Viral 2 Rumah Penghapal Alquran Selamat dari Banjir Bandang di Tanah Datar Sumbar, Padahal Sekelilingnya Porak Poranda
Potret dua rumah milik penghafal Al-Quran masih berdiri kokoh setelah banjir bandang.
Potret dua rumah milik penghafal Al-Quran masih berdiri kokoh setelah banjir bandang.
Viral 2 Rumah Penghapal Alquran Selamat dari Banjir Bandang di Tanah Datar Sumbar, Padahal Sekelilingnya Porak Poranda
Banjir bandang terjadi di kawasan Simpang Manunggal, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu 11 Mei 2024.Bencana tersebut mengakibatkan rumah dan ratusan hektare lahan sawah milik warga hancur akibat sapuan material banjir.
Dari banyaknya bangunan rusak, ada dua rumah yang masih berdiri kokoh di antara reruntuhan sisa banjir.
Disebutkan, jika dua rumah yang tidak terdampak itu ialah milik para penghapal Al-Quran. Simak ulasannya:
Sisa Rumah Setelah Banjir Bandang
Melansir dari akun Tiktok @nurikhwan, membagikan video merekam potret satu rumah yang masih berdiri kokoh setelah banjir bandang menerjang.
"Rumah ustadz yang selamat dari banjir bandang di daerah Lima Kaum Batu Sangkar," tulis keterangan unggahan.
Rumah milik seorang pria yang diketahui bernama Edi Candra itu selamat dari bencana banjir bandang yang menerjang.
Bangunan dengan cat berwarna hijau itu seolah tidak tersentuh oleh banjir dan masih berdiri kokoh.
Bahkan, bagian dalam rumah masih bersih dan tidak ada air maupun material banjir yang masuk ke dalam.
Padahal, disebutkan jika rumah tersebut berada di sisi sungai yang menjadi aliran banjir bandang dengan jarak hanya 20 meter saja.
Kondisi rumah Edi itu sangat berbeda dengan sejumlah bangunan yang ada di sekitarnya.
Dalam video, dikatakan jika Edi sekeluarga merupakan penghapal atau hafiz Quran.
Rumah Berdiri Kokoh Usai Banjir
Di video lain yang diunggah akun @kiyowwo, membagikan potret sebuah rumah yang juga masih berdiri kokoh pasca banjir bandang terjadi.
Melalui kolom komentar, diketahui jika rumah tersebut merupakan milik seorang penghapal Al-Quran bernama Ayu.
Rumah berwarna oranye itu masih berdiri kokoh saat beberapa bangunan di sekitarnya sudah rata dengan tanah.
Sementara 159 unit lainnya mengalami rusak berat.
Tak hanya itu, banjir juga merusak sekitar 415 hektare lahan pertanian di Kabupaten Tanah Datar.
Presiden Joko Widodo pun memerintahkan Kementerian PUPR untuk segera membangun relokasi rumah warga yang terdampak banjir.