Amerika Serikat Selamat dari Ancaman Gagal Bayar Utang, Pengusaha Semringah
Merdeka.com - Para pengusaha kelas kakap Amerika Serikat (AS) tengah merayakan kesepakatan plafon utang antara Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy. Keduanya sepakat untuk menaikkan plafon utang pemerintah federal menjadi USD 31,4 triliun untuk menghindari default (gagal bayar) utang.
"Dengan AS yang berisiko gagal bayar dalam waktu kurang dari 10 hari, tidak ada waktu luang. Kami mendesak anggota Kongres untuk memberikan dukungan kuat pada undang-undang tersebut," kata CEO Business Roundtable Josh Bolten melalui CNN.com dikutip Selasa (30/5).
Bolten memuji perjanjian tersebut karena tidak hanya menaikkan pagu utang hingga 1 Januari 2025. Tetapi juga membuat ‘uang muka’ tambahan untuk mengizinkan reformasi fiskal yang lebih berkelanjutan dalam mencegah resesi.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa itu Pajak Progresif? Sementara itu, pajak progresif adalah biaya yang harus dibayarkan jika seseorang memiliki lebih dari satu kendaraan, dimana total pajak akan bertambah seiring dengan jumlah kendaraan yang semakin banyak.
-
Kenapa sistem ini dinilai bisa menekan politik uang? Sistem proporsional tertutup dinilai mampu meminimalisasi politik uang karena biaya pemilu yang lebih murah dibandingkan dengan sistem proporsional terbuka.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Kapan Jokowi berjanji untuk mengurangi utang? Menariknya, netizen di media sosial mencari jejak digital Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat masa kampanye tahun 2014 lalu. Kala itu, Jokowi sempat berjanji untuk mengurangi utang, tapi nyatanya malah sebaliknya.
-
Siapa yang dirasa bertanggung jawab atas kenaikan utang? 'Kita di-prank, yang terjadi justru kita bisa tahu kenaikan tertinggi sepanjang sejarah Republik ini ada di tangan Jokowi,' terang Eko.
CEO NAM Jay Timmons juga ikut senang atas kesepakatan kongres untuk menambah plafon utang pemerintah AS. Menurutnya, kesepakatan tersebut dapat menyelamatkan perekonomian global dari kekacauan yang mengerikan.
"Kegagalan utang kami akan menciptakan kekacauan ekonomi, merugikan pekerja manufaktur dan keluarga mereka dan membahayakan kepemimpinan kami di dunia," ujarnya.
Presiden dan CEO Kamar Dagang AS, Suzanne Clark juga memuji Presiden Biden dan Ketua Kongres McCarthy atas kesepakatan menaikkan plafon utang di tengah ancaman gagal bayar. Dia meyakini, kesepakatan ini akan membawa dampak baik bagi ekonomi AS untuk terbebas dari resesi.
"Anggota Kongres harus menyelesaikan pekerjaan dan mengirimkan tagihan ke meja Presiden untuk ditandatangani menjadi undang-undang tanpa penundaan,” katanya.
"Ini sebagai suara kunci bagi anggota parlemen dan National Association of Manufacturers, grup perdagangan manufaktur terbesar di negara itu," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaRasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.
Baca SelengkapnyaEkonomi Negeri Paman Sam ini tumbuh lebih kuat dibandingkan kuartal II-2023 sebesar 2,1 persen (yoy).
Baca Selengkapnya"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaAS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca SelengkapnyaPenguatan nilai tukar Rupiah dipengaruhi sentimen dari pembatalan revisi Rumusan Undang-Undang (RUU) Pilkada 2024 oleh DPR RI pada Kamis (22/8) sore.
Baca SelengkapnyaInflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.
Baca Selengkapnya"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaIni penjelasan Kementerian Keuangan mengenai utang baru Rp600 triliun.
Baca Selengkapnya