Tanggapi Bansos Dipolitisasi, Erick Thohir: Kenapa Baru Diributin Sekarang?
Dia mengaku heran kalau bansos baru menjadi perbincangan belakangan ini.
Dia mengaku heran kalau bansos baru menjadi perbincangan belakangan ini.
Tanggapi Bansos Dipolitisasi, Erick Thohir: Kenapa Baru Diributin Sekarang?
Respons Erick Thohir Soal Politisasi Bansos
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan program bantuan sosial (bansos) sudah lama dijalankan pemerintah.
Hal ini merespons isu bansos yang jadi perbincangan berbagai pihak belakangan ini yang dikaitkan dengan pemilu 2024.
Erick bilang, bansos sudah menjadi kesepakatan antara pemerintah dan DPR RI.
"Bansos itu merupakan kebijakan yang diambil pemerintah bersama DPR ya dan sudah dianggarkan oleh Menteri Keuangan," kata Erick di Ramayana Klender, Jakarta, Senin (12/4).
Dia mengaku heran kalau bansos baru menjadi perbincangan belakangan ini.
Menurutnya, program bansos bahkan jadi tumpuan bagi beberapa kelompok yang membutuhkan.
merdeka.com
"Program bansos itu berjalan sudah lama gitu, jadi saya juga bingung kenapa mesti diributin sekarang gitu. Dan saya rasa untuk orang yang tidak perlu (masyarakat mampu) ya mungkin gampang bicara, tetapi kalau masyarakat yang di bawah yang memerlukan masa kita setop program-program seperti ini?," ungkap Erick.
merdeka.com
Pada konteks membantu masyarakat ini, Erick menegaskan ada program subsidi energi untuk listrik dan BBM sebesar Rp 540 triliun.
Dia bilang, bansos sudah jadi kesepakatan program pemerintah melalui Kementerian Sosial dan BUMN terlibat dalam distribusinya.
"Ingat program bansos ini sudah berjalan lama dan tentu sudah diprogramkan oleh bu Mensos (Tri Rismaharini) juga, ya Bapak Presiden juga kami dari BUMN hanya membantu suplainya," kata Erick.
Erick menegaskan, Kementerian BUMN tidak memiliki program bansos secara khusus.
Saat kenaikan harga beras, BUMN bertugas melakukan stabilisasi dengan menggelontorkan stok beras milik pemerintah.
"Saya pribadi tidak pernah melakukan bansos, tetapi kalau intervensi pasar murah pada saat Covid pun kita melakukan dan tidak ada yang ribut," kata Erick.
Dia pun meminta masyarakat tidak salah kaprah terhadap program bansos. Sebab program ini dibuat memang untuk masyarakat yang tidak mampu.
"Ya jadi percayalah kebijakan ini memang diambil untuk tadi melayani masyarakat yang tadi belum mampu," tegas Erick Thohir.
Erick menambahkan, berbagai program bansos Pemerintah telah berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Mengingat inflasi pangan menjadi perhatian pemerintah karena besarnya andil sektor tersebut pada angka inflasi nasional.
"Lihat dong inflasi rata-rata Indonesia itu cuman 2,6 persen jauh di negara-negara lain yang hampir 10 persen, itu bukti (efektivitas bansos)," kata Erick.
Selain pengaruhnya terhadap angka inflasi, Erick juga melihat tren positif dalam pertumbuhan ekonomi.
Dia mengatakan ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,05 persen, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan banyak negara lain.
"Nah ini yang kemarin kita coba pemerintah jaga ya tapi terkendali, inflasi 2,6 persen, pertumbuhan ekonomi masih ya 5,05 (persen) rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia itu 5,03 (persen) jadi kita di atas rata-rata, ini berkah Alhamdulillah," paparnya.
Berkaca pada kinerja tersebut, Erick menilai kebijakan pemerintah yang menyalurkan berbagai bantuan dan bansos jadi suatu cara yang tepat.
"Artinya pemerintah membuat kebijakan yang baik, sempurna? Tidak," kata dia.
merdeka.com