan Ponsel Android
Di tahun 2015 dan 2016 Omar mengacaukan Iron Dome Israel dengan membantu Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas Palestina, untuk melakukan peluncuran serangan roket ke Israel. Pria lulusan program komputer dari Universitas Islam Gaza ini menjadi buronan Mossad sejak saat itu.
Melansir dari laman Daily Sabah, Omar ialah arsitek software peretasan untuk Kementerian Dalam Negeri Gaza yang berhasil menyusup ke ponsel Android. Kebolehannya ini membuat Israel berupaya menjebak Omar melalui tawaran kerja perusahaan perangkat lunak Norwegia tepatnya di tahun 2019 lalu.Namun dengan tegas Omar menolak tawaran pekerjaan ini karena adanya dugaan keterlibatan Israel hingga ia pindah ke Istanbul, Turki di tahun 2020. Mossad tak henti melakukan pencariannya hingga ke negara pendukung Palestina ini.
Diketahui, agen Mossad bernama Raed Ghazal mencoba menghubungi Omar pada April 2021 mengaku sebagai manajer urusan hak asasi manusia perusahaan Perancis, Think Hire dan menawarkan pekerjaan pada Omar.
Atas penawaran ini, pihaknya berhasil mewawancarai Omar sebanyak dua kali di Istanbul.
Tawaran gaji senilai 10 ribu dolar pada Omar dilakukan agar sang hacker melakukan coding perangkat lunak.
Omar pun menerima tawaran itu. Kemudian pada Juni 2022 agen Mossad yang lain menyamar sebagai Nikola Radonij menghubungi Omar dan kembali menawarkan pekerjaan di Brasil dan Istanbul.
Ternyata Radonij dan tiga teman agen Mossadnya membujuk Omar bekerja sama dalam proyek online dan membujuknya ke luar negeri, namun sebenarnya Mossad mempunyai tujuan membawanya ke Tel Aviv untuk diinterogasi.
Turki Pasang Badan
Omar hampir menerima tawaran tersebut. Namun pihak MIT menghubungi Omar dan memberikan peringatan penyamaran para agen Mossad itu. Usai berhasil digagalkan, Mossad tetap mengincarnya hingga pada 22 September 2022 ada momen ketika Omar A berlibur ke negeri jiran Malaysia.
Departemen intelijen MIT cabang Istanbul akhirnya kembali turun tangan. MIT kemudian melacak keberadaan Omar lewat alat pelacak yang diinstal di ponsel. Alat pelacak itu sebelumnya diinstal MIT guna mencegah potensi penculikan apabila Omar berada di luar negeri.
Ternyata, Omar benar diculik saat berada di Kuala Lumpur, Malaysia dan dibawa ke sebuah kabin sekitar 50 km dari ibu kota Malaysia.
Dia diinterogasi dan disiksa oleh pelaku yang bekerja untuk Mossad.
Tim Mossad Tel Aviv lalu ikut bergabung dalam interogasi dengan menggunakan panggilan video.
Omar ditanya tentang metode apa yang digunakan untuk membobol Iron Dome dan software peretasan berbasis Android yang dikembangkan.
Berhasil Diselamatkan
Setelah mengetahui Omar diculik, Intelijen Turki langsung menghubungi pihak berwenang di Malaysia dan memberitahukan lokasinya disekap.
Pasukan keamanan Malaysia kemudian langsung menggerebek lokasi penyekapan dan menyelamatkan Omar A.
Sebanyak 11 orang tersangka ditangkap atas penculikan tersebut.
Akhirnya, Omar dikembalikan ke Turki dan dibawa ke rumah persembunyian yang sudah disiapkan oleh MIT.