Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos BI ungkap 3 pelajaran penting dari perjalanan ekonomi RI di 2015

Bos BI ungkap 3 pelajaran penting dari perjalanan ekonomi RI di 2015 Agus Martowardojo. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) menilai pergolakan ekonomi Indonesia selama tahun 2015 telah memberi tiga pelajaran penting. Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, tiga pelajaran tersebut dipetik lantaran perkembangan ekonomi Indonesia masih menunjukkan arah positif meski tantangan eksternal dan domestik tidak henti-hentinya menghantam Indonesia.

Pelajaran pertama yakni kebijakan makroekonomi yang perlu diterapkan secara disiplin, hati-hati, konsisten, dan tepat waktu.

"Dari pelajaran pertama, kebijakan makroekonomi perlu diterapkan secara disiplin, hati-hati, konsisten, dan tepat waktu, baik fiskal maupun moneter. Hal itu menjadi kunci dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata Agus dalam pidato peluncuran buku & diskusi Laporan Perekonomian Indonesia bertajuk 'Bersinergi Mengawal Stabilitas, Mewujudkan Reformasi Struktural' di Kompleks Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (28/4).

Orang lain juga bertanya?

Pelajaran kedua, lanjut Agus, perlunya dukungan sinergi kebijakan antar pemangku kebijakan. "Pelajaran kedua menunjukkan bahwa disiplin kebijakan makroekonomi tersebut tidak cukup tanpa didukung oleh sinergi kebijakan yang kuat antarpemangku kebijakan, baik Bank Indonesia, Pemerintah Pusat dan Daerah, serta otoritas terkait lainnya," imbuh Agus.

Pelajaran ketiga, yakni pentingnya reformasi struktural dan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi. "Ketiga, pentingnya implementasi reformasi struktural dan diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi, temasuk hilirisasi, yang dapat memperkuat fondasi perekonomian, sehingga perekonomian menjadi lebih berdaya tahan (resilien) dan tumbuh secara berkelanjutan. Hal ini didasari oleh siklus perekonomian global yang terjadi sepanjang 2015," imbuh Agus.

Lebih lanjut Agus mengatakan, untuk tahun 2016, perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh 5,2-5,6 persen. dan terus berada dalam tren yang meningkat dalam jangka menengah.

"Inflasi juga diperkirakan dapat terjaga sesuai dengan kisaran sasaran 4 plus minus 1 persen untuk tahun 2016-2017 dan 3,5 plus minus 1 persen dalam jangka menengah," imbuh Agus.

"Dengan struktur perekonomian yang lebih baik dan sumber pertumbuhan yang lebih terdiversifikasi, defisit transaksi berjalan diprakirakan akan tetap terkendali pada tingkat yang aman dan dengan struktur yang lebih sehat," papar Agus.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Sri Mulyani Singgung Warisan Ayah Prabowo Subianto Saat Bahas ini Depan Paripurna DPR
VIDEO: Sri Mulyani Singgung Warisan Ayah Prabowo Subianto Saat Bahas ini Depan Paripurna DPR

Sri Mulyani menyinggung prinsip trilogi pembangunan yang diajarkan ayah dari presiden terpilih Prabowo, Prof Soemitro

Baca Selengkapnya
Strategi Bank Indonesia Hadapi 3 Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
Strategi Bank Indonesia Hadapi 3 Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global

Meningkatnya fragmentasi ekonomi dan geopolitik yang bersumber tidak hanya dari konflik Rusia-Ukraina, namun juga tensi geopolitik antara China dan AS.

Baca Selengkapnya
Inggris dan Jepang Alami Resesi, Jokowi Ingatkan Pemerintahan Baru Hati-Hati Mengelola Indonesia
Inggris dan Jepang Alami Resesi, Jokowi Ingatkan Pemerintahan Baru Hati-Hati Mengelola Indonesia

Indonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.

Baca Selengkapnya
Dirut BRI: Bankir Perlu Tingkatkan Risk Awareness untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global
Dirut BRI: Bankir Perlu Tingkatkan Risk Awareness untuk Hadapi Tantangan Ekonomi Global

Dirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF

Bank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.

Baca Selengkapnya
Mendagri: Kebijakan Harus Disusun Berdasarkan Teori dan Data
Mendagri: Kebijakan Harus Disusun Berdasarkan Teori dan Data

Mendagri menjelaskan bahwa statistik berperan penting dalam pembuatan kebijakan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Pegang Data Parpol: Saya Tahu Mereka Menuju ke Mana
Jokowi Pegang Data Parpol: Saya Tahu Mereka Menuju ke Mana

Jokowi mengaku data yang diterimanya terkait parpol sangat lengkap.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Banyak Negara Alami Krisis karena Tak Mampu Kelola APBN dengan Baik
Sri Mulyani: Banyak Negara Alami Krisis karena Tak Mampu Kelola APBN dengan Baik

Kendati banyak negara yang kolaps, Sri Mulyani sangat bersyukur karena Indonesia masih mampu menjaga APBN dengan sehat.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Dampak Perang dan Inflasi Bisa Ganggu Rantai Pasok Global
Sri Mulyani Waspadai Dampak Perang dan Inflasi Bisa Ganggu Rantai Pasok Global

Berdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Presiden Selanjutnya: Paling Penting Berani dan Konsisten Majukan Bangsa
Jokowi ke Presiden Selanjutnya: Paling Penting Berani dan Konsisten Majukan Bangsa

"Ke depan saya kira bukan tentang siapa presidennya, yang paling penting menurut saya sanggup enggak (untuk) konsisten," kata Jokowi.

Baca Selengkapnya
Dampak Keuangan Nasional Jika Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan Lagi
Dampak Keuangan Nasional Jika Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan Lagi

Sri Mulyani dinilai memiliki kemampuan dalam menjaga disiplin fiskal APBN.

Baca Selengkapnya
Sederet Pesan Sri Mulyani untuk Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran
Sederet Pesan Sri Mulyani untuk Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran

Sederet pesan untuk calon menteri keuangan era kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya