Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Amerika Serikat Selamat dari Ancaman Gagal Bayar Utang, Pengusaha Semringah

Amerika Serikat Selamat dari Ancaman Gagal Bayar Utang, Pengusaha Semringah Utang. ©2018 liputan6.com

Merdeka.com - Para pengusaha kelas kakap Amerika Serikat (AS) tengah merayakan kesepakatan plafon utang antara Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy. Keduanya sepakat untuk menaikkan plafon utang pemerintah federal menjadi USD 31,4 triliun untuk menghindari default (gagal bayar) utang.

"Dengan AS yang berisiko gagal bayar dalam waktu kurang dari 10 hari, tidak ada waktu luang. Kami mendesak anggota Kongres untuk memberikan dukungan kuat pada undang-undang tersebut," kata CEO Business Roundtable Josh Bolten melalui CNN.com dikutip Selasa (30/5).

Bolten memuji perjanjian tersebut karena tidak hanya menaikkan pagu utang hingga 1 Januari 2025. Tetapi juga membuat ‘uang muka’ tambahan untuk mengizinkan reformasi fiskal yang lebih berkelanjutan dalam mencegah resesi.

CEO NAM Jay Timmons juga ikut senang atas kesepakatan kongres untuk menambah plafon utang pemerintah AS. Menurutnya, kesepakatan tersebut dapat menyelamatkan perekonomian global dari kekacauan yang mengerikan.

"Kegagalan utang kami akan menciptakan kekacauan ekonomi, merugikan pekerja manufaktur dan keluarga mereka dan membahayakan kepemimpinan kami di dunia," ujarnya.

Presiden dan CEO Kamar Dagang AS, Suzanne Clark juga memuji Presiden Biden dan Ketua Kongres McCarthy atas kesepakatan menaikkan plafon utang di tengah ancaman gagal bayar. Dia meyakini, kesepakatan ini akan membawa dampak baik bagi ekonomi AS untuk terbebas dari resesi.

"Anggota Kongres harus menyelesaikan pekerjaan dan mengirimkan tagihan ke meja Presiden untuk ditandatangani menjadi undang-undang tanpa penundaan,” katanya.

"Ini sebagai suara kunci bagi anggota parlemen dan National Association of Manufacturers, grup perdagangan manufaktur terbesar di negara itu," tutupnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025

Kemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.

Baca Selengkapnya
Anak Buah Sri Mulyani Sebut Utang Pemerintah Tak akan Bebani Masyarakat Kelas Menengah
Anak Buah Sri Mulyani Sebut Utang Pemerintah Tak akan Bebani Masyarakat Kelas Menengah

Rasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.

Baca Selengkapnya
Amerika Serikat Bangkit, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2023 Meroket ke Level 5,2 Persen
Amerika Serikat Bangkit, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2023 Meroket ke Level 5,2 Persen

Ekonomi Negeri Paman Sam ini tumbuh lebih kuat dibandingkan kuartal II-2023 sebesar 2,1 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp345 Triliun Hingga 12 Desember 2023
Pemerintah Tarik Utang Rp345 Triliun Hingga 12 Desember 2023

"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China

AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025

Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.

Baca Selengkapnya
Revisi UU Pilkada Dibatalkan, Nilai Tukar Rupiah Langsung Menguat ke Level Rp15.492 per USD
Revisi UU Pilkada Dibatalkan, Nilai Tukar Rupiah Langsung Menguat ke Level Rp15.492 per USD

Penguatan nilai tukar Rupiah dipengaruhi sentimen dari pembatalan revisi Rumusan Undang-Undang (RUU) Pilkada 2024 oleh DPR RI pada Kamis (22/8) sore.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Ada Harapan Suku Bunga The Fed Turun Lebih Cepat
Sri Mulyani: Ada Harapan Suku Bunga The Fed Turun Lebih Cepat

Inflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.

Baca Selengkapnya
Dituding Jadi Menteri Suka Ngutang, Sri Mulyani Akhirnya Buka Suara
Dituding Jadi Menteri Suka Ngutang, Sri Mulyani Akhirnya Buka Suara

"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia

The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Baru Rp600 Triliun Tahun Depan, Buat Apa?
Pemerintah Tarik Utang Baru Rp600 Triliun Tahun Depan, Buat Apa?

Ini penjelasan Kementerian Keuangan mengenai utang baru Rp600 triliun.

Baca Selengkapnya