BI waspadai dampak lanjutan jika harga BBM naik

Merdeka.com - Untuk mengurangi beban keuangan negara, pemerintah didesak melakukan pemangkasan anggaran subsidi BBM tahun depan. Desakan menguat jauh sebelum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Jika kebijakan tersebut benar-benar diterapkan, dampaknya bakal mempengaruhi kondisi perekonomian nasional. Salah satunya terhadap tekanan inflasi.

Kenaikan harga BBM bakal diikuti perubahan harga yang diatur pemerintah atau administered price terhadap bahan pangan, listrik, elpiji dan lainnya. Hingga saat ini, tingkat inflasi masih dapat terjaga dan target akhir tahun mencapai kurang lebih 4,5 persen.

"Kita akan terus waspadai kalau seandainya ada kebijakan administered prices karena ada (rencana kenaikan) BBM," ujar Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo di Kantornya, Jakarta, Jumat (29/8).

Yang terpenting, kata dia, empat bulan tersisa tahun ini harus dijaga dari pelbagai faktor baik dalam negeri maupun yang berasal dari tekanan ekonomi global.

"Ini kondisi baik yang sudah kita capai, kita harapkan 4 bulan terakhir kita betul-betul bisa koordinasi pemantauan jaga sistem stabilitas keuangan karena kita ada risiko eksternal," jelas dia. (mdk/noe)