Alokasi Peremajaan Komoditas Kelapa dan Kakao Menurun di 2019
Merdeka.com - Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Irmijati Rachmi, mengatakan bahwa peremajaan dan perluasan untuk komoditas kelapa dan kakao dari rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019 mengalami penurunan. Sementara, untuk karet mengalami kenaikan.
Irmijati mengatakan, rencana alokasi APBN 2018 untuk peremajaan dan perluasan komoditas kakao ditetapkan sebesar 11.800 hektar, sedangkan alokasi pada APBN 2019 mengalami penurunan menjadi 7.730 hektar. Begitu juga untuk komoditas kelapa, dari yang sebelumnya 27.350 hektar di 2019 menjadi 13.900 hektar.
"Kakao turunnya 30 persen dari 11.800 tahun ini, jadi 7.700. Kelapa separuh dia dari 28 ribu tinggal 14 ribu, jadi 50 persen. Itu turun jika dibandingkan tahun lalu, karena ketersediaan anggaranya ya segitu-gitu, menyesuaikan alokasi anggaran," kata Irmijati saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (27/12).
-
Kenapa Kemnaker minta anggaran pertanian dinaikkan? 'Kuncinya cuma satu Pak dan tidak bisa ditawar-tawar yaitu anggaran. Bapak harus Ingatkan semua pihak bahwa bapak punya posisi tawar untuk menambah anggaran agar lebih baik. Negara tidak ada salahnya menambah anggaran pertanian. Mohon maaf Pak, kita sampai 50 tahun lagi pindah ibukota enggak apa-apa, tetapi kalau kelaparan 2 tahun saja bisa bubar kita pak,' ujar Alimin, Rabu (8/11).
-
Bagaimana pohon kakao berkembang? Penelitian ini mengonfirmasi bahwa genus Theobroma memiliki cukup waktu untuk melakukan diversifikasi genetik, dengan setiap populasi liar beradaptasi dengan habitat lokalnya.
-
Mengapa Sumatera Utara cocok menanam kakao? Budidaya kakao merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki potensi ekonomi tinggi, khususnya di negara-negara tropis seperti Indonesia.
-
Apa komoditi perkebunan yang dibudidayakan? Masa kolonial Belanda di Indonesia banyak ditemui berbagai macam perkebunan milik swasta yang menjadi sumber penghasilan yang begitu besar saat itu. Sebut saja Tembakau dan Karet, dua komoditi ini harganya tinggi di pasaran.
-
Kenapa Kementan tambah alokasi pupuk? 'Karena itu kita usulkan alokasi pupuk bersubsidi ditingkatkan dari 4,73 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Kita berupaya terus untuk menambah alokasi pupuk bersubsidi, sesuai dengan arahan Presiden dan saat ini telah disetujui oleh DPR untuk mengembalikan alokasi pupuk subsidi menjadi 9,55 juta ton,' jelas Mentan Amran, Kamis (2/5/2024).
-
Apa manfaat utama menanam kakao? Budidaya kakao merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki potensi ekonomi tinggi, khususnya di negara-negara tropis seperti Indonesia. Dengan teknik budidaya yang tepat dan pemahaman mendalam tentang kondisi lingkungan yang optimal, petani dapat menghasilkan biji kakao berkualitas tinggi yang siap diekspor ke berbagai negara.
Berbeda dengan komoditas kakau dan kelapa, komoditas karet justru mengalami kenaikan. Untuk peremajaan dan perluasan di tahun depan dalam rencana APBN 2019, karet ditargetkan mencapai 6.010 hektar dari sebelumny alokasi APBN 2018 hanya sebesar 5.260 hektar.
Di samping itu, untuk target peremajaan komoditas karet pada 2019 sendiri berada di delapan provinsi, mulai dari Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur. Kemudian untuk kakao terget peremajaan berada di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah, Aceh, Sumatra Barat, Lampung, Gorontalo, Papua Barat, Sulawesi Barat.
"Kelapa dari Aceh, mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kalimantan Tengah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Bali, NTB, NTT, Papua, Maluku Utara, Gorontalo," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konversi nama untuk guna meningkatkan hasil sektor perkebunan di masing-masing daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim berdampak degradasi lahan, hingga berkurangnya minat petani masuk ke sektor industri pengolahan kelapa.
Baca SelengkapnyaAnggaran Kementan untuk tahun 2025 mengalami pengurangan dibandingkan tahun 2024, meskipun peran Kementan sangat vital.
Baca SelengkapnyaFenomena el nino membuat produksi beras nasional turun 2,05 persen.
Baca SelengkapnyaAnggaran terbesar dialokasikan untuk program percepatan (quick wins) lumbung pangan.
Baca SelengkapnyaNantinya, badan tersebut akan bergabung dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Baca SelengkapnyaBPS Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Oktober 2024 sebesar 120,70 atau naik 0,33 persen dibanding bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPemkot Malang membidik anak muda agar mau jadi petani.
Baca SelengkapnyaKementerian Kelautan dan Perikanan mendapatkan pagu anggaran tahun 2025 sebesar Rp6,22 triliun.
Baca SelengkapnyaMeski penurunan sudah cukup signifikan, KLHK tidak memungkiri masih marak penebangan hutan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan catatan yang diterima Airlangga, kendala yang kerap terjadi saat realisasi dana PSR yaitu rekomendasi dari dinas terkait.
Baca SelengkapnyaIndeks harga yang diterima petani turun 0,16 persen lebih dalam dibandingkan dengan penurunan indeks harga yang dibayar petani.
Baca Selengkapnya