Bos Bulog Budi Waseso Marah dan Bongkar Mafia Penyaluran BPNT
Merdeka.com - Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso membongkar kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh penyalur Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dengan mengajak penerima bantuan tidak membeli beras perusahaan pelat merah itu. Pada kenyataannya, dia menyakini, kualitas beras Bulog mampu bersaing dengan beras produksi perusahaan lain.
"Ya bisa dong, karena beras kita kan beras bagus. Itu ada kan yang menyuarakan beras Bulog itu jelek, buktinya? Ini sebentar lagi nanti saya kasih tahu kejahatan yang dilakukan oleh pelaku-pelaku penyalur untuk BPNT," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/9).
"Saya ini mantan polisi jadi jangan dipakai main-main, saya akan buktikan kejahatan-kejahatan selama ini untuk program BPNT itu sangat luar biasa," sambungnya.
-
Kenapa bantuan beras Jateng disalurkan? 'Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,' kata Nana.
-
Siapa yang menyalurkan bantuan beras di Jateng? Secara simbolis, bantuan tersebut diserahkan oleh Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana kepada sejumlah warga di Kelurahan Gemah, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang pada Senin, 15 15 Januari 2024.
-
Mengapa Bulog menyalurkan bantuan beras? Dirinya juga menegaskan bahwa dengan disalurkannya kembali Bantuan Pangan beras pasca Pemilu ini merupakan bukti nyata program Bantuan Pangan beras ini tidak memiliki keterkaitan dengan agenda politik tertentu, sehingga dapat dipastikan tujuannya adalah membantu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan.
-
Bagaimana cara Bulog menjual beras di pasar murah? 'Untuk beras kami jual dengan harga Rp8.500 atau Rp42.500 per lima kilogram. Jadi harganya terjangkau oleh masyarakat. Apalagi kalau harga beras di pasaran mencapai Rp10-12 ribu. Selain beras, kami juga bawa minyak, gula, dan tepung terigu,' kata Ardiansyah Kristianto, PJS Asisten Manajer Bulog Surakarta, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Rabu (9/8).
-
Bagaimana Bulog menyalurkan bantuan beras? 'Pagi ini kita mulai lagi penyaluran Bantuan Pangan 10 kg ke masyarakat yang dilaksanakan di Kantor Pos Sukasari, Bogor yang kebetulan jaraknya kurang lebih 2 kilometer dari rumah saya. Khusus hari ini pelaksanaannya dibagikan maelalui Kantor Pos karena sebagian kelurahan-kelurahan tempat penyaluran Bantuan Pangan ini masih menangani kotak-kotak suara setelah pemilu kemarin dan selanjutnya pelaksanaanya akan kembali lagi di kelurahan.' ujar Bayu.
-
Bagaimana cara warga mendapatkan beras murah? Di Grobogan, ratusan warga menyerbu operasi pasar beras murah oleh Disperindag Grobogan pada Minggu (26/2) pagi. Dalam waktu setengah jam, tiga ton beras murah dari Bulog habis terjual. Pembelian beras dibatasi hanya satu karung isi 5 kilogram setiap orang. Setelah membeli beras warga mencelupkan jarinya ke tinta.
Beberapa kejahatan yang dilakukan penyalur BPNT antara lain memberikan beras kepada penerima bantuan yang tidak sesuai harganya. Masyarakat terkadang tidak tahu beras yang diterima berupa beras medium dengan harga premium.
"Saya tidak mau, saya tidak ada kepentingan apa-apa, kecuali untuk kepentingan program pemerintah, ini masyarakat saudara kita yang kurang mampu, jangan dikurangi, sekarang kan nyatanya dikurangi, mereka tidak tahu beras yang diterima medium tapi dihargai premium, apa tidak kejahatan, penipuan?" katanya.
Ke depan, penyaluran BPNT hanya akan menggunakan beras produksi Bulog. Hal tersebut pun sudah mulai berjalan meski pada praktiknya di lapangan masih ada oknum-oknum yang tidak menyukai kondisi tersebut.
"Sudah perintah Pak Mensos beras Bulog, Pak Presiden juga sudah katakan berasal dari beras Bulog, jadi yang membangkang perintah Presiden ya itu yang harus diselesaikan. Sudah berjalan, tapi masih ada di lapangan ada yang tidak ikhlas," jelasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak pedagang nakal yang menjual kembali beras milik pemerintah.
Baca SelengkapnyaImbauan bagi orang kaya untuk tidak membeli beras SPHP lantaran terdapat anggaran subsidi pada beras produksi Bulog tersebut.
Baca SelengkapnyaDua tersangka itu yakni Budi Susanto (BS) dan April Churniawan (AC).
Baca SelengkapnyaBeras SPHP merupakan program pemerintah yang digulirkan melalui Perum Bulog sejak 2023 untuk menjaga stabilitas pasokan beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaMark up impor beras diduga menimbulkan kerugian senilai Rp8,5 triliun.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Geber BUMN menduga ada kesalahan alur administrasi dalam proses impor beras oleh Perum Bulog.
Baca SelengkapnyaSkandal 'Mark Up' Harga Beras Impor Berpotensi Rugikan Devisa Negara hingga Rp8,5 Triliun
Baca SelengkapnyaMengingat program ini hanya ditujukan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Kementerian Sosial.
Baca SelengkapnyaJuliari menuturkan bahwa awal mula gagasan program BSB, yaitu cadangan beras Bulog yang cukup tinggi saat COVID-19.
Baca SelengkapnyaDugaan Mark Up Impor Beras, Politisi PDIP Dukung Perangi Bandit Pangan
Baca SelengkapnyaUnsur kesengajaan tersebut diduga hadir dari Perum Bulog pimpinan Bayu Krisnamurthi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta agar beras Bulog bisa masuk lagi ke Pasar Induk Cipinang.
Baca Selengkapnya