Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Alasan Indonesia kekurangan pilot

4 Alasan Indonesia kekurangan pilot federasi pilot. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Dalam lima tahun ke depan, Indonesia bakal kekurangan 700 pilot per tahun. Paling tidak, data dari Kementerian Perhubungan, Indonesia harus memiliki 3.000 penerbang baru. Banyak masalah di dalam negeri, untuk merekrut calon pilot dari anak bangsa. Kementerian Perhubungan pun harus berpikir keras, agar pilot asing tidak menjamur di dalam negeri.

Bukan hanya pilot untuk pesawat yang berjadwal, pilot untuk tidak berjadwal pun Indonesia harus kerja keras memenuhi pasar. Seperti untuk pilot helikopter khusus industri perminyakan dana lainnya.

Padahal, aktivitas penerbangan di Indonesia termasuk terpadat di dunia. Salah satu faktor pendorongnya yakni pertumbuhan penumpang pesawat di Indonesia yang tercatat nomor 8 tertinggi di dunia.

Orang lain juga bertanya?

Namun, kondisi ini tidak dibarengi dengan meningkatnya layanan bandara. Paling tidak, 1000 penerbangan berjadwal, melintas di langit Indonesia. Lantas apa saja yang bikin Indonesia tidak bisa mencetak tenaga profesional tersebut? Berikut ulasannya.

Lulusan minim

Kementerian Perhubungan mengaku hanya bisa menyiapkan anggaran sekitar 3 triliun untuk mengembangkan SDM transportasi. Dana tersebut, harus dibagi untuk sektor udara, laut dan darat. Pemerintah berharap, semakin tumbuhnya sekolah transportasi di Indonesia untuk menghasilkan pilot handal. "Anggaran untuk swasta kita enggak ikut campur ya," kata Pelaksana Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Santoso Edi Wibowo, Senin (22/9).Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Yurlis Hasibuan mengakui adanya persoalan kekurangan tenaga pilot tersebut. Dia mengatakan, dalam satu tahun STPI bisa meluluskan 150 pilot. Jumlah yang sama juga dihasilkan sekolah penerbangan swasta. "Kebutuhan kami 600 pilot. Nah, yang lain dicarikan dari tenaga asing," katanya beberapa waktu lalu.

Susah cari calon kompeten

Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Udara Santoso Edi Wibowo mengaku, perihal pengembangan SDM. Misalnya, untuk wilayah Papua, pihaknya telah bekerja sama dengan UP4B (unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat).Namun, memang diakui saat rekrutmen awak perhubungan khusus dari Papua Barat dan Papua, pihaknya hanya dapat meloloskan 80 orang dari 100 yang dibutuhkan. "Kita butuh 100 orang dari Papua Barat dan Papua, ternyata susah," katanya. Pemerintah mengaku sudah melakukan beberapa langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut. Misalnya, pada tahun 2013, Kemenhub sudah mendirikan sekolah penerbangan di Banyuwangi, yakni Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (LP3).

Pendidikan lama

Untuk mencetak penerbang handal untuk pesawat komersil membutuhkan waktu pendidikan yang cukup lama. Siswa harus memenuhi jam terbang yang lumayan tinggi. Sedangkan, pertumbuhan industri penerbangan dalam negeri semakin meningkat tajam.

"Sekarang kita kejar. Kan mencetak pilot itu kan enggak seperti mencetak mobil. Minimal 1,5 tahun. Kendalanya ya antara pasokan dan kebutuhan, enggak cocok," kata Pelaksana Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Santoso Edi Wibowo, Senin (22/9).

Pertumbuhan maskapai tinggi

Jumlah pilot dalam negeri, sampai saat ini belum bisa mencukupi kebutuhan maskapai penerbangan yang tumbuh sangat cepat. Dibandingkan SDM. Kondisi ini, membuat banyak maskapai penerbangan harus mempekerjakan pilot dari luar negeri."Kalau kita berusaha meminimalisir memang susah karena kita berusaha ngejar. Karena pesawat yang datang tuh banyak. Lion pesan berapa? Garuda pesan berapa? 1 pesawat itu kita butuh 5 set atau sekitar 10 orang," ujar Pelaksana Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Santoso Edi Wibowo, Senin (22/9).

(mdk/arr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Incar Bisnis Penerbangan Charter, BBN Airline Datangkan 4 Pesawat Boeing 737
Incar Bisnis Penerbangan Charter, BBN Airline Datangkan 4 Pesawat Boeing 737

Diharapkan ke depannya, BBN Airlines Indonesia dapat terus menambah jumlah armada dan memenuhi permintaan penerbangan domestik & internasional.

Baca Selengkapnya
Pelaku Industri Makin Medesak Butuh Orang-orang Hebat Bidang Digital
Pelaku Industri Makin Medesak Butuh Orang-orang Hebat Bidang Digital

Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.

Baca Selengkapnya
Jokowi Target Jumlah Pengangguran Berkurang di 2025, Indef: Sulit Tecapai Jika Industri Tidak Tumbuh
Jokowi Target Jumlah Pengangguran Berkurang di 2025, Indef: Sulit Tecapai Jika Industri Tidak Tumbuh

Selain menurunkan tingkat pengangguran terbuka, pemerintah juga meminta agar di masa presiden terpilih Prabowo Subianto, angka kemiskinan juga turun.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Utama yang Buat Harga Tiket Pesawat Mahal di Indonesia
Ternyata, Ini Penyebab Utama yang Buat Harga Tiket Pesawat Mahal di Indonesia

Menurut Sandiaga, untuk menurunkan harga tiket pesawat, dibutuhkan tambahan 700 pesawat.

Baca Selengkapnya
Akhirnya, Menhub Budi Buka-bukaan soal Penyebab Fenomena Bandara Kosong di Indonesia
Akhirnya, Menhub Budi Buka-bukaan soal Penyebab Fenomena Bandara Kosong di Indonesia

Menhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Datangkan Dua Pesawat Baru dari Boeing, Pelita Air Lebih Pilih Airbus
Garuda Indonesia Datangkan Dua Pesawat Baru dari Boeing, Pelita Air Lebih Pilih Airbus

Penambahan armada ini seiring meningkatnya permintaan masyarakat akan jasa penerbangan.

Baca Selengkapnya
Data Kemenhub: Jumlah Armada Pesawat di Indonesia Dulu Mencapai 800 Unit, Kini Tinggal 450 Unit
Data Kemenhub: Jumlah Armada Pesawat di Indonesia Dulu Mencapai 800 Unit, Kini Tinggal 450 Unit

Meskipun masih jauh dari jumlah ideal sebelum pandemi, pemulihan ini memberikan harapan bagi industri penerbangan untuk kembali bangkit.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Saja Tak Cukup Buat Indonesia Jadi Negara Maju di 2045, Apa Hal Lainnya?
Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Saja Tak Cukup Buat Indonesia Jadi Negara Maju di 2045, Apa Hal Lainnya?

Airlangga mengatakan, untuk mewujudkan visi Indonesia emas, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kekuatan pertama.

Baca Selengkapnya
Alternatif Penerbangan Nyaman untuk Jelajahi Pariwisata Indonesia
Alternatif Penerbangan Nyaman untuk Jelajahi Pariwisata Indonesia

Pesawat yang ke-10 dan ke-11 akan tiba di minggu ke-4 November 2023.

Baca Selengkapnya
Prabowo Datangkan 18 Unit Lagi, Total Indonesia Punya 42 Jet Tempur Rafale dari Prancis
Prabowo Datangkan 18 Unit Lagi, Total Indonesia Punya 42 Jet Tempur Rafale dari Prancis

Prabowo resmi melakukan kontrak ketiga jet tempur Rafale dari Prancis sebanyak 18 unit.

Baca Selengkapnya
Sudah Cukupkah Alutsista ‘Sayap Pelindung Tanah Air’ Menjaga Langit Indonesia?
Sudah Cukupkah Alutsista ‘Sayap Pelindung Tanah Air’ Menjaga Langit Indonesia?

Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menhub Pertimbangkan Naikkan Tarif Batas Atas, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal
Menhub Pertimbangkan Naikkan Tarif Batas Atas, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal

Menurut Menhub Budi, ada empat faktor utama yang membuat batas tarif pesawat melonjak.

Baca Selengkapnya